Selasa, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Juli 2010 16:46 wib
5.948 views
Amdocs Bisa Memata-matai Indonesia
Israel diduga menggunakan perusaahaan telekomunikasi Amdocs Ltd untuk kepentingan spionase. Di Indonesia, perangkat Amdocs juga digunakan Telkomsel dan XL . Bisakah Indonesia dimata-matai?
Kekhawatiran seperti itu bukan tidak mungkin terjadi. Sebab, perangkat sistem penagihan (billing system) milik Amdocs juga digunakan oleh operator seluler dalam negeri, yakni Telkomsel. Menurut Masyarakat Telekomunikasi, XL juga memakai produk yang sama.
“Secara teori bisa, namun ada cara-cara yang dapat digunakan agar tidak dipakai sebagai mata-mata,” ujar Budi Raharjo, pakar keamanan sekaligus pengamat telekomunikasi, saat ditanya mengenai kemungkinan billing system dipakai untuk keperluan mata-mata.
Sebelumnya, ramai kembali dibicarakan mengenai investigasi oleh stasiun tv ternama di AS, Fox News, mengenai keterkaitan Israel dengan Amdocs. Amdocs dicurigai digunakan oleh Israel untuk memata-matai warga AS melalui percakapan telepon, komunikasi data, dan sistem pertukaran informasi lainnya yang menggunakan saluran telepon.
Berdasarkan laporan Fox News, sejak insiden 11 September, lebih dari 60 warga Israel di AS telah ditangkap di bawah aturan antiterorisme ataupun pelanggaran imigrasi. Amdocs dicurigai menggunakan data-data telepon untuk kepentingan Israel. Antara lain, data direktori panggilan bantuan dan catatan panggilan telepon. Dugaan itu membuat banyak kalangan di AS khawatir karena hampir semua sistem penagihan telepon di AS menggunakan jasa Amdocs.
Pada dasarnya, menurut Budi yang dihubungi pada Senin (12/7/2010), penerapan sistem semacam itu harus terlebih dulu diamati konteks sosial budayanya. Dalam hal ini, kode-kode pada ssitem itu akan dievaluasi oleh pihak ketiga yang independen. “Dari setup sistemnya juga bisa dilakukan pencegahan agar tidak digunakan untuk memata-matai. Sistemnya harus dalam jaringan yang terproteksi dan tidak terhubung ke mana-mana sehingga tidak bisa memberikan laporan kemanapun secara online.”
Meskipun adanya sistem proteksi yang tinggi dalam proses ini, Budi mengakui masih ada kemungkinan untuk dimanfaatkan tidak sesuai dengan fungsinya. “Tetapi rangkuman-rangkuman ini masih bisa bocor juga apabila dilakukan secara manual. Tidak hanya itu, terdapat pula prosedur untuk ke sistem akses dan sebagainya. Jadi secara teknis masih bisa.”
Hal senada juga diungkapkan oleh akademisi asal ITB, Agung Harsoyo. “Mestinya yang namanya billing system itu ada di back office, tidak menggunakan jaringan umum dan sangat confidential,” ujar Agung ketika ditanya mengenai kemungkinan pemanfaatan billing system untuk mata-mata.
Di Indonesia sendiri menurut Agung sebenarnya sudah ada billing system lokal buatan sendiri yang kualitasnya tidak kalah dengan bikinan luar negeri. “Hanya saja kebanyakan dipakai di Indonesia Timur. Kebanyakan provider hanya mau memakai yang sudah teruji,” ujarnya.
Billing System merupakan sistem vital dalam dunia telekomunikasi karena merupakan penghubung antara pelanggan dan konten yang diberikan. Sitem ini (yang dijual Amdocs) mencatat nomor telepon yang saluiang berkomunikasi, durasi, penambahan pulsa, data-data personal, jumlah tagihan dan banyak lagi.
DPR sendiri sudah berencana akan memanggil Menkoninfo Tifatul Sembiring untuk membahas kemungkinan Amdocs sebagai alat mata-mata Israel, seperti yang diduga terjadi di Amerika. (inilah/mj)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!