Senin, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Januari 2010 11:38 wib
1.767 views
Nostalgia Bush Bersama Saudara Angkat Di Gedung Putih
WASHINGTON (SuaraMedia News) – Mantan presiden AS, George W. Bush, kembali berada di Gedung Putih, kembali berada di hadapan kamera televisi dan menjawab pertanyaan dari para wartawan. Akan tetapi, Bush mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu merindukan hal tersebut.
“Memang sedikit menimbulkan nostalgia,” aku Bush dalam serangkaian rekaman video penampilannya di Gedung Putih yang ditayangkan pada program berita Minggu waktu setempat (Senin WIB). “Senang rasanya bisa kembali berjalan di sini.”
Bush dan mantan presiden Bill Clinton bertemu dengan Presiden Barack Obama pada hari Sabtu waktu setempat. Obama menemui dua mantan penghuni Gedung Putih tersebut untuk membahas upaya penggalangan dana pribadi untuk membantu para korban gempa Haiti. Kedua mantan presiden terlihat dalam berita untuk mempublikasikan himbauan kepada masyarakat AS untuk memberikan sumbangan.
Bush, yang tinggal di Texas, menghindari keterlibatan dalam isu-isu politik pasca meninggalkan Gedung Putih satu tahun yang lalu.
“Saya merasa senang dapat kembali ke sini untuk melakukan tujuan mulia,” kata Bush kepada pemandu acara “Meet the Press”, David Gregory, saat tampil dalam program acara NBC tersebut.
“Saya memang harus mengakui bahwa saya merindukan Anda, tapi sebagai seorang pribadi, saya tidak merindukan sorotan kamera.”
Dalam ungkapan yang serupa, dalam program “State of the Union” CNN, Bush mengatatakan: “Ada kehidupan lain setelah menjadi presiden, itu yang saya pelajari dan akan saya jalani sepenuhnya, dan hal ini (penggalangan dana Haiti) merupakan bagian dari hal itu, untuk membantu orang-orang lain.”
George W. Bush dan Bill Clinton muncul di seluruh pemberitaan pagi televisi besar untuk mendukung upaya Obama dalam meringankan beban korban gempa Haiti.
Dalam wawancara gabungan tersebut, Bush bahkan sempat menyebut Clinton sebagai “saudara angkat”nya, pada saat keduanya menggalang dukungan bantuan makanan, obat-obatan dan uang tunai bagi para korban gempa dahsyat yang terjadi pada hari Selasa pekan lalu tersebut.
Bush memfokuskan pada pentingnya pengiriman bantuan darurat jangka pendek untuk Haiti dan upaya-upaya yang diperlukan untuk menghindari kesalahan pengelolaan keuangan. Bush mengatakan bahwa para pemirsa harus berhati-hati dan tidak memberika uang kepada lembaga-lembaga banguan kemanusiaan palsu. Ia juga memberikan nasihat kepada pemerintah Haiti untuk segera mengembangkan rencana ekonomi jangka panjang agar para donatur internasional merasa yakin dan aman mengirimkan dana kepada sebuah negara yang dikenal luas karena korupsi dan pengelolaan keuangan yang buruk.
“Menurut saya, cukup penting bagi pemerintah Haiti – setelah krisis kemanusiaan berlalu – untuk menjelaskan secaa gamblang mengenai strategi mengelola dana tersebut,” kata Bush dalam tayangan “ABC This Week”. “Yang jelas, ada banyak orang yang mengkhawatirkan hal itu. Menyelamatkan nyawa manusia adalah satu hal, namun, memastikan bahwa ada rencana yang masuk akal untuk proyek bantuan pengembangan jangka panjang tersebut adalah hal yang lain.”
Clinton, yang diangkat sebagai utusan khusus AS untuk Haiti pada musim panas lalu, mengatakan bahwa peluang ini merupakan kesempatan bagi komunitas internasional untuk menjadikan Haiti sebagai negara dengan demokrasi yang baik. Clinton mengatakan bahwa keberhasilan di Haiti bisa menjadi teladan bagi upaya-upaya pengembangan lain di dunia.
“Jika mereka berhasil melakukan sebuah hal yang telah gagal mereka lakukan selama dua abad, maka hal itu akan merubah pola pikir kita mengenai apa yang mungkin dilakukan, bukan hanya di sini, akan tetapi juga di Afrika dan Asia Timur serta belahan bumi lainnya,” kata Clinton dalam program “Meet the Press” NBC. “Kami tahu bahwa kami telah melakukan kesalahan di masa lalu. Kami ingin menghadirkan perubahan.”
Kedua mantan presiden tersebut juga memberikan pendapat yang berbeda mengenai inisiatif AS dan masa depan Haiti yang mereka inginkan pasca krisis.
Clinton, yang tetap berperan sebagai utusan khusus AS, mengatakan bahwa dirinya akan terus membantu menggalang bantuan bagi kelompok-kelompok di negara Karibia tersebut. Namun, ia juga mengatakan bahwa dirinya menginginkan pemerintahan Haiti untuk menulis kembali rencana ekonomi jangka panjangnya.
“Saya rasa, yang kami inginkan adalah menyaksikan masyarakat menjadi bagian dari pembangunan, sesuatu yang lebih kuat,” kata Clinton dalam “Meet the Press”. “Berdasarkan pertemuan dengan para donatur, saya rasa semua orang yang memberikan bantuan merasa bahwa mereka seharusnya terus melakukan hal itu.”
Bush terlihat agak ragu untuk kembali menjadi sorotan setelah meninggalkan Gedung Putih. Mantan Gubernur Texas tersebut absen dari perdebatan politik dalam beberapa bulan terakhir, tidak seperti mantan pasangan politiknya, Dick Cheney, yang banyak menyampaikan kritikan terhadap Obama. (dn/dm/ws) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!