Sabtu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Maret 2010 08:22 wib
3.047 views
Gerakan Pro-Palestina Hadang Kedatangan Penghancur Yerusalem
LONDON (SuaraMedia News) – Ratusan orang aktivis Arab, Muslim dan pro-Palestina berniat untuk turut berpartisipasi dalam sebuah unjuk rasa menjelang kujungan kepala dewan kota Israel di Yerusalem terjajah, Nir Barkat, ke London pada hari Senin mendatang.
Forum Palestina di Inggris mengatakan bahwa Barkat merupakan salah satu simbol nyata pembersihan etnis terhadap para penduduk Yerusalem dan ia bertanggung jawab langsung atas kegiatan Yahudisasi dan pembangunan pemukiman di kota suci Yerusalem dan sekelilingnya.
Forum tersebut menambahkan bahwa Barkat, yang baru-baru ini menyetujui pembangunan 1.600 unit perumahan di sebuah pemukiman Yerusalem Timur, dijadwalkan datang ke Inggris pekan depan untuk menjadi pembicara di institut hubungan internasional kerajaan, yang dikenal dengan sebutan Chatham House.
Forum tersebut, yang bekerja sama dengan Kampanye Solidaritas Palestina (PSC) dan sejumlah institusi lain, mengundang komunitas Arab dan Muslim di Inggris, para penduduk yang berasal dari strata sosial yang berbeda, dan para aktivis pro-Palestina untuk menggelar unjuk rasa di luar Chatham House untuk menolak kunjungan Barkat.
Nir Barkat juga diketahui sebagai otak di balik penghancuran puluhan properti milik masyarakat Arab di tenggara kota, mengklaim bahwa struktur-struktur tersebut adalah "ilegal".
Rumah-rumah di lingkungan itu adalah bangunan yang sudah rusuh dan penuh sesak masyarakat Palestina di bawah bayangan Al-Aqsa.
Sejalan dengan langkah-langkah itu, bagian Gan Hamelech dari Silwan, rumah bagi sekitar 100 keluarga Palestina, adalah untuk menjalani 'pembangunan radikal'.
Langkah-langkah itu dikutuk sebagai sebuah kampanye yahudisasi oleh rezim Tel Aviv yang menargetkan kota suci, yang menurut rakyat Palestina itu harus menjadi ibukota negara Palestina dan yang status akhirnya adalah salah satu masalah yang paling sulit dalam proses perdamaian.
Harian Israel mengklaim bahwa 'pembangunan kembali' itu membayangkan rencana kembali perumahan rakyat Palestina. Pengkritik, bagaimanapun, mencela gerakan itu sebagai cara lain pembersihan etnis daerah sebelum memasukan lebih lebih banyak Yahudi Israel.
Forum Palestina di Belanda juga mengecam keras para pemukim Israel yang memugar dan membuka kembali reruntuhan sinagog di dekat Masjid Al-Aqsa. Mereka mengatakan, hal itu merupakan langkah awal untuk membangun “kuil Solomon” di atas puing-puing Masjid Al-Aqsa. Forum tersebut mengatakan, isu tersebut amat serius karena ada hubungannya dengan iman dan agama Islam.
Seorang anggota dewan pengawas forum tersebut, Ibrahim Hasan, dalam sebuah pernyataan pers mengatakan bahwa pembukaan sinagog tersebut adalah perkembangan ang amat berbahaya dan semakin menambah daftar panjang pelanggaran Israel terhadap situs suci Islam dan nilai-nilai kemanusiaan.
Hasan menghimbau institusi nasional dan keagamaan Islam dan Kristen untuk mengambil langkah nyata dalam mempertahankan Yerusalem dan situs-situs sucinya, khususnya Masjid Al-Aqsa sebelum segalanya terlambat.
Ia menambahkan bahwa pembukaan sinagog Hurva tersebut merupakan hal yang menyakitkan dan mengejutkan seluruh Muslim.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu turut ambil bagian dalam pembukaan kembali sinagog Hurva, yang terletak hanya 700 meter dari Masjid Al-Aqsa di kota tua Yerusalem, dengan dalih sebagai bagian dari “warisan” Israel.
“Kami mengizinkan orang-orang dari berbagai keyakinan untuk melestarikan situs peribadatan mereka. Kami dengan bangga melindungi “warisan” kami, dan pada saat bersamaan mempersilakan orang-orang lain untuk menjalankan ajaran agama mereka dengan bebas,” kata Netanyahu dalam sebuah pesan video.
Namun warga Palestina, baik yang berada di Tepi Barat maupun Jalur Gaza, bergabung untuk mengecam langkah tersebut, yang dilakukan di tengah peningkatan pengamanan dan penerjunan ribuan orang prajurit Zionis Israel di kota suci Al-Quds.
Kepala institut internasional Al-Quds, Dr. Ahmed Abu Halabiya, memperingatkan bahwa pembukaan kembali sinagog Hurva di Al-Quds merupakan bagian dari rencana busuk Israel untuk membangun sebuah kuil Yahudi di atas puing-puing Masjid Al-Aqsa.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Alam, Dr. Ahmed Abu Halabiya menyebut pemugaran Hurva merupakan bagian dari proyek penghancuran Al-Aqsa, dan menggantikan masjid suci tersebut dengan Kuil Solomon.
Abu Halabiya mendesak para pejabat pemerintahan Palestina untuk mengambil tindakan hukum melalui bebagai lembaga internasional, seperti PBB dan pengadilan kriminal internasional di The Hague, dan menekan agar para pejabat Israel diadili atas pelanggaran yang mereka lakukan di Al-Quds. (dn/pi/pv) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!