Sabtu, 7 Rajab 1446 H / 22 Januari 2011 12:45 wib
3.437 views
Menteri Muslim Inggris: Islamphobiah Sudah Kelewatan
Mungkin pembaca masih ingat dengan sosok yang mengejutkan dalam jajaran kabinet Perdana Menteri Inggris David Cameron. Anda benar, dia adalah Baroness Sayeeda Warsi (39), wanita muslim pertama dalam jajaran kabinet. Warsi, wanita keturunan Pakistan ini dipercaya menduduki Menteri Bayangan untuk Urusan Keutuhan Masyarakat.
Baru-baru ini Warsi menyampaikan kritik yang cukup pedas terkait dengan Islamphobia yang kini telah melawati ambang batas kewajaran.
"Sepertinya Islamofobia kini telah melewati ambang batas bahkan bagi kelas menengah yang terhormat," kata Baroness Sayeed Warsi di Universitas Leicester di Midlands Inggris.
"Bagi kebanyakan orang, Islamofobia dipandang sebagai hal, sah bahkan dipuji” lanjutnya.
Warsi juga mengatakan tuduhan teroris tidak boleh digunakan untuk mengutuk semua yang memeluk Islam.
Menurutnya , orang-orang yang dituduh teroris harus menghadapi penolakan sosial dan keterasingan di masyarakat mereka, dan tindakan mereka tidak harus digunakan sebagai kesempatan untuk menuduh semua Muslim", tegasnya.
Pernyataan kritis tersebut dipublikasikan secara luas di Inggris selama Kamis, (20/1/2011) dan memicu berbagai komentar tajam dari Norman Tebbit dalam sebuah situs di The Daily Telegraph.
Warsi, juga menajdi Muslimah pertama yang ditunjuk duduk dalam kabinet bayangan Cameron pada 2007, setelah Cameron menyarankan agar Warsi diberikan tempat di Majelis Perwakilan Tinggi. Warsi juga pernah menjadi wakil ketua partai itu.
Pada 2005, Warsi gagal mendapatkan kursi parlemen di Dewsbury, Inggris utara, setelah ia dikalahkan oleh Shahid Malik yang mencalonkan diri dari Partai Buruh dan belakangan diangkat menjadi menteri kehakiman, sebelum kalah dalam pemilihan umum pekan lalu.
Baroness Sayeeda Warsi lahir di Dewsbury, Yorkshire pada 1971. Orangtuanya adalah orang Pakistan yang berimigrasi dari Bawal, Gujar Khan, Pakistan.
Warsi bersekolah di Birkdale High School, Dewsbury College, dan kemudian melanjutkan ke Leeds University dimana dia belajar hukum. Wanita bersahaja ini memiliki segudang pengalaman di Kantor Layanan Hukum serta Departemen Imigrasi Urusan Dalam Negeri di Inggris. Dia juga pernah membuka praktek sebagai pengacara di Dewsbury. (mj/nyt)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!