Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
Selain itu, demo kemarin sudah disusupi dan dikendalikan oleh kelompok sekuler. Di malam menjelang hari demo, salah seorang jubir kelompok sekuler menyatakan dalam satu dialog di sebuah TV swasta, bahwa Pak Amin Rais dan Pak Din hanya "Pendatang Baru", lalu ia menolak pertanggungjawaban bailout Century ke Boediono dan Sri Mulyani.
Kenapa ? Pertama, karena mereka tidak mau acara demo itu didominasi oleh kelompok Islam. Kedua, mereka tadak mau agenda demo diarahkan untuk melengserkan Boediono dan Sri Mulyani, karena mereka semua seperguruan, sama-sama antek AS.
Sebenarnya agenda utama mereka bukan mengganti Tim Ekonomi Kabinet, karena sudah satu tim dengan mereka, yaitu Tim Neolib. Akan tetapi, yang mereka incar adalah pergantian Tim Hukum Kabinet, seperti Menteri Hukum dan HAM serta Jaksa Agung yang mereka anggap bukan tim mereka. Makanya, yang diangkat habis-habisan hanya isu korupsi dan kebobrokan lembaga hukum semata.
Jadi, mereka memperalat rakyat, pemuda dan mahasiswa untuk "bargaining" dengan SBY untuk kepentingan kelompok mereka, bukan untuk Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Itulah sebabnya, FPI dan FUI tidak ikut turun bersama mereka, karena kita tahu dan paham betul agenda busuk mereka.
Jadi, hanya segelintir Pemuda dan Mahasiswa serta kelompok Islam yg ikut demo kemarin ?
Saya yakin, para pemuda dan mahasiswa serta kelompok Islam yang ikut demo kemarin punya niat tulus dan ikhlas untuk pemberantasan korupsi, tidak seperti kaum sekuler yang hipokrit dan machiavellis. Karenanya, kami menyerukan para pemuda dan mahasiswa serta semua kelompok Islam agar terus berjuang memberantas korupsi hingga tuntas. Tapi kami juga menghimbau agar jangan sampai ditunggangi oleh kaum sekuler.
Mengapa selama 64 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia sulit mencari pemimpin yang amanah seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz ?
Karena proses pencarian pemimpinnya lewat Sistem Demokrasi Barat yang sudah rusak dan kadaluwarsa, bukan lewat Sistem Islam yang sempurna lagi baik. Dalam Sistem Demokrasi, satu orang satu suara dan suara terbanyak adalah penentu, sehingga suara ulama sama dengan suara pelacur, suara cendikiawan sama dengan suara orang bodoh, suara pejuang sama dengan suara pecundang. Selain itu, jual beli suara dan kursi serta jabatan dengan alasan koalisi atau bargaining politik lainnya, dalam Sistem Demokrasi adalah sudah lumrah dan biasa.
Nah, pemimpin yang lahir dari sistem bejat macam itu, mana mungkin berkualitas. Mana ada pemimpin bermutu datang dari pilihan pelacur, orang bodoh dan pecundang. Mana bisa pemimpin bagus muncul dari hasil jual beli suara dan kursi. Apalagi pemimpin sekaliber Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra, wah...wah..wah...mustahil lahir dari Sistem Thoghut.
Orang beriman yakin bahwa pemimpin yang baik hanya akan lahir dari sistem yg baik. Dan sistem yang baik itu hanyalah Sistem Islam, karena merupakan satu-satunya sistem yg diridhoi Allah SWT.
Bagaimana Konsep Islam tentang pemimpin yg amanah ?
Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang adil, jujur, tulus, ikhlas dan bertanggung-jawab. Rasulullah saw mengambarkan dalam hadits shahihnya bahwa salah satu golongan yg kelak akan mendapat naungan dan lindungan Allah SWT di Hari Pembalasan adalah Imam yang adil. Bahkan para Ulama Salaf meyakini bahwa keadilan Imam sesaat lebih afdhol daripada ibadah seribu tahun.
Rasulullah saw telah memberi kesuritauladanan yang sangat baik tantang keamanahan pemimpin. Sumpah Nabi saw untuk memotong tangan putrinya bila mencuri, adalah bentuk penegakan keadilan sekaligus sikap amanah dalam memimpin. Keamanahan Nabi saw telah menjadi sumber keamanahan para Khulafa sesudahnya. Pemimpin yang adil dan amanah adalah tonggak negara, pelindung kaum lemah, pembela kebenaran, penegak keadilan, penyebab rahmat dan keberkahan.
