Senin, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 14 Maret 2011 14:00 wib
3.218 views
Bung Karno Tak Percaya MGA Nabi dan Mujaddid
Jakarta (SI ONLINE)-Aneh bila ada yang mengklaim sebagai pengikut Presiden Sukarno, apalagi mengatakan sebagai ‘anak ideologis’ proklamator RI itu, ternyata dalam kasus Ahmadiyah mereka menjadi pembelanya. Pasalnya, Bung Karno sendiri terbukti orang yang anti Ahmadiyah. Bahkan, di masa pemerintahannyalah Penetapan Presiden No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama dikeluarkan.
Pengakuan Bung Karno itu tertulis dalam bukunya, Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1, halaman 345 dengan judul: TIDAK PERCAYA BAHWA MIRZA GULAM AHMAD ADALAH NABI. Surat itu ditulis saat ia berada di Endeh tertanggal 23 Nopember 1936. Bung Karno membantah adanya kabar yang mengatakan bahwa dirinya adalah pengikut Ahmadiyah dan telah mendirikan cabang Ahmadiyah. Berikut beberapa cuplikannya:
“Beberapa hari yang lalu saya mendapat surat “vlieg-post” Kupang, dari Kupang ke Endeh dengan kapal biasa dari seorang kawan di Bandung, bahwa “Pemandangan” telah memuat satu entrefilet bahwa saya telah mendirikan cabang Ahmadiyah dan menjadi propagandis Ahmadiyah bagian Celebes. Walaupun “Pemandangan” yang memuat kabar itu belum tiba ditangan saya, dus belum saya baca sendiri – kapal dari Jawa tiga hari lagi baru datang – oleh karena orang yang mengasih kabar kepada saya itu saya percayai, segeralah saya minta kepadanya membantah labar dari tuan-tuan punya reporter itu.”
“Saya bukan anggauta Ahmadiyah. Jadi mustahil saya mendirikan cabang Ahmadiyah atau menjadi propagandisnya. Apalagi “buat bagian Celebes”! Sedang pelesir kesebuah pulau yang jauhnya hanya beberapa mil saja dari Endeh, saya tidak boleh! .”
Bung Karno juga menolak keyakinan yang menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad (MGA) adalah Nabi. “Saya tidak percaya bahwa Mirza Gulam Ahmad seorang nabi dan belum percaya pula bahwa ia seorang mujaddid.” Presiden pertama RI itu bahkan menolak ‘pengeramatan’ ahmadiyah terhadap MGA dan kecintaan mereka terhadap imperialisme Inggris.
Di akhir tulisannya, Bung Karno mengatakan, “Moga-moga cukuplah keterangan yang singkat ini buat memberitahu kepada siapa yang belum tahu, bahwa saya bukan seorang Ahmadiyah”.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!