Senin, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Maret 2010 06:16 wib
2.089 views
Pentagon Cabut Larangan Facebook Dalam Badan Militer
WASHINGTON (SuaraMedia News) – Semua personel militer AS di lapangan, mulai dari yang pangkatnya paling rendah hingga yang paling tinggi, akan diijinkan kembali menggunakan Twitter, blog, dan Facebook, dan situs jejaring sosial lainnya di jaringan komputer militer, Pentagon mengumumkan pada hari Jumat (26/02).
Kebijakan baru itu menyusul sebuah peninjauan selama tujuh bulan di mana Departemen Pertahanan mempertimbangkan ancaman dan keuntungan mengijinkan penggunaan internet secara luas. Kebijakan tersebut berusaha mengelola resiko sembari mengakui bahwa internet terbukti merupakan alat yang sangat berguna untuk segudang tugas, termasuk rekrutmen, hubungan kemasyarakatan, kolaborasi dengan berbagai macam orang, dan untuk komunikas antara tentara dengan keluarganya.
Untuk menjaga keamanan, kebijakan itu membolehkan komandan memotong akses secara temporer jika diperlukan untuk melindungi sebuah misi atau menyimpan bandwith untuk penggunaan resmi. Instruksi baru ini juga mempraktikkan keseragaman, di mana berbagai komando berbeda sebelumnya memblokir beberapa hal sementara yang lainnya tidak. Mngunjungi situs-situs porno, judi atau kegiatan hate-crime masih dilarang pada komputer militer.
”Kami perlu memanfaatkan kemampuan yang ada di luar sana – fenomenan Web 2.0 ini,’ ujar David M. Wennergen, wakil asisten menteri pertahanan untuk teknologi infomrasi. ”Idenya adalah bersikap tanggung jawab dan menggunakan sarana ini untuk menyelesaikan tugas.”
Kebijakan baru tersebut berarti Youtube, MySpace, dan lusinan situs yang diblokir oleh Pentagon pada bulan Mei 2007 akan dibuka aksesnya. Pada saat itu Pentagon mengatakan bahwa penggunaan situs video terutama menegangkan jaringannya dan menghabiskan terlalu banyak bandwith. Namun Wennergren mengatakan bahwa langkah tersebut gagal membatasi penggunaan bandwith karena orang-orang tinggal mengunjungi situs-situs alternatif.
Bulan Agustus 2009, Pentagon meninjau kebijakannya terkait akses personel militer ke situs-situs jejaring sosial seperti facebook dan Twitter.
Peninjauan itu menyusul sebuah larangan dalam Korps Marinir untuk mengakses situs-situs tersebut di komputernya dengan alasan keamanan. Larangan tersebut hanya diberlakukan di jaringan dan komputer Korps Marinir, sehingga personelnya masih dapat mengakses situs-situs itu di komputer mereka sendiri atau di warnet.
Juru bicara Pentagon, Bryan Whitman, mengatakan bahwa Departemen Pertahanan menyadari bahwa situs jejaring sosial memiliki nilai guna, menyebutkan bahwa Angkatan Darat baru-baru ini memerintahkan semua markas AS untuk menyediakan akses ke Facebook.
Selain itu, para komandan di Irak dan Afghanistan memiliki halaman Facebook untuk berbagi informasi mengenai operasi, sementara Ketua dari Kepala Staf Gabungan, Admiral Mike Mullen, memiliki 4,000 follower di Twitter.
Meski demikian, Whitman mengatakan bahwa sebuah ketegangan hadir antara menggunakan situs-situs itu sebagai sarana yang penting dan mengatasi tantangan yang melekat dari sudut pandang keamanan. Tujuan dari peninjauan itu adalah untuk menghasilkan kebijakan yang lebih koheren. (rin/msnbc/cnn) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!