Sabtu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Maret 2010 08:24 wib
3.505 views
Batal Amankan Obama, Ratusan Paspampres Lomba Lari
JAKARTA (SuaraMedia News) - Pembatalan kedatangan Presiden AS Barack Obama tidak menyurutkan niat ratusan personel US Secret Service dan Paspampres meramaikan lomba lari "Indonesia-USA Friendship Run 5K". Sedikitnya 300 US Secret Service akan turun ke jalan.
Ditambah lagi 200 personel Paspampres dan 500 peserta umum lainnya.
Lomba ini diprakarasi Jubir Presiden Dino Patti Djalal. Acara digelar tepat pukul 06.00 WIB, Sabtu 20 Maret 2010. Lomba lari ini akan mengambil rute Monas-Bundaran HI lewat Jalan Thamrin dan Bundaran HI-Monas.
Acara ini juga akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Dirut PT Bakrie Telecom Anindya N Bakrie, Dubes AS Cameron Hume, dan sejumlah menteri.
Lomba lari ini awalnya dirancang sebagai bentuk silaturami/kerjasama/keakraban antara Paspampres dan US Secret Service (USSS - Presidential Guard) yang ada di Indonesia berkaitan dengan rencana kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia.
Walaupun tadi malam diumumkan bahwa Presiden Obama menunda kedatangannya hingga bulan Juni nanti, pasukan keamanan dan "advance team"nya yang berjumlah ratusan orang telah/sedang berada di Indonesia. Acara ini akan tetap berjalan dan bahkan dianggap menjadi semakin penting sebagai "satu-satunya" acara silaturami antara Indonesia dan Amerika dalam minggu ini. Sekaligus sebagai pembentuk fondasi untuk kehadiran Presiden Obama bulan Juni nanti.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama batal ke Indonesia bulan ini. Fraksi Gerindra menilai alasan Obama untuk menyelesaikan undang-undang kesehatan di parlemen AS itu mengada-ada.
"Itu lebih karena kegagalan diplomasi pemerintah kita untuk meyakinkan tamu kehormatan negara, yang bisa menjamin keamanan dan kenyamanan di negara kita," kata anggota Komisi I Bidang Luar Negeri dari Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani, Jakarta.
Muzani menilai, kedatangan Obama di Indonesia diwarnai pro dan kontra. Gerindra mempertegas, satu kunjungan kepala negara itu tidak direncanakan dalam satu hari. Pasti berbulan-bulan sampai tahunan.
Gerinda beranggapan, alasan penyelesaian undang-undang kesehatan itu bukan alasan memaksa. Karena itu sifatnya rutin.
"Tidak ada sesuatu yang genting. Kecuali, kalau di Amerika itu sedang terjadi pemberontakan yang situasinya genting," ujar Muzani.
Maka itu, Gerindra menilai ini adalah salah satu bentuk kegagalan diplomasi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Seolah-olah kita tidak bisa menjamin keamanan tamu kehormatan," kata anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung I.
Gara-gara RUU Kesehatan, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama membatalkan kunjungan kenegaraan di Indonesia dan Australia. Menurut Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri, Dino Patti Djalal, reformasi kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi Obama.
"Reformasi kesehatan ini tema kampanye Obama pada Pemilu 2009," kata Dino di Kompleks Istana Negara.
"Kalau UU Kesehatan gagal maka akan ada konsekuensi negatif yang dramatis, sementara kalau berhasil ini akan jadi prestasi besar Obama karena dalam beberapa tahun sebetulnya hampir semua presiden ingin mereformasi tapi nggak berhasil," kata Dimo. (fn/v2v) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!