Senin, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 26 April 2010 09:47 wib
1.729 views
Iran Beri Amnesti Untuk 110 ''Teroris'' Bentukan AS
TEHERAN (SuaraMedia News) – Iran memberikan amnesti kepada 110 ”teroris” sejak menangkap pemimpin pemberontakan di provinsi Sistan-Baluchestan pada bulan Februari, kantor berita IRNA melaporkan.
Gubernur provinsi Sistan-Baluchestan, Ali Mohammad Azad, mengatakan bahwa 300 militan telah menyatakan menyesal atas aksi mereka sejak penangkapan Abdulmalik Rigi.
”Beberapa dari mereka adalah anggota kelompok Rigi dan telah meminta amnesti untuk kembali ke pangkuan negara,” ujar Azad.
”Sejauh ini, surat amnesti telah diturunkan bagi 110 teroris dan beberapa dari mereka sedang menyerahkan persenjataan yang dimiliki dan menyelesaikan prosedur legal,” tambahnya.
Rigi, yang disebut Iran memperoleh dukungan dari AS, Inggris, dan agen intelijen Pakistan, ditangkap oleh agen Iran dalam sebuah penerbangan dari Dubai ke Kyrgyzstan.
Kelompok perlawanan yang dipimpinnya, Jundallah (Tentara Tuhan), telah melakukan perlawanan melawan rezim Syiah Iran selama hampir satu dekade.
Gubernur Azad mengatakan bahwa keamanan dan kegiatan ekonomi telah meningkat di wilayahnya setelah penangkapan itu.
Iran mengaitkan Jundallah dengan jaringan Al Qaeda dan menuduh Pakistan, Inggris, dan AS membantu membentuk kelompok itu untuk mendestabilkan Republik Islam, sebuah tuduhan yang disanggah oleh negara-negara tersebut.
Jundullah, yang mengatakan pemerintah Iran melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas Sunni, dituding bertanggung jawab atas sejumlah insiden mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Kebanyakan warga provinsi Sistan-Baluchestan adalah Muslim Sunni dan etnis Baluchis. Iran membantah laporan dari kelompok-kelompok HAM bahwa rezim tersebut mendiskriminasi minoritas etnis dan relijius.
Dekat dengan Pakistan dan Afghanistan, provinsi tersebut sering mengalami bentrokan antara pasukan keamanan dan penyelundup narkoba, serta serangan perlawanan dalam tahun-tahun belakangan ini.
Azad mengatakan bahwa orang-orang merasa lebih aman setelah penangkapan dan investasi pun tumbuh di Sistan-Baluchestan, sebuah wilayah miskin di negara produsen minyak besar ini.
Abdulmalik Rigi lahir pada tahun 1984 dari etnis Baloch. Sebelum mendirikan Jundallah, saat masih remaja, Rigi didakwa melakukan serangan dengan sebuah pisau dan dijatuhi hukuman penjara.
Meskipun tidak menempuh pendidikan formal yang cukup, Rigi dididik di Seminari kota Binnori, Karachi, Pakistan, sebuah madrasah yang dituding menjadi sekolah bagi sejumlah pemimpin Taliban.
Rigi dan kelompoknya menjadi pelaku utama pembunuhan warga sipil di Iran dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2006 Rigi dan kelompoknya memblokade jalan Zabol-Zahedan di wilayah timur Iran dan membunuh 22 warga sipil yang merupakan penumpang kendaraan-kendaraan yang lewat di jalan tersebut. Sejumlah serangan dan pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok itu dapat ditemukan di artikel Jundallah. (rin/an/wp/dn) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!