Jum'at, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 30 April 2010 10:36 wib
3.870 views
Inilah Jawaban MER-C
Menurut MER-C, dasar penanganannya adalah karena jenderal bintang tiga tersebut merasa terancam (vulnerable) dan sendirian (neglected) dalam berjuang.
"Sebuah amanah bagi kemanusiaan untuk orang-orang yang paling membutuhkan “Giving Hope To Humanity And Help To People That Need It The Most” merupakan motto yang di pegang MER-C dalam menjalankan amanah yang diberikan oleh masyarakat untuk menjalankan semua amanah dalam setiap misi-misi kemanusiaan", demikian ungkap MER-C dalam pernyataannya di situs resminya, mer-c.org, rabu (28/4).
Selain itu, sebagai LSM yang berasaskan Islam dan berprinsip rahmatan lil’aalamiin, MER-C tengah berupaya untuk memberikan rahmat dalam hal pertolongan kepada semua makhluk, baik secara personal maupun kelompok tanpa melihat latar belakang, agama, mazhab, harakah, kebangsaan, etnis, golongan, politik, penjahat/bukan, pemberontak/bukan.
"Pertolongan itu diberikan atas dasar urgency, yaitu to help the most vulnerable people and the most neglected people", lanjutnya.
MER-C juga mengakui bahwa tidak kali ini saja lembaga itu mengawal kesehatan seseorang yang terancam keselamatannya.
"Sebelumnya MER-C pernah mengawal kesehatan Ust. Abu Bakar Baasyir, Ust. Abu Jibril, almarhumah istri almarhum panglima GAM Ishak Daud, orang-orang yang dipenjara karena tuduhan ”teroris” (almarhum Imam Samudera, Amrozi, Ali Gufron, dan lain-lain). Sebelumnya pernah juga salah seorang keluarga yang di tuduh “teroris” melahirkan di kantor MER-C", jelasnya.
Karena itu wajar jika MER-C turut berperan dalam mengawal kesehatan jenderal pengungkap markus di tubuh Polri dan institusi lainnya yang tengah mendapatkan kedzaliman dari institusinya itu. (mer-c/shodiq ramadhan)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!