Sabtu, 26 Jumadil Akhir 1446 H / 20 Maret 2010 10:15 wib
2.632 views
Ba'asyir: Obama Sama Dengan Bush
Hanya beberapa hari sebelum kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Jakarta, Densus 88 Mabes Polri memamerkan arogansinya dengan berhasil menumpas latihan militer pada mujahidin (rezim SBY menyebutnya sebagai teroris) di Aceh Besar,
Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Tidak hanya itu, mereka juga berhasil membunuh panglima mujahidin Aceh, Dulmatin, beserta dua pengawalnya dalam suatu penggerebekan di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Dulmatin dibunuh tanpa peringatan di dalam warnet, sementara dua pengawalnya dibunuh dengan berondongan tembakan jarak dekat meski sudah terjatuh di tanah.
Seolah-olah penggerebekan para mujahidin di Aceh dan pembunuhan As Syahid Dulmatin dan dua rekannya merupakan hadiah dari Presiden SBY kepada Presiden Obama. Seolah-olah SBY secara tidak langsung ingin mengemis kepada Obama agar Indonesia semakin besar mendapat bantuan finansial untuk penumpasan para teroris (baca: mujahidin) di Indonesia. Ini merupakan mental inlander atau budak ketika menghadapi tuannya. Jelas mental inlander SBY itu sangat memalukan bagi seorang pemimpin Indonesia, bangsa muslim terbesar di dunia.
Bahkan yang lebih memalukan lagi adalah, sebelum rakyat Indonesia sendiri mengetahui kematian As Syahid Dulmatin, Presiden SBY sudah memberitahu rakyat Australia lewat pidatonya di Parlemen Australia di Canberra yang dihadiri PM Kevin Ruud. Seolah-olah SBY sekali lagi ingin mengemis-ngemis dan cari muka kepada negara Kangguru itu agar semakin deras mengucurkan dolarnya ke Indonesia demi menumpas perjuangan para mujahidin. Memang selama ini AS tercatat membantu 100 juta dolar untuk penumpasan para mujahidin Indonesia, sementara Australia lebih dari 450 juta dolar.
Kalau dengan negara Kangguru yang hanya berpenduduk 15 juta orang saja SBY sudah bermental budak dan mengemis-ngemis, apalagi dengan negara super power AS, dimana SBY pernah bangga dengan menyebut sebagai negara keduanya tersebut. Jelas SBY tidak hanya akan bermental budak tetapi sudah menjadi penjilat. Tidak menutup kemungkinan SBY akan mengadaikan negaranya demi mendapat pujian dan kucuran dana dari negara penjajah Irak dan Afghanistan tersebut.
Hal itu tampak dalam sambutanya pada kunjungan Presiden Barack Obama kali ini. Ribuan polisi dan TNI dikerahkan untuk mengantisipasi gangguan terhadap keberadaan musuh besar umat Islam tersebut, meski Obama diperkirakan hanya berada selama tiga hari di Indonesia. Bahkan patung Obama dari perunggu seharga Rp 100 juta sudah dibuat jauh hari sebelumnya demi menyambut kunjungan tersebut.
Padahal sesungguhnya Obama yang pernah mempunyai ayah tiri orang Indonesia dan pernah bersekolah selama 4 tahun di Jakarta itu, ternyata selama ini jauh lebih kejam terhadap umat Islam daripada pendahulunya, mantan Presiden George Bush. Obama dengan biadab memerintahkan pasukannya untuk membumihanguskan Kota Marjah di Afghanistan pada Februari lalu dan akan menyusul Kota Kandahar pada April nanti. Ribuan orang termasuk anak-anak, wanita dan orang tua turut tewas dalam pembumihangusan Kota Marjah tersebut.
Obama juga pernah berjanji akan menutup “kamp gulag” Guantanamo sebagai tempat penyiksaan sistimatis terhadap ratusan mujahidin dari seluruh dunia dan menarik pasukan AS dari Irak. Namun terbukti hingga sekarang janji tersebut hanya omong kosong dan gombal semata. Obama bahkan memerintahkan penambahan 30 ribu pasukan AS untuk diterjunkan dalam perang sistimatis dan kejam untuk menumpas mujahidin di Afghanistan. Jelas Obama adalah penjahat perang dan dan najis serta haram hukumnya masuk ke Indonesia.