Apakah Indonesia perlu menjadi negara Islam seperti Saudi dan Iran yg menegakkan Hukum Islam secara kaffah. Lalu bagaimana nanti dengan minoritas non muslim ?
Indonesia tidak perlu jadi Saudi atau Iran, tapi Indonesia wajib menjadi Negara Islam dengan ciri ke Indonesiaan yang khas. Maksudnya, kewajiban pelaksanaan dan penerapan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya di bawah naungan NKRI, sebagaimana Amanat Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Dan ingat, bahwa sampai saat ini Piagam Jakarta masih tetap berlaku berdasarkan Dekrit Presiden RI, 5 Juli 1959.
Karena itulah, pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia tidak bertentangan denggan landasan idiil maupun konstitusionil Indonesia, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Dan pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia bukan hanya boleh tetapi wajib, karena mayoritas bangsa ini adalah umat Islam yang harus tunduk dan patuh kepada syariatnya. Lagi pula, kalau hukum sipil buatan fafir Belanda boleh diberlakukan di Indonesia hingga kini, kenapa Hukum Islam tidak boleh ?!
Soal minoritas, justru akan dilindungi dengan Syariat Islam. Mereka bebas mendapatkan hak agama, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, hukum dan politiknya. Mana ada ajaran dan agama apa pun di dunia yang memiliki konsep toleransi dan perlindungan terhadap minoritas sehebat dan sesempurna yang dimiliki Syariat Islam.
Apakah banyaknya Ormas Islam menjadi bukti perpecahan umat Islam. Mengapa Ormas Islam lebih mengedepankan Amar Makruf daripada Nahi Munkar dalam memerangi kemaksiyatan termasuk korupsi ?
Saya melihat bahwa keragaman Ormas Islam adalah Rahmat Ilahiyyah. Sebab tanpa kita sadari, melalui keragaman Ormas Islam telah terjadi pembagian peran dan tugas dalam perjuangan Islam. Lihat saja, kebesaran NU dalam pemberdayaan pondok pesantren tradisional, kehebatan Muhammadiyah dalam pengembangan pendidikan formal modern, kesuksesan ICMI dalam konstribusi kebijakan negara, kedahsyatan DDII dalam antisipasi pemurtadan, kegigihan Hidayatullah dalam dakwah di pedalaman, belum lagi peran Parpol Islam yang bermain dalam sistem.
Selanjutnya soal fatwa ada MUI, Nahi Munkar ada FPI, kerjasama antar Ormas Islam ada FUI, penegakan Khilafah ada DIN, penerapan Syariat ada KPPSI, advokasi ada TPM, Palestina ada KISPA, zakat ada BAZNAS, kaum lemah ada DD Republika dan soal korupsi ada barisan Pemuda dan Mahasiswa seperti PII, HMI, GPI dan KAMMI. Jadi, semua sudah ada lini juangnya, tinggal disinergikan saja. Semua itu adalah karunia Allah SWT. Alhamdulillah.
Setelah 64 tahun Indonesia dikuasai kelompok sekuler, bagaimana strateginya agar kelompok Islam berkuasa. Apakah melalui parpol, gerakan masa atau bagaimana ?
Medan juang Islam ada empat : Pertama, Dakwah yaitu mengajak ke jalan Allah SWT dengan sopan, santun, ramah, lembut, arif dan bijak agar menarik dan simpatik. Kedua, Amar Makruf yaitu menyuruh kebajikan sehingga mesti tegas agar dipatuhi, karena lebih bersifat instruktif. Ketiga, Nahi Munkar yaitu mencegah kemungkaran dengan keras karena bersifat konstruktif untuk merombak dan membangun buat perubahan. Keempat, Jihad yaitu perang di jalan Allah SWT utk membela agamanya dari segala gangguan, sehingga mesti sangat tegas dan sangat keras, karena bersifat defensif.
Jadi solusinya, ayo kita berjuang dengan Da'wah, Amar Ma'ruf, Nahi Munkar dan Jihad secara ikhlas dan istiqomah serta awakkal. Isilah medan juang yang sesuai dengan potensi yang kita miliki dan kemampuan yang kita punyai. Dan semua aktivis harus bersatu, karena dalam persatuan ada kekuatan. Allahu Akbar !
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com