Situs berita Primaironline.com menurunkan berita bohong. Portal berita hukum dan politik yang beralamat di kantor YLBHI Jl. Diponegoro 74 Jakarta Pusat ini pada hari Rabu, 10 Maret 2010 menurunkan berita yang sangat provokatif dengan judul "MK Dituduh Lecehkan Islam".
"Forum Umat Islam (FUI) menuduh Mahkamah Konstitusi (MK) telah melakukan upaya sistematis untuk melecehkan agama Islam dengan melakukan uji materiil Undang-Undang Nomor 1 PNPS Tahun 1965 Tentang Penyalahgunaan dan Penodaan Agama", tulis Primaironline.
Dengan tulisan ini, Primaironline ingin menyampaikan ke publik bahwa seakan-akan FUI telah menuduh MK yang melecehkan Islam. Padahal wartawan Suara Islam yang juga hadir dalam acara tersebut dengan sangat jelas mendengar dan memahami bahwa ungkapan Sekjen FUI, KH. Muhammad Al Khaththath di depan Gedung MK pada hari Rabu pagi (10/3) itu ditujukan kepada sejumlah LSM Liberal yang telah mengajukan uji materi UU Penodaan Agama ke MK, termasuk YLBHI.
Tidak berhenti sampai di sini, untuk menguatkan judul beritanya, secara serampangan Primaironline mengutip pernyataan Al Khaththath. "Mereka telah berencana mencoba menyamakan Nabi Muhammad SAW dengan Lia Eden".
Kata "mereka" yang dikutip oleh Primaironline, yang diucapkan oleh Al Khaththath dalam orasi di depan MK rabu pagi itu sesungguhnya ditujukan kepada koordinator JIL Luthfi Assyaukanie, bukan ditujukan kepada MK.
Ini sesuai dengan pernyataan sikap FUI yang dibagi-bagikan kepada wartawan media massa yang hadir di depan gedung MK pagi itu. Dalam poin ketiga disebutkan: "Adanya upaya sistematis itu dilaksanakan oleh LSM-LSM liberal sebagaimana terbukti dalam ungkapan Luthfi Assyaukanie (koordinator JIL) yang menyamakan Nabi Muhammad Saw dengan nabi palsu Lia Eden, pembelaan para pemohon (LSM YLBHI dkk) kepada kelompok perusak dan penoda Islam seperti Ahmadiyah....".
"Jadi salah besar yang diberitakan oleh Primaironline itu. Saya tidak pernah mengatakan MK melecehkan Islam. Berita itu salah kutip dengan kesalahan yang sangat keterlaluan", ungkap Al Khaththath. Malah menurut Al Khaththath, "Berita itu justru hanya sekedar ilusi dari reporter Primaironline".
Rupanya situs berita ini ingin mengadu domba antara umat Islam dengan MK. Tapi sayang, cara yang ditempuh terlalu bodoh. (shodiq ramadhan)