Kamis, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Maret 2010 09:25 wib
1.753 views
India: Pakistan Tolak Tutup Puluhan Kamp Pelatihan Teror
NEW DELHI (SuaraMedia News) – Pada hari Rabu (17/03), India mengatakan bahwa 42 kamp pelatihan militan beroperasi di Pakistan dan menuduh pemerintahan negara itu tidak berbuat banyak untuk menutupnya.
Tuduhan tersebut muncul setelah menteri luar negeri India dan Pakistan bertemu bulan lalu untuk pembicaraan resmi yang pertama sejak serangan atas Mumbai tahun 2008, yang mana India menyalahkan militan Pakistan.
”Ada 42 kamp teror di Pakistan dan semua kamp teroris itu aktif,” ujar Menteri Pertahanan India, A.K. Antony.
”Pakistan tidak mengambil langkah-langkah serius untuk menghancurkan kamp-kamp teror itu,” ujarnya.
India menyalahkan kelompok Lashkar-e-Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan atas serangan Mumbai, yang menewaskan 166 orang dan melukai 300 lainnya.
Pembicaraan terbaru antara kedua negara hanya berakhir dengan sebuah janji bahwa mereka akan tetap saling berkomunikasi.
”Sejauh mengenai dialog ini, India akan mengeksplor semua kemungkinan namun saya tidak mengharapkan adanya keajaiban,” ujar Antony.
Al Qaeda terus menumbuhkan jaringannya dan meningkatkan kemampuannya di wilayah barat laut Pakistan, ujar petinggi militer dan intelijen AS pada tahun 2008 lalu. Kesepakatan damai telah memberikan waktu dan ruang bagi Taliban dan Al Qaeda untuk membangun kembali jaringan mereka, yang menghadirkan ancaman tidak hanya bagi Pakistan, tapi juga Barat.
Al Qaeda dan gerakan-gerakan sekutunya, yang sering disebut dengan AQAM oleh lingkaran militer dan intelijen AS, telah mendirikan kamp-kamp pelatihan di seluruh wilayah pedalaman dan distrik-distrik provinsi perbatasan barat laut. Lebih dari 100 kamp teror dengan berbagai bentuk dan ukuran beroperasi di kawasan tersebut. Pada musim panas 2007, 29 kamp teror diketahui beroperasi hanya di Waziristan Utara dan Selatan saja.
Beberapa kamp didirikan untuk melatih sayap militer Taliban, beberapa melatih pelaku bom bunuh diri untuk serangan-serangan di Pakistan dan Afghanistan, beberapa fokus pada pelatihan untuk sejumlah kelompok teror Kashmir, beberapa melatih personel Al Qaeda untuk serangan di Barat, dan satu kamp berfungsi sebagai pelatihan bagi Garda Hitam, pengawal elit untuk Osama bin Laden.
Sebuah serangan Pasukan Khusus AS terhadap kamp Garda Hitam di Danda Saidgai di Waziristan Utara pada tahun 2006 berujung pada tewasnya Imam Asad dan beberapa puluh anggota Garda. Asad adalah komandan kamp, komandan senior Al Qaeda, dan rekan Shamil Basayev, pemimpin Al Qaeda Chechen yang dibunuh oleh pasukan keamanan Rusia di bulan Juli 2006.
Pertumbuhan jumlah kamp Pakistan menurut agen intelijen AS melampaui Irak sebagai destinasi rekrutmen. Irak kini dianggap sebagai kesia-siaan bagi para pejuang sementara Pakistan adalah upaya utama Al Qaeda. Rekrutmen dari Afrika, Asia Tengah, dan Timur Tengah menuju ke Pakistan. (rin/dn/lwj) berita www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!