Kamis, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Mei 2010 08:51 wib
1.577 views
Kedekatan Adik Karzai-AS Resahkan Afghanistan
KANDAHAR (Berita SuaraMedia) – Saat Presiden Barack Obama minggu ini berusaha memperbaiki hubungan dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, kemarahan terkait keputusan pemerintahan Obama yang merangkul adik laki-laki seayah pemimpin Afghanistan tersebut mengancam merusak kampanye AS untuk mengenyahkan Taliban dari dari kota terbesar di selatan Afghanistan.
Tak diragukan lagi, Ahmed Wali Karzai merupakan tokoh yang paling kontroversial. Sebagai gembong di wilayah selatan Afghanistan, saudara presiden, dan juga seorang anggota suku Popolzai Pashtun yang berpengaruh, ia memiliki kekuatan yang tak tertandingi.
“Saya memegang kunci lima provinsi,” kata Ahmed Wali Karzai dalam sebuah wawancara dengan McClatchy minggu ini saat jeda pertemuan dengan para pemimpin di Kandahar yang mengantre untuk berunding dengannya.
“Saya adalah orang teratas, dan saya memberikan hasil,” kata Karzai. “Saya adalah orang paling sukses di sini.”
Akan tetapi, warga Afghanistan yang merasa kecewa merasa bahwa kedekatan Amerika dan Ahmed Wali Karzai merupakan hal yang mengganggu karena Pemerintahan Obama tidak serius dalam hal memerangi korupsi politik, membangun pemerintahan yang mau mendengar, dan menciptakan aparat kepolisian yang disegani di Kandahar.
Masyarakat Afghanistan, yang jumlahnya semakin berlipat, memperingatkan Amerika Serikat, yang mendukung kekuasaan Ahmed Wali Karzao, karena hal itu hanya akan merusak upaya mendirikan pemerintah Afghanistan yang dapat dipercaya dan dihormati.
“Jika Ahmed Wali tidak ada di sini, saya bisa bilang bahwa keadaan di sini akan membaik,” kata Shekiba Hashimi, seorang anggota dewan wanita dari Kandahar yang kembali mencalonkan diri di Kabul tahun ini.
Hashimi mengatakan, dirinya akan pindah karena khawatir bahwa saudara presiden tersebut akan mengatur surat suara dalam pemilu, seperti yang dituduhkan padanya tahun lalu ketika Hamid Karzai memenangkan pemilihan presiden yang diwarnai kecurangan.
Tudingan bertubi bahwa Ahmed Wali Karzai membangun kekaisaran regional dan bekerja sama dengan pengedar obat terlarang kelas kakap, membawahi milisi bersenjata yang ditakuti, mencaplok tanah untuk mendapatkan keuntungan, dan mengintimidasi lawan-lawan politik memang mengguncang, namun tidak menghapuskan dukungan internasional terhadapnya.
“Meski mereka mengirimkan satu juta orang prajurit ke Kandahar, jika Ahmed Wali masih di sini, keamanan tidak akan membaik,” kata seorang pensiunan pengajar di Kandahar yang, seperti kebanyakan warga Afghanistan yang diwawancara mengenai Ahmed Wali Karzai, hanya bersedia berbicara hanya jika identitas mereka dirahasiakan sehingga Karzai tidak bisa memburu pengkritiknya.
Dalam banyak hal, membahas tentang Ahmed Wali Karzai mirip dengan pembahasan mengenai saudaranya.
Sejumlah ahli strategi Barat melihat dua saudara tersebut sebagai rekanan yang tidak bisa diprediksi, tapi keduanya menggenggam jabatan yang kuat. Ahmed Wali Karzai menjadi kepala dewan provinsi Kandahar, sebuah jabatan yang disebutnya dapat diraih dengan mudah.
“Saya bisa saja pergi dalam lima tahun ke depan dan, ketika tiba saat pemilihan umum, saya hanya tinggal mengatakan ‘saya yang terpilih’ dan mereka akan memilih saya,” kata Karzai. “Memang seperti itu keadaanya. Ini adalah sistem suku.”
Presiden Karzai membela saudaranya mati-matian dan menantang para pemimpin Barat untuk mendukung tuduhan bahwa Ahmed Wali Karzai adalah seorang kriminal.
Para pejabat Amerika mengatakan bahwa mereka tidak bisa melakukan itu. Setelah debat berkepanjangan, para pemimpin militer Amerika menyimpulkan bahwa mencoba meminggirkan Ahmed Wali Karzai dapat menjadi bumerang.
“Saya rasa yang terbaik bagi kami adalah mencari tahu cara memanfaatkan potensi kepemimpinan yang dia miliki,” kata Brigadir Jenderal Ben Hodges, direktur operasi NATO di selatan Afghanistan.
“Menurut saya, hal itu jauh lebih sederhana dan lebih produktif bagi kami daripada terus mencoba dan menemukan bukti kejahatan,” kata Hodges. “Orang-orang sudah membicarakan itu selama bertahun-tahun. Tidak ada yang bisa membuktikan apa pun. Bukannya saya naif jika mengatakan bahwa dia tidak terlibat sesuatu, tapi, tanpa hal itu, ucapan presiden yang berbunyi: ‘Berikan bukti atau berhenti menjelek-jelekkan adik saya’ memang benar.”
Untuk memperjelas pentingnya kerja sama dari Ahmed Wali Karzai, kepala Komando Sentral AS, Jenderal Angkatan Darat David Petraeus, bertemu dengan pemimpin Kandahar tersebut kala mengunjungi Afghanistan dua minggu lalu.
Ahmed Wali Karzai berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk menyampaikan pesan kooperatif terhadap komunitas internasional. Ia menyebut diri sebagai “Nancy Pelosi-nya Kandahar,” seorang perantara yang mampu bekerja sama dengan sekutu dan rival untuk menghadirkan stabilitas di Afghanistan.
Seorang pejabat Barat yang bekerja di Kandahar mengatakan bahwa risiko menyingkirkan Ahmed Wali terlalu besar.
“Dugaan bahwa kita dapat mencapai kesuksesan setelah mengingkirkan dia dari kekuasaan adalah sebuah resep kegagalan,” kata pejabat yang merahasiakan namanya karena tidak diizinkan membahas masalah tersebut. “Hal itu akan memutuskan hubungan secara permanen dengan Presiden Hamid Karzai dan konsekuensinya belum diketahui.”
Tooryalai Wesa, gubernur Kandahar yang mengenyam pendidikan di Barat dan dianggap banyak pihak sebagai figur pemimpin yang lemah dan tidak efektif, mendukung dukungan Amerika terhadap Ahmed Wali Karzai.
“Dialah yang menyeimbangkan Kandahar,” kata Wesa. “Jika tidak ada dia dalam sistem saat ini, apa yang anda lihat saat ini tidak akan terjadi.” (dn/yh) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!