Sabtu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Januari 2010 15:00 wib
2.302 views
Pusing Lacak Buronan, FBI Permak Wajah Bin Laden
WASHINGTON (SuaraMedia News) – Departemen Luar Negeri telah merilis sebuah foto yang telah dipermak secara digital. Foto tersebut menunjukkan kemungkinan wajah Osama bin Laden saat ini, dengan usia 52 tahun.
Foto ”wajah baru” bin Laden tersebut diedit dari foto lamanya pada tahun 1998 dan menjalani proses pengolahan, penuaan dan penghilangan jenggot melalui rekayasa digital.
Foto rekayasa digital yang dipampang di situs internet program ”Rewards for Justice” Departemen Luar Negeri menunjukkan dua kemungkinan tampak sekarang bin Laden, yang satu dengan jenggot yang lebat, sementara yang lainnya tanpa jenggot lebat.
Foro tersebut merupakan hasil rekayasa digital dari FBI. Selain bin Laden, ada 17 foto buronan AS lainnya yang juga turut dipermak.
Pada foto pertama, bin Laden digambarkan dengan rambut bergelombang berwarna hitam dan beruban, FBI juga ”memangkas” jenggot bin Laden. Dalm foto-foto bin Laden terdahulu, tidak ada yang menunjukkan wajah bin Laden tanpa penutup kepala.
Dalam foto kedua, bin Laden digambarkan dengan jenggot lebat seperti ciri khasnya selama ini, namun jenggotnya digambarkan lebih banyak ditumbuhi uban.
FBI dan Departemen Luar Negeri AS, yang membuka program sayembara berhadiah yang diberi nama ”Rewards for Justice”, mengatakan bahwa foto rekayasa digital tersebut merupakan buah karya para ahli forensik di laboratorium kriminal FBI di Quantico, Virginia.
Para ahli FBI mengatakan bahwa mereka sengaja mempermak wajah dan merubah pilihan pakaian bin Laden dengan harapan agar publik AS dapat mengenali berbagai kemungkinan tampak sekarang bin Laden dan sejumlah orang lainnya.
”Foto-foto baru ini adalah contoh-contoh nyata mengenai penggunaan teknologi canggih dan ilmu pengetahuan untuk membantu menemukan dan menangkap buronan,” kata Louis E. Grever, kepala Departemen Sains dan Teknologi FBI.
Grever menambahkan, ”FBI masih dan akan tetap melanjutkan penerapan kemampuan forensik, biometrik dan teknik dalam kasus-kasus yang paling menantang.
Program ”Rewards for Justice” diawali pada tahun 1984 dan telah mengeluarkan lebih dari $50 juta untuk informasi yang berkaitan dengan ”terorisme”.
Dalam situs internetnya, program tersebut menyatakan bahwa tujuannya adalah ”untuk melindungi dan mempertahankan AS terhadap serangan teroris dan ancaman intelijen luar negeri, untuk menegakkan hukum kriminal di AS, dan memberikan layanan kepemimpinan dan keadilan kriminal bagi pemerintah pusat, negara bagian, kotamadya dan lembaga-lembaga internasional dan rekanan AS.”
”Bersama dengan para mitra kami, baik yang ada di sini maupun di luar negeri, kami menghimbau masyarakat untuk membantu kami dalam melacak dan menangkap siapapun yang menjadi ancaman bagi kami.”
Meski telah memberikan sayembara sebesar $25 juta bagi siapapun yang mengetahui keberadaan bin Laden, para pejabat AS mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak pernah melihat bin Laden selama lebih dari delapan tahun.
Osama bin Laden merupakan petinggi Al-Qaeda dan menempati urutan nomor satu dalam daftar buronan AS.
Bin Laden dituding berada di belakang sejumlah tindak kekerasan, termasuk pengeboman kedutaan AS di Afrika Timur pada tahun 1998 dan juga serangan terhadap New York dan Washington pada tanggal 11 September 2001.
Sejak saat itu, jaringan Al-Qaeda dikaitkan dengan sejumlah peristiwa peledakan di pulau Bali, Indonesia, dan ibukota negara tersebut, Jakarta. Demikian halnya dengan sejumlah serangan di Cassablanca, Riyadh, dan Istanbul.
Setelah persitiwa 9/11, bin Laden diyakini berada di kawasan suku Pakistan dan menggalang kembali kekuatan.
Bin Laden diyakini berada di kawasan pegunungan di dekat perbatasan negara Pakistan dan Afghanistan. (dn/bc/ab/sk) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!