Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 4 Februari 2013 20:28 wib
11.464 views
Dinilai Asbun, Alumni Gontor Tuntut Tifatul Minta Maaf
Senin, 04 Februari 2013 | 09:00:52 WIB
Jakarta (SI ONLINE) - Tifatul Sembiring dituntut minta maaf. Menkominfo itu dinilai asal bunyi (asbun) saat menyebut perantara suap kasus impor sapi Ahmad Fathonah adalah alumni Pesantren Gontor.
"Tifatul jangan asal sebut Fathonah alumni Gontor. Tidak sepantasnya seorang Menkominfo mengeluarkan pernyataan yang asal bunyi. Apalagi, ini terkait dengan lembaga pendidikan pesantren moderen Gontor," kata Majelis Pertimbangan Ikatan Alumni Pondok Modern Gontor Angkatan 2000 (Laviola 2000) Kuntum Khairu Basya seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (4/2/2013).
Menurut Kuntum, Fathonah dipastikan bukan alumni pesantren yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Yang bersangkutan adalah alumni IMMIM, salah satu pesantren di Makassar.
"Saya sudah melakukan kroscek ke Gontor, dan nama Fathonah tak pernah ada dalam nomor stanbuk siswa Gontor," tuturnya.
Sebelumnya, Tifatul menyatakan bahwa Fathonah memiliki kedekatan dengan tersangka mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), karena keduanya pernah mengenyam pendidikan di Gontor.
“Dia memang dekat dengan Luthfi Hasan karena sama-sama pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo,” kata Tifatul. “Tapi dia bukan kader PKS,” kata Tifatul Sembiring usai mengisi diskusi Perhimpunan Keluarga Besar PII di Jakarta, Kamis (31/1/2013) lalu.
Kuntum menjelaskan, LHI memang pernah di Gontor tapi tidak sampai lulus. Pria yang sekarang ditahan di Rutan Guntur itu hanya dua tahun di Gontor.
"Kalo LHI memang pernah di Gontor, tapi dia tidak sampai tamat, hanya dua tahun. Sementara, Fathonah tidak sama sekali," papar Kuntum.
Ahmad Fathonah adalah pria yang tertangkap tangan bersama mahasiswi bernama Maharani Suciyono, di Hotel Le Meredien, Jakarta, Selasa (29/1/2013) malam.
Ahmad Fathonah disebut-sebut sebagai kurir Luthfi Hasan Ishaaq. Uang yang diamankan dari tangan Ahmad Fathonah, dituding ditujukan kepada Luthfi Hasan Ishaaq.
Kuntum yang juga Ketua Umum Garda Muda Nasional, mengimbau Tifatul agar tidak mengait-ngaitkan para pelaku kasus di PKS dengan institusi Pesantren Gontor. Menurutnya ini sangat bias. Bahkan jika mau fair, yang menangkap LHI sebenarnya juga sesama alumni Gontor.
"Dua ketua KPK saat ini, Adnan Pandu Praja dan Busyro Muqoddas adalah alumni Gontor. Itu artinya produk keluaran Gontor tidak pernah main-main. Siapapun yang salah dan melanggar aturan, tak peduli sesama alumni, pasti juga akan kena akibatnya," jelas Kuntum.
Pernyataan Kuntum ini juga diperkuat Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS yang juga alumni Pesantren Gontor.
"Ahmad Fathonah itu bukan alumni Gontor. Bukan kader PKS, bukan anggota PKS, bukan staf khusus Pak Lutfhi. Kalau ada kedekatan, mungkin pernah belajar di satu tempat yang sama, tapi kalau Gontor, tidak. Atau mungkin pernah sebagai perkawanan," beber Hidayat Nurwahid, Jumat (1/2/2013).
Berdasarkan keterangan salah dan asal bunyi yang dilontarkan Tifatul, Kuntum meminta Tifatul meminta maaf secara resmi kepada pihak Gontor, dan mengklarifikasi pernyataannya. "Pernyataan ini merugikan Gontor, Tifatul harus meminta maaf," tegas Kuntum.
red: shodiq ramadhan
sumber: tribunnews
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!