Kamis, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Maret 2010 14:48 wib
1.763 views
Didesak Mundur, Marzuki Siap Menjawab Tuntutan
JAKARTA (SuaraMedia News) - Ketua DPR Marzuki Alie diminta mundur dari jabatannya. Hal itu diungkapkan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan, saat membacakan laporan sejumlah elemen masyarakat yang mengadukan Marzuki Alie ke Badan Kehormatan DPR, Kamis (11/3/2010) di Gedung DPR, Jakarta.
Marzuki, menurut catatan mereka, telah melakukan beberapa hal yang dinilai tidak layak dan tidak bisa menempatkan dirinya sebagai ketua lembaga perwakilan rakyat.
"Kami meminta kepada Ketua DPR Marzuki Alie untuk dengan sukarela mengundurkan diri sebagai Ketua DPR," kata Abdullah membacakan sikap koalisi beberapa LSM.
Fraksi Partai Demokrat juga diminta mengajukan pergantian Ketua DPR Marzuki Alie dengan anggota Fraksi Demokrat yang lain, yang dinilai lebih memiliki kecakapan dan kemampuan menjadi Ketua DPR.
"Jika poin 1 dan 2 itu tak dilaksanakan, kami mengusulkan agar anggota DPR mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua DPR Marzuki Alie," kata Abdullah.
Sementara itu, Badan Kehormatan diminta untuk memanggil dan memeriksa Marzuki Alie karena dianggap telah merusak citra dan kehormatan institusi DPR.
"Kalau juga tidak bisa dilaksanakan, DPR bisa meminta dilakukan rapat paripurna luar biasa dengan agenda pemakzulan terhadap Ketua DPR Marzuki Alie," ujarnya. Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePi) Jeirry Sumampouw mengungkapkan, apa yang disampaikan sejumlah LSM perlu segera ditindaklanjuti oleh Badan Kehormatan. "Kalau tidak, bisa merusak kredibilitas DPR," ujar Jeirry.
Sementara itu Ketua DPR Marzuki Alie mengaku siap menjawab tuntutan sejumlah aktivis, yang mendesak dirinya mundur dari jabatan.
Dia siap melakukan klarifikasi. “Sampaikan saja bahwa saya siap buka pintu berdiskusi tentang tuntutan mereka, agar tidak terjadi salah pemahaman,” ujar Marzuki.
Marzuki menegaskan kesiapannya itu berlaku kapan saja, menunggu kesiapan para aktivis itu menemuinya.
“Nggak baik menuntut sesuatu sebelum klarifikasi. Kejadian di internal DPR itu menyangkut RT DPR walaupun bisa saja masyarakat melaporkan ketidakpuasan,” tutur dia.
Sejumlah aktivis dari berbagai elemen masyarakat di antaranya, Lima Indonesia, Formappi, ICW, KRHN, SSS dan KIPP mendesak Ketua DPR Marzuki Alie mundur dan digantikan oleh kader Partai Demokrat yang lain. Marzuki dianggap tidak becus memimpin parlemen.
Totok Sudiarto, salah seorang aktivis dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), dalam pertemuan dengan perwakilan Badan Kehormatan DPR pagi ini, mengatakan, terdapat sembilan tindakan Marzuki yang telah menyebabkan citra dan kehormatan DPR sebagai institusi tercoreng.
Antara lain, secara sepihak menyatakan DPR menyetujui rencana kenaikan gaji para menteri. Padahal, masalah itu belum pernah dibahas di internal DPR. Marzuki juga secara sepihak membatalkan rapat kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan Endang Rahyu Sedyaningsih, dan juga rapat kerja Komisi VIII dengan Menteri Agama.
Selain itu, Marzuki Alie pernah mengikuti pertemuan dengan sejumlah petinggi negara di Istana Bogor dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanpa koordinasi. (km/ok) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!