Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Mei 2010 10:20 wib
4.661 views
Turut Perangi Kartun Nabi, Bangladesh Ikuti Jejak Pakistan
DHAKA (Berita SuaraMedia) – Setelah Pakistan, Bangladesh mengikuti pencekalan terhadap situs jejaring sosial Facebook yang meluncurkan kontes menggambar Nabi Muhammad yang telah mencoreng nama dan citra baik Islam di seluruh dunia, ujar seorang pejabat pada hari Minggu (30/5).
Facebook telah diboikot sejak akhir Sabtu lalu, ungkap Komisi Komunikasi Bangladesh (BTRC).
Langkah tersebut diambil setelah website tersebut “menyakiti Muslim dengan sentimen agama” akibat perilisan kartun Nabi Muhammad, ujar Ketua BTRC, Hasan Mahmud Delwar kepada agensi berita AFP.
“Beberapa kaitan menuju situs itu juga berisi kartun yang menggambarkan para pemimpin kami secara menjijikkan, termasuk gambar kartun ayah negara kami, Sheikh Mujibur Rahman, mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina dan ketua oposisi,” tambahnya.
Pasukan elit anti-kriminal Bangladesh yang bernama Rapid Action Battalion (RAB) juga telah menahan seorang pemuda terkait kartun yang menyerang tokoh negara tersebut.
“Anggota intelijen spesial RAB telah menahan pemuda tersebut dan telah diberikan dakwaan atas menyebarkan kejahatan serta menghina pemimpin negara,” anggota senior RAB, Enamul Kabir mengatakan.
Delwar mengatakan bahwa pemerintahan tidak boleh mentolerir kejahatan semacam itu, terutama atas kartun yang menghina Nabi Muhammad dan tokoh pemimpin negara, namun menekankan bahwa pencekalan terhadap Facebook tersebut bersifat sementara.
“Facebook akan kami buka kembali setelah menghapus halaman-halaman yang menyinggung dan menampilkan gambar-gambar tersebut,” ujarnya.
Pada hari Jumat (28/5), ribuan warga Muslim Bangladesh memenuhi jalanan ibukota Dhaka, mendesak pemerintah segera mencekal situs Facebook atas apa yang mereka sebut sebagai “propaganda anti-Islam.”
“Menggambar karikatur Nabi Muhammad adalah sebuah hinaan dan serangan terhadap Islam,” ujar penggagas aksi tersebut, A.T.M. Hemayat Uddin.
Aksi protes tersebut mengikuti langkah Pakistan yang telah melakukan aksi serupa beberapa hari sebelumnya.
Bahkan, sebuah langkah cerdas dilakukan oleh beberapa warga Muslim Pakistan yang menentang Facebook, yaitu dengan membuat sebuah situs tandingan bernama Millatfacebook.
Millatfacebook adalah situs jejaring sosial pertama milik Pakistan. Situs bagi Muslim, untuk Muslim, yang juga terbuka bagi orang baik dari agama lain," laman itu memberitahukan orang yang tertarik untuk bergabung.
Singkatan MFB, yang dinamai seperti singkatan Facebook FB, penemunya mengatakan para profesional bekerja setiap waktu untuk menawarkan fitur-fitur yang mirip dengan pendahulunya yang dibuat oleh prototipe berbasis California yang sangat populer itu.
Kata bahasa Urdu "Millat" digunakan oleh Muslim untuk merujuk pada bangsa mereka. Laman itu mengklaim telah menarik 4.300 anggota dalam tiga hari terakhir ini - kebanyakan warga Pakistan yang berbahasa Inggris berusia sekitar 20 tahun.
Sekali saja mendaftar, anggota semakin dekat dari debat di papan buletin.
Misalnya, "Enticing Fury" menulis: "Alasannya adalah forum ini harus disediakan bagi SELURUH MUSLIM DI DUNIA dan bukan hanya warga Pakistan. Jadi menggunakan kata MILLAT sangat bagus!"
"Kerja yang bagus. Kalian telah membuat alternatif yang hebat bagi seluruh umat (bangsa) Muslim semuanya!"
Tapi kualitas yang baru muncul dari situs yang sedang dikerjakan itu mengasyikkan dan mengagetkan juga, seperti yang digambarkan oleh setidaknya satu tinjauan surat kabar yang mengutuk.
"Ini ide yang bagus…. Karena ini bisa memberi kita forum untuk berhubungan, tapi jangkauannya terlalu terbatas," Mohammad Adeel, seorang apoteker berusia 31 tahun memberitakan kepada AFP di Karachi, yang bergabung untuk menjaga hubungan dengan teman-teman yang dia kehilangan karena pelarangan Facebook. (al/aby/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!