Jum'at, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Januari 2010 16:14 wib
3.087 views
Alarm Turki Menyala Ingatkan Libanon Akan Teror Israel
BEIRUT (SuaraMedia News) – Sumber-sumber media Arab pada hari Kamis (14/01) melaporkan bahwa pemerintah Turki baru-baru ini memperingatkan Perdana Menteri Libanon, Saad Hariri, mengenai kemungkinan serangan Israel terhadap Libanon dalam waktu dekat.
Seorang sumber di Libanon mengatakan, “Ada peringatan dari Turki mengenai hal tersebut dan disampaikan kepada Perdana Menteri Saad Hariri yang melakukan kunjungan ke Ankara pada minggu ini.”
Sumber tersebut menambahkan bahwa militer Israel telah melakukan simulasi latihan udara dan darat. Dalam simulasi tersebut, Israel menyerang sebuah lokasi di Syria dengan fokus untuk mengkoordinir elemen-elemen pasukan udara dan darat dalam peperangan melawan Syria. Israel mempergunakan kendaraan tempur yang canggih.
Ditambahkan bahwa sejumlah pejabat Libanon meyakini bahwa campur tangan AS boleh jadi mengindikasikan jalan peperangan.
Ghazi Youssef, anggota parlemen Libanon, mengatakan bahwa ancaman Israel amat serius. Ia merasa khawatir jika Libanon akan turut dijadikan sasaran dalam perselisihan Israel dengan Iran.
Disebutkan bahwa Hariri sendiri menerima peringatan yang serupa dari Perancis pada tahun 2006 lalu, sebelum Israel menyerbu Libanon.
Pada musim panas 2006, Israel menyerbu Libanon, menyebabkan kerusakan parah terhadap infrastruktur Libanon dan menimbulkan banyak korban jiwa. Perang tersebut diakhiri dengan sebuah resolusi PBB.
Sejumlah sumber Libanon pada hari Kamis mengatakan bahwa pasukan penjajah Zionis berencana untuk melakukan latihan militer di perbatasan Libanon pada bulan Februari mendatang.
Israel menjajah beberapa lokasi di perbatasan Libanon, khususnya pertanian Shabaa. Israel mulai menumpuk pasukan dan persediaan untuk melakukan latihan tersebut, demikian kata sumber tersebut.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Turki dan Libanon sama-sama mengecam pelanggaran di wilayah udara Libanon dan serangan udara di Gaza oleh Israel, keduanya memperingatkan bahwa hal tersebut mengancam prospek tercapainya perdamaian di kawasan Timur Tengah.
“Serangan terhadap Libanon adalah sebuah bentuk terorisme. Kami harus saling bahu membahu untuk menghalau rencana-rencana musuh. Kami harus menghentikan Israel,” kata Perdana Menteri Libanon Saad Hariri, yang datang berkunjung ke Ankara, dalam sebuah konferensi pers.
Militer Libanon mengatakan bahwa senjata-senjata anti pesawat milik Libanon menembaki empat pesawat tempur Israel yang terbang rendah dan melanggar wilayah udara negara tersebut pada hari Senin (11/1) lalu.
Libanon menuding Israel telah melakukan pelanggaran wilayah udara negaranya setiap hari.
Erdogan mengatakan bahwa Israel telah mengabaikan dan melanggar sekitar 100 resolusi PBB, termasuk diantaranya resolusi 1701 yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB, yang mengakhiri perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah, dan merongrong kredibilitas PBB.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang negaranya sempat memiliki hubungan harmonis dengan Israel namun mengalami ketegangan tahun lalu dan baru-baru ini, mengatakan bahwa Turki tidak akan tinggal diam melihat pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap wilayah udara Libanon.
Erdogan mengecam pelanggaran wilayah udara tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat diterima dan mengancam perdamaian dunia.
“Mereka (Israel) memiliki kemampuan dan kekuatan yang tidak berimbang (dengan Palestina) dan mereka memanfaatkan hal itu. Mereka tidak mengindahkan resolusi PBB. Mereka mengatakan bahwa mereka akan melakukan apapun yang mereka suka. Kami tidak akan menyetujui sikap semacam itu,” katanya. (dn/im/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!