Selasa, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Maret 2010 08:50 wib
1.769 views
Pejabat AS Dirikan Jaringan Mata-Mata Ilegal Di Pakistan
WASHINGTON (SuaraMedia News) – Seorang pejabat AS yang diidentifikasi sebagai Michael Furlong mengorganisir sebuah jaringan kontraktor swasta di Afghanistan dan Pakistan dengan tujuan menemukan dan membunuh para tersangka gerilyawan, kantor berita The New York Times melaporkan pada hari Senin (16/03).
Mengutip sejumlah personel militer dan pengusaha di Afghanistan dan AS, surat kabar itu mengatakan bahwa Furlong, yang bekerja untuk Departemen Pertahanan, menyewa para kontraktor dari perusahaan keamanan swasta yang mempekerjakan mantan agen CIA dan Pasukan Khusus.
Orang-orang ini mengumpulkan data intelijen tentang keberadaan tersangka militan dan lokasi kamp mereka.
Setelah itu, informasi dikirimkan ke unit militer dan agen intelijen di Afghanistan dan Pakistan untuk digunakan dalam kemungkinan serangan.
Beberapa petinggi AS mengatakan bahwa mereka khawatir Furlong sedang menjalankan sebuah operasi mata-mata tak resmi, seraya menambahkan bahwa mereka tidak yakin siapa yang membiarkan dan mengawasi kinerjanya.
Mereka juga mengatakan bahwa operasi itu tampaknya telah ditutup sementara Furlong berada dalam penyelidikan oleh Departemen Pertahanan.
Surat kabar itu mengatakan bahwa tergolong ilegal bagi militer untuk menyewa kontraktor untuk bertindak sebagai mata-mata rahasia.
Mungkin juga jaringan Furlong telah dibiayai dengan mengalihkan uang dari sebuah program yang dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai kawasan itu.
Terlebih lagi, di Pakistan, di mana para pemimpin Taliban dan Al Qaeda diyakini berada, rahasia penggunaan kontraktor swasta mungkin dilihat sebagai sebuah upaya untuk mengakali larangan pemerintah Pakistan terhadap personel militer Amerika yang beroperasi di negara itu.
Kasus tersebut mungkin sekilas serupa dengan jaringan kontraktor milik AS, Blackwater, yang juga tersebar di beberapa negara konflik, termasuk Pakistan.
Tahun lalu, sebuah laporan baru mencuat, menuduh perusahaan telah menjalankan operasi rahasia program pembunuhan dan penculikan terhadap tersangka Taliban dan anggota al-Qaeda di barat laut Pakistan.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh majalah The Nation, laporan tersebut menyatakan bahwa perusahaan itu, yang sekarang dikenal sebagai Xe, juga terlibat dalam menjalankan pengeboman drone militer AS keluar dari Pakistan.
Jeremy Scahill, wartawan investigasi yang membocorkan cerita itu, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa program itu sangat rahasia sehingga para pejabat senior dalam pemerintahan Barack Obama, presiden AS, kemungkinan besar tidak menyadarinya.
"Apa yang saya pelajari adalah bahwa selama bertahun-tahun telah terjadi operasi rahasia militer AS di dalam perbatasan Pakistan ... dan bahwa operasi Blackwater berada di pusat bukan hanya pengeboman dengan drone tapi juga merencanakan operasi merebut-dan-tangkan target bernilai tinggi."
Scahill, mengutip sumber-sumber intelijen militer dan seorang mantan pejabat Blackwater, mengatakan program itu dimulai dengan kesepakatan antara AS dan pemerintah Pakistan.(rin/dn/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!