Kamis, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Maret 2012 19:40 wib
9.867 views
Munarman: Ini Kerjaan Guntur dan Nong Darol Mahmada yang Fasiq Itu!
Kamis, 15 Maret 2012 | 11:03:44 WIB
Jakarta (SI ONLINE) - Menyikapi kejadian penolakan segelintir mahasiswa Dayak terhadap FPI di Pontianak, Kalimantan Barat, Ketua DPP FPI Munarman mengatakan bahwa aksi-aksi ini didesain oleh anggota kelompok Liberal seperti Guntur Romli dan Nong Darol Mahmada. Orang-orang Liberal inilah yang dituding Munarman berada di balik aksi-aksi penolakan terhadap FPI.
"Ini cara-cara Zionis yang mereka lakukan, segelintir mahasiswa Dayak itu mereka pasang terlebih dahulu. Setelah mereka kalah diturunkanlah masyarakat Dayak yang sudah disiapkan sebelumnya", jelas Munarman kepada Suara Islam Online, Rabu malam (15/3/2012).
"Ini kerjaan orang-orang Liberal seperti Guntur Romli dan Nong Darol Mahmada yang fasiq itu", lanjut Munarman.
Berita penolakan mahasiswa Dayak dan masyarakat Dayak Pontianak terhadap FPI diupdate secara rutin di twitter oleh para aktivis Liberal. Akun twitter PATEisME (@tomiedpate) terus menginfokan perkembangan di Pontianak. Bahkan aktivis JIL yang pada 14 Februari lalu mengerahkan kaum bencong, homo dan gay berdemo di Bunderan HI untuk menolak FPI, Guntur Romli, langsung merespon kicauan PATEisME.
"Mahasiswa dayak di pontianak pasak spanduk penolakan FPI, didemo sama FPI, rada tegang coba cek", kata Guntur dalam akun twitternya, @GunturRomli.
Sementara, Nong Darol Mahmada, ibu Liberal beranak dua yang memiliki akun @nongmahmada, hari ini me-retweet: "Siang ini akan ada aksi #Tolak FPI yang dilakukan saudara2 Dayak di Pontianak." Sebelumnya ia berkomentar, "Waduh, FPI knp lg tuh? Masak hanya krn spanduk kok main serang aja :(".
Di Jakarta, kelompok Liberal memang mati kutu. Aksi kaum banci mereka di Bunderan HI 14 Februari lalu dibalas oleh ribuan umat Islam dengan Aksi Indonesia Tanpa Liberal pada Jumat (9/3/2012). Sebelumnya, FPI juga telah mengungkan skandal perzinahan salah satu dedengkot JIL, Ulil Abshar Abdalla. Kini mereka beroperasi di daerah. Mereka memanfaatkan segelintir mahasiswa Dayak yang tidak tahu persoalan.
Dasar liberal, sudah keok kok ga tobat juga....
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!