Rabu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 3 Februari 2010 07:07 wib
1.802 views
AS Mendukung Ritual Pagan dalam Akademi Militer
COLORADO (SuaraMediaNews) - Akademi Angkatan Udara Colorado Springs memiliki sebuah cara untuk menunjukkan bahwa akademi tersebut menghormati keberagaman kepercayaan di AS: akademi tersebut menyediakan tempat ritual bagi berbagai penganut kepercayaan minoritas, termasuk kepercayaan yang terpusat pada bumi, seperti pemuja Pagan (berhala), Wiccan, dan Druids.
Di puncak bukit di dekat Colorado Springs, terdapat sebuah lingkaran ganda yang terbuat dari batu. Lingkaran tersebut diperuntukkan bagi para pemuja dewa-dewa bumi tersebut. Sebelumnya, para pemuja tersebut mengadakan pertemuan di dalam ruangan.
Sersan Brandon Longcrier menyatakan,” Menyatu dengan alam dan terhubung dengannya adalah semacam tujuan.” Longcrier adalah sponsor dari kelompok tersebut. Ia menyebut dirinya sebagai Pagan. “Hal ini akan secara dramatis memperbaiki atmosfer, pemikiran, dan hubungan aktual.”
Pada awalnya, batu-batu tersebut berada di dekat pusat pengunjung. Namun, erosi membuat batu-batu tersebut menajdi tak stabil. Maka, batu-batu itu pun dipindahkan ke puncak bukit. Para kru mengatur posisi bebatuan tersebut dalam dua lingkaran konsentris karena mereka berpikir bahwa tempat itu akan menjadi lokasi peristirahatan yang nyaman bagi para kadet. Demikian papar Longcrier.
Ketika Longcrier dan para pendeta militer lain dari akademi mencari lokasi sembahyang di luar ruangan, mereka menemukan bahwa ternyata sudah ada satu tempat sembahyang dalam bentuk lingkaran.
Letnan Kolonel William Ziegler , salah seorang pendeta militer, menyatakan bahwa keberadaan lokasi tersebut merupakan bagian dari upaya sekolah untuk membina toleransi beragama, sekaligus merupakan upaya untuk mempertahankan jaminan konstitusional bagi kebebasan beragama. “Ini tentang komitmen sebagai petugas udara dalam melindungi kebebasan dan mempertahankan kebebasan. Bagi saya, ini masalah kebebasan,” kata Ziegler.
Sekolah tersebut juga memiliki fasilitas sembahyang bagi umat Protestan, Kristen Katolik, yahudi, muslim, dan Buddhis. Penyelia akademi, Letnan Jenderal Michael Gould, memprioritaskan toleransi beragama. Toleransi beragama menjadi hal yang penting ketika sebuah survei pada tahun 2004 menunjukkan bahwa banyak kadet mendengar guyonan tentang agama lain dan beberapa kadet merasa terasing karena mereka tidak religius.
Menurut Longcrier dan Ziegler, mereka tidak pernah mendapat kritik sehuhubungan dengan tempat pemujaan tersebut. Walau demikian, mereka sadar bahwa tempat pemujaan itu menarik perhatian orang. “Bukan berarti tak akan ada kritik. Kami hanya belum mendengar saja,” kata Longcrier.
Akademi Angkatan Udara Colorado Springs merupakan satu dari lima akademi serupa di AS. Akademi serupa yang cukup terkenal adalah Akademi West Point dan Akademi Annapolis. Para kadet akan lulus dengan pangkat letnan dua. Akademi Colorado Springs memiliki sekitar 4.000 kadet. Menurut Longcrier, terdapat 15 sampai 20 kadet yang tertarik kepada kepercayaan yang berpusat pada bumi. Delapan dari 10 kadet secara teratur bergabung dengan pertemuan pada Senin malam. Dari jumlah tersebut, eam atau tujuh orang merupakan pengikut setia dan yang lain merupakan “pencari”. Demikian papar Longcrier.
Ada banyak kepercayaan yang berpusat kepada bumi. Banyak di antara kepercayaan tersebut percaya kepada banyak dewa dan dewi. Penganut kepercayaan tersebut memperhatikan hari-hari libur tertentu yang terkait dengan msuim-musim tertentu.
Longcrier mengatakan bahwa ia secara pribadi tidak memandang dewa-dewi sebagai mahkluk hidup. Ia memandang dewa-dewi tersebut sebagai pengejawantahan kejadian-kejadian alam. Para leluhur menyimbolkan kejadian-kejadian tersebut dengan wujud-wujud tertentu.
“Dewi-dwei itu adalah simbolisasi bumi,” kata Longcrier. “Apakah saya percaya bahwa saya memuja entitas wanita yang hidup di bumi atau di suatu tempat? Tidak. Simbolisme adalah hal yang sangat penting.”
Kelompok pemuja dewa-dewa biasanya mengadakan pertemuan untuk bermeditasi, belajar, atau upacara. Siapa pun diperkenankan untuk mengunjungi situs pemujaan yang baru tersebut. Walau demikian, situs itu harus diperlakukan sebagai sebuah struktur keagamaan, kata Longcrier. Sebuah dedikasi sedang direncanakan untuk bulan Maret mendatang. (es/msn) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!