Kamis, 9 Rabiul Akhir 1446 H / 17 Agutus 2023 16:29 wib
31.754 views
Merdeka, Nggak, Nih?
Oleh: Aily Natasya
Merdeka, apa sih makna dari kata ini sebenarnya? Dari wikipedia, merdeka adalah bebas dari segala belenggu, aturan, dan kekuasaan dari pihak tertentu. Dalam kata bahasa melayu dan Indonesia yang bermakna bebas atau tidak bergantung namun independen. Di kepulauan Nusantara, istilah ini juga berarti bebas berdiri sendriri yang dibebaskan. Kalau menurut dari definisi tersebut, apakah Indonesia sudah bisa disebut merdeka?
Indonesia beserta isinya saat ini sedang rapuh karena keserakahan para pemerintahannya. Alamnya, kekayaannya, pemerintahannya, rakyatnya, rapuh. Hutang yang semakin menumpuk mengikis semua kekayaan alamnya, korupsi merajalela, menjerat para rakyatnya dalam kemiskinan. Dan kemiskinan itu pun menjalar ke kejahatan yang lain. Ya, kasus kejahatan terus bertambah setiap harinya di Indonesia, bahkan makin ke sini makin ke sana, alias semakin keji. Dari databoks.katadata.co.id, sepuluh kasus kejahatan yang paling banyak terjadi di Indonesia sepanjang Januari-April 2023:
- Pencurian dengan pemberatan: 30.019 kaus
- Pencurian biasa: 20.043 kasus
- Penipuan: 6.425 kasus
- Penganiayaan: 6.374 kasus
- Narkotika: 5. 287 kasus
- Penggelapan asal-usul: 3.516 kasus
- Curanmor roda dua: 3.136 kasus
- Pencurian dengan kekerasan: 3.124 kasus
- Pengeroyokan: 1.953 kasus
- Penggelapan: 7 kasus
Kalau mau lebih gamblangnya lagi, negara ini dulu pernah merdeka dari penjajahan asing, secara fisik, militer. Namun sekarang, tidak hanya dijajah oleh bangsa asing, tapi juga oleh bangsa sendiri. Korupsi itu bentuk penjajan sebenarnya. Keadilan yang bisa dibeli oleh uang, juga merupakan penjajahan. Dan yang dijajah adalah kaum-kaum yang tak berdaya. Tak salah jika ada yang bilang bahwa Indonesia ini rakyatnya memang sengaja dibuat bodoh agar bisa dibodoh-bodohi, dan dibuat miskin agar suara dan keadilan dapat dibeli. Dan itu benar-benar terjadi.
Hutang pinjaman online yang semakin menjamur, itu salah satu tanda tidak bijaknya pemerintah dalam mengelola rakyatnya. Berdasarkan data OJK, dikutip pada 23 Juli 2023, hingga Mei 2023 jumlah rekening aktif penerima pinjaman online di Indonesia mencapai 17,68 juta akun. Dan mengejutkannya lagi, guru menjadi profesi paling banyak terjerat pinjaman online ilegal. Tapi bukan hal yang mengejutkan juga, toh, gaji guru di Indonesia ini sangat kecil sekali.
Tidak usah berbicara tentang kualitas guru, banyak guru yang berkualitas tapi menyerah. Banyak juga yang susah meningkatkan kualitasnya karena fokusnya jadi terbagi demi mencari sampingan yang lain.
Sistem demokrasi? Apakah dengan semua keadaan ini kita masih memiliki harapan pada sistem ini. Sistem ini sudah membuktikan kebobrokannya, dan kita masih diam? Demokrasi adalah bentuk penipuan. Suara rakyat dirayu saat butuh, lantas dibuang jika sudah tak butuh. Karena yang dipikirkan adalah posisi, bukan visi misi. Jadi, setelah mendapatkan posisi, ya, lupa sama visi misi.
Tentu, kita tetap harus mensyukuri keadaan kita yang sudah tidak dijajah secara militer ini. Tapi jangan juga tutup mata bahwa negara ini sedang carut marut dari segala sisi. Pelecehan seksual, pemerkosaan, stunting, korupsi, gaji guru, kualitas pendidikan, pengangguran, PR pemerintah itu masih banyak banget. Jangan omong doang tapi nggak ada aksi. Sudah beribu-ribu slogan yang tercipta, tapi rakyat masih saja menderita. Tolong, rakyat tidak butuh slogan untuk sejahtera. Tapi rakyat butuh sejahtera sebenarnya. Bahan pokok murah dan terjangkau, pendidikan merata, keadilan hukum terlaksana, dan sebaigainya. Nah di titik ini, kondisi saat ini tuh kita sudah merdeka belum sih? What do you think? (rv/voa-ioslam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!