Berikut ini wawancara Tabloid Suara Islam dengan Amir Jama’ah Anshorut Tauhid dan pendiri Ponpes Al Mu’min Ngruki Sukoharjo, Ustad Abu Bakar Ba’asyir, seputar rencana kunjungan Obama ke Indonesia dan bagaimana seharusnya reaksi umat Islam dalam menanggapi kunjungan yang rencananya akan dilakukan pada 21-23 Maret tersebut.
Bagaimana pandangan Ustad Abu mengenai kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia ?
AS adalah negara kafir harbi, negara kafir yang sedang aktif memerangi Islam, karena AS adalah alatnya Zionis Yahudi Israel. Mereka menginginkan Islam jangan sampai tegak terutama khilafah. Jadi jelas AS merupakan musuh Islam yang aktif.
Di dalam Al Quran, umat Islam dilarang menjadikan teman orang yang memerangi Islam. Allah melarang menjadikan orang-orang kafir yang memerangi agamamu dan mengusir kamu dan orang-orang kafir yang membantu orang-orang memerangi kamu untuk menjadikan mereka teman. Barangsiapa yang menjadikan teman, maka mereka dholim. Dholim disini bisa diartikan murtad. Jadi sudah jelas AS itu musuh Islam yang sedang aktif memerangi Islam.
Mengenai kunjungan Obama, saya sangat sakit hati karena musuh Islam yang telah menbunuhi orang-orang Islam seperti anak anak, wanita, orang tua, orang dewasa, sipil maupun militer di Palestina, Pakistan, Afghanistan, Irak, Yaman, Somalia bahkan Bosnia. Dulu Irak pernah diembargo sampai rakyatnya kelaparan. Orang semacam itu sekarang akan datang kesini dengan gaya damai. Itu adalah suatu penghinaan terang-terangan terhadap umat Islam Indonesia.
Sebenarnya kalau pemerintah Indonesia masih mengakui Islam, seharusnya kunjungan Obama di stop kecuali kalau dia datang ingin berdamai dari memusuhi Islam, itu baru lain. Seperti mereka ingin menghentikan total memusuhi Islam agar Islam tegak sebagai khilafah di muka bumi. Tetapi kalau datang tanpa tujuan demikian, saya yakin pasti ada niat-niat jahat. Tak ada musuh Islam yang aktif memerangi Islam, kok tidak memiliki niat jahat. Mereka pasti memiliki niat jahat terhadap umat Islam Indonesia.
Barangkali dulu Obama pernah bersekolah di Jakarta sehingga akan disambut dengan meriah disini ?
Itu tidak bisa dijadikan alasan, barangkali dulu dia Islam tetapi sekarang sudah murtad. Bahkan Obama lebih dekat kepada Yahudi jika dibandingkan dengan Presiden AS lainnya. Ada buku yang berjudul “Obama 100 Persen Yahudi”. Justru kita kecewa dan malu, masya’ Allah pernah sekolah di Indonesia, kok sekarang malah menjadi musuh Islam yang sangat kejam.
Bagaimana perbandingan kejahatan Obama dengan Bush terhadap umat Islam ?
Sama ! Hanya saja Bush memakai jalan keras dan Obama jalan lunak untuk menipu umat Islam. Terapi tingkat kejahatannya sama, yakni untuk menghancurkan Islam sehingga jangan sampai khilafah tegak. Semua orang Islam yang membela Islam dengan jalan jihad, harus dibunuhi semua. Mereka dikatakan teroris, karena mereka tahu bahwa kalau Islam diperjuangkan dengan jihad, pasti akan menang. Maka semua mujahid dibunuhi dan dimana mana dituduh dan difitnah sebagai teroris. Tujuannya jangan sampai Islam berkuasa. Boleh Islam, tetapi harus dibawah kekuaasan mereka supaya mudah digerogoti sedikit demi sedikit.
Penyebab perang di Irak dan Afghanistan yang sudah berlangsung hampir satu dasawarsa ini dengan korban lebih dari satu juta umat Islam, bukanlah Obama tetapi Bush ?
Betul, tetapi dilanjutkan Obama. Untuk memerangi mujahid dilanjutkan Obama. Obama menarik pasukannya dari Irak untuk dipindah ke Afghanistan guna memerangin mujahid disana. Obama masih tetap memerangi umat Islam, bukan menghentikannya.
Padahal Obama mendapat Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2009 lalu ?
Yang memberi hadiah Nobel semuanya Iblis, mereka bukan manusia. Siapa yang memberi hadiah Nobel, PBB isinya juga Iblis semua. Itu tidak boleh dijadikan ukuran, karena ukuran mereka tentang hak dan bathil itu tidak ada. Mereka tidak mengerti hak dan bathil. Orang kafir tidak mengerti hak dan bathil, yang bathil dikira hak dan yang hak dikira bathil. Maka Obama yang memerangi Islam diberi hadiah Nobel Perdamaian, itu yang bathil dikira hak. Jadi tidak bisa dijadikan ukuran, itu semua bodoh, karena tidak mengerti mana yang hak dan mana yang bathil.
Jadi pemberian hadiah Nobel Perdamaian kepada Obama, umat Islam tidak boleh tertipu. Itu tidak bisa dijadikan ukuran sebab mereka tidak jujur. Kalau mereka mau jujur, Obama seharusnya dimasukkan dalam pemimpin agresor meski dengan cara lunak. Sebab kalau tidak, semestinya semua tentara AS di Irak dan Afghanistan wajib ditarik semua. Juga dari Filipina, Palestina, Yaman dan Somalia, mereka seharusnya ditarik semuanya, tetapi kenyataannya kan tidak.
Jadi saya tetap menyatakan menentang kedatangan Obama, tetapi hanya bisa dengan pernyataan. Saya tidak setuju menolak kedatangan Obama dengan cara gerakan, sebab nanti akan diperalat dan ditungangi, malah umat Islam yang kena. Saya kira cukup dengan pernyataan saja, tidak perlu dengan gerakan.
Obama pernah mengatakan ketika kampanye pemilihan presiden AS, akan menarik tentaranya dari Irak jika terpilih, tetapi ternyata sampai sekarang belum dilakukannya ?
Mungkin ditarik tetapi dipindahkan ke Afghanistan, itu namanya politik, itu namanya makar dalam Islam. Memang orang kafir selalu membuat makar, tetapi Allah akan membalas makar mereka. Walhasil, jangan percaya dengan omongan Obama, sebab dia tidak bisa dipercaya.
Selama ini AS selalu memerangi umat Islam, apakah karena kuatnya lobby Yahudi di Washington ?
Saya selalu mengatakan AS adalah budaknya Yahudi. Sebagai budak, pemerintah AS disuruh apa saja oleh orang Yahudi pasti mau. Memang otaknya mereka adalah Yahudi. Memang Yahudi menguasai ekonomi dan politik AS, sehingga mudah diperalat Yahudi. Singapura juga budaknya Yahudi. Saya khawatir, nantinya Indonesia bisa jadi budaknya Yahudi.
Mengapa AS tidak bersedia menarik pasukan dari Afghanistan, tetapi justru terus menambahnya ?
Karena itu merupakan tugas dari Yahudi untuk melumpuhkan para mujahidin Afghanistan yakni jangan sampai khilafah berdiri. Sebab kalau mujahidin dibiarkan maka mereka akan menang dan Afghanistan akan menjadi negara Islam yang sebenarnya. Irak juga jadi negara Islam dan akhirnya tegak khilafah. Itu memang sudah menjadi misi Yahudi. Islam harus dihancurkan, jangan sampai tegak khilafah dengan kekuasaan Islam di dunia.
Strategi Yahudi ada dua. Pertama, tumpas cita-cita umat Islam yang ingin menegakkan kekuasaan Islam. Kalau perjuangan umat Islam ingin menegakkan kekuasaan, jangan diberi kesempatan. Tetapi kalau supaya nilai-nilai Islam diamalkan, tidak apa apa bahkan kalau perlu dibantu.
