Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Maret 2010 08:39 wib
1.955 views
Basarah: Relasi RI-AS, Kita Terperangkap Eksploitasi
JAKARTA (SuaraMedia News) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyatakan menolak kedatangan Obama ke Indonesia. Mereka bersiap menggelar demonstrasi saat kedatangannya, karena Amerika dinilai sebagai penjajah.
Menurut anggota Komisi Luar Negeri DPR, Ahmad Basarah, sikap HTI itu dipahami sebagai koreksi kritis terhadap pemerintahan Amerika selama ini. "Hizbut Tahrir kan melihat track record dalam menyikapi," ujar Ahmad melalui sambungan telepon, Selasa, 16 Maret 2010.
Menurutnya, selama tidak anarki atau merusak budaya bangsa yang besar, demonstrasi sah-sah saja. "Kalau anarki dan mengatasnamakan seluruh rakyat Indonesia tidak bisa dibenarkan," ujar politisi PDIP itu.
Dia melihat demonstrasi itu relevan dalam konteks mengkritisi rekam jejak Amerika Serikat. Menurutnya, hal itu merefleksikan respons dunia terhadap Amerika. "Yang kita harapkan, bagaimana Obama mendekonstruksi image negaranya yang selama ini dianggap sewenang-wenang," ujarnya.
Sebelumnya, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Cameron R. Hume mengaku belum menerima kepastian mengenai kedatangan Presiden Barack Obama ke Indonesia dari Gedung Putih. Namun Hume sendiri berharap Obama jadi mengunjungi Indonesia.
"Saya pikir sebaiknya, kita menunggu pengumuman Gedung Putih, tapi saya berharap dia datang," ujar Hume setelah memberi kuliah umum mengenai demokrasi dan pluralisme di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.
Menurut Hume, kedatangan Obama akan menarik perhatian dunia kepada hubungan antara dua negara besar, AS dan Indonesia. Kunjungan ini juga merupakan kesempatan besar untuk menentukan arah kerja sama dua negara di masa mendatang.
"Ini juga dapat menjadi momen ketika warga biasa di AS dan Indonesia bisa tahu apa keinginan pemimpin mereka," tutur Hume. "Saya rasa pertemuan itu adalah kesempatan besar."
Obama dikabarkan akan melakukan lawatan kenegaraan ke Indonesia pada 20 hingga 22 Maret mendatang. Selain mengunjungi Jakarta, Obama diberitakan juga akan pergi ke Bali.
Sementara itu, rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat Obama disikapi beragam. Ahmad Basarah berharap kedatangan Obama bukan untuk memperkuat hegemoni Amerika Serikat di Indonesia.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Indonesia perlu diselaraskan. "Apakah kapitalisme barat harus mulai menunjukkan rasa sosialnya," ujar Ahmad.
Dia meminta SBY sebagai presiden mengedepankan kepentingan rakyat dalam menyambut. Dia menekankan presiden konsen empat tujuan negara yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945. "SBY juga harus mampu menjelaskan dirinya bukan bagian kepentingan AS," ujar anggota Komisi Luar Negeri DPR itu.
Menurut dia, dalam relasi Indonesia-AS, Indonesia terperangkap eksploitasi. Nah, hal itulah yang sebisa mungkin dinegosiaiskan ulang. "Perdamaian dunia dan keadilan sosial itu satu nafas," kata dia. (fn/v3v) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!