Senin, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 13 September 2010 12:34 wib
5.366 views
Tidak Jadi Dibakar, Al Qur'an Dirobek
Setelah pendeta sinting Terry Jones membatalkan rencananya membakar Al-Quran, sekelompok kecil nasrani konservatif merobek beberapa lembar Al-Quran di luar Gedung Putih, Sabtu (11/9). Mereka melakukan tindakan ini sebagai bentuk protes "perayaan Islam" dalam peringatan tragedi 9/11.
"Kami melakukan ini untuk menghentikan propaganda bahwa Islam adalah agama damai, hal ini harus harus segera diakhiri," kata Randall Terry, pemimpin kelompok ini yang juga aktivis kampanye anti aborsi.
Aktivis lainnya, Andrew Beacham, membacakan beberapa lembar Al-Quran yang berisi kebencian terhadap Nasrani dan Yahudi, kemudia dia merobek halaman dari Al-Quran berbahasa Inggris tersebut.
Setelah merobek, dia menaruh sobekan kertas itu ke dalam kantong plastik, agar tidak dituduh membuang sampah sembarangan. "Satu-satunya alasan aku tidak akan membakarnya di depan Gedung Putih karena membakar apa pun adalah tindak pidana," kata Beacham.
Sementara Beberapa orang polisi yang berjaga hanya menyimpan nama para pengunjuk rasa tanpa melakukan pencegahan terhadap aksi tersebut.
Beacham, yang menggambarkan dirinya sebagai pemimpin Partai sayap kanan konservatif (Tea Party) dari Indiana, menambahkan: "The Twin Towers (menara WTC) dihancurkan karena Al-Quran".
Kelompok Tea Party ini memang selalu melakukan tindakan biadab terhadap umat Islam. Beberapa bulan sebelumnya, di Temecula, selatan California, kelompok Tea Party membawa sejumlah anjing galak untuk menghadang umat Islam setempat yang sedang melaksanakan shalat Jumat. Mereka melakukannya sebagai protes atas rencana pembangunan masjid baru di situ.
Mengenai hal itu, Sekjen FUI, Ust. M Al Khaththath beberapa waktu lalu berpendapat, “Kami umat Islam dari jaman dahulu sampai saat ini, belum pernah dan mungkin tidak akan pernah terbesit dalam pikiran kami untuk menghadang umat agama lain yang ingin melakukan ibadah dengan menghadang dengan anjing galak. Ini sudah sangat keterlaluan. Dan ini terjadi di AS yang katanya kampiun demokrasi dan contoh kebebasan beragama”.
Tidak hanya itu kelompok Tea Party ini juga yang gencar untuk menentang rencana pembangunan Islamic Center & Masjid di Manhattan, NewYork. Islamic Center itu bernama Cordoba House yang lokasinya dekat Ground Zero, tempat WTC dahulu. Walaupun sudah di setujui Presiden Barrack Obama dan sudah mendapat ijin dari walikota setempat namun rencana pembangunan itu selalu di halang-halangi. Di dukung oleh tokoh-tokoh politik dari Partai Republik, organisasi kemasyarakatan Tea Party, selalu mempropagandakan kebencian terhadap Islam.
(si/dari berbagai sumber)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!