Kedua, dalam memperjuangkan Islam, kalau umat Islam memakai sistim dakwah dan sosial apalagi demokrasi, kalau perlu dibantu. Tetapi kalau memakai sistim jihad, harus ditumpas. Itulah misi yang ditugaskan Yahudi kepada setiap pemerintah AS termasuk Obama, yakni menumpas cita-cita tegaknya daulah Islamiyah atau khilafah dan menumpas sistim perjuangan dengan sistim jihad. Kalau perjuangan diluar jihad bagi mereka tidak apa apa. Tetapi kalau sudah memakai jihad wajib ditumpas, bagaimanapun caranya.
Apa yang dimaksud khilafah seperti zaman Turki Usmani dulu ?
Khilafah Islamiyah seperti zaman Nabi, zaman Khulafaur Rasyidin, zaman Khalifah, tentu ada naik turunnya. Ada janji dari Nabi akan tegak sistim khilafah.
Apakah dengan tegaknya khilafah Islamiyah, maka dunia dikuasai Islam ?
Dunia akan dikuasai Islam. Menurut konsep Islam, orang kafir tidak boleh dipaksa masuk Islam, tetapi wajib dipaksa tunduk dibawah kekuasaan Islam. Umat Islam diperintahkan untuk menaklukkan semua orang kafir dibawah kekuasaan Islam, tetapi mereka tidak boleh dipaksa masuk Islam.
Kalau dunia dikuasai orang kafir pasti akan rusak. Kalau dunia ingin menjadi baik, mesti Islam yang berkuasa. Karena hanya Islam yang hak dan adil. Maka kalau kafir yang berkuasa, pasti dunia akan rusak. Karena itu konsep Islam adalah kafir boleh hidup tetapi harus dibawah pengawasan islam, bukan sebaliknya atau bukan sama–sama berkuasa. Karena orang kafir itu kerjanya khianat, menganggu dan sebagainya.
Apa mungkin umat Islam melawan AS sebagai satu-satunya negara super power di dunia sekarang ini ?
AS sebagai negara super power itu omong kosong. Super power hanya dari segi materi, tetapi dari segi moral sangatlah lemah. Adapun yang menentukan kemenangan peperangan bukanlah persenjataan tetapi moral force. Menurut para ahli perang, fungsi senjata dalam perang hanya 20 persen, selebihnya 80 persen adalah moral force. Bagi kita moral force adalah akidah yang kuat dan keinginan mati syahid. Itu yang tidak dimiliki tentara AS di Afghanistan. Maka setiap tentara AS disana ketika menghadapi mujahidin pasti stres.
Dahulu tentara Uni Soviet juga begitu di Afghanistan. Tentara Afghanistan yang disuruh bertempur, karena mereka tidak memiliki moral force. Tetapi Mujahidin, meskipun senjatanya lemah namun mempunyai moral force yang tinggi. Mereka memiliki keyakinan, hidup menang mati juga menang. Jadi tidak perlu dikhawatirkan dengan super power AS. Apalagi sekarang ekonomi AS diambang kehancuran akibat menanggung biaya perang di Irak dan Afghanistan.
Apa itu menjadi rahasia mujahidin sehingga mampu bertahan selama hampir satu dasawarsa dalam perang di Afghanistan menghadapi pasukan AS dan NATO dengan persenjataan super modern ?
Memang ada hadis dari Nabi, dimana dikatakan akan selalu ada sekelompok umatku yang berjihad menegakkan kebenaran. Jadi jihad tidak bisa dihilangkan. Seandainya berhasil ditumpas pasti akan muncul lagi, karena memang Islam akhirnya akan menang. Adapun yang kalah dan sudah mati syahid, nanti Allah akan memunculkan yang lain sampai Islam menang.
Bagaimana saran Ustad Abu kepada pemerintah Indonesia dalam menanggapi kunjungan Obama kali ini ?
Sebaiknya pemerintah Indonesia menggagalkan kunjungan Obama, karena akan sangat menyakiti hati umat Islam Indonesia yang mayoritas, sampai nanti ada penyelesaian yang benar-benar jujur. Sekarang ini AS tidak jujur dan sedang mengobarkan Perang Salib baru. Saya berharap pemerintah Indonesia mengerti hati dan perasaan umat Islam, sebab umat Islam sangat sakit hati dan merasa terhina dengan kedatangan musuh besar umat Islam sekarang ini, Presiden AS Barack Obama.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!