Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.977 views

Petunjuk dan Keinginan, Bekal untuk Kebiasaan (Habit) Baru

 

Oleh: Sunarti

"Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg), walaupun sedikit." [HR. Muslim]

Demikian pesan junjungan kita nabi Muhammad Saw., dalam beraktivitas hendaknya dilakukan dengan kontinu. Meski tidak dalam jumlah banyak, akan tetapi dengan kesungguhan, dilakukan dengan menyenangkan dan rutin, insyaallah, kelak manfaatnya akan bisa dipanen. Terlebih jika aktivitas itu mendatangkan ridha dan pahala dari Allah.

Dalam buku Atomic Habits karya James Clear disebutkan bahwa 1% aktivitas yang dilakukan secara kontinyu, itu lebih baik. Apalagi yang 1% itu adalah aktivitas kebaikan, bukan aktivitas keburukan. Meski dilakukan dalam jumlah sedikit, akan tetapi jika dilakukan secara rutin, maka itu lebih baik. Seperti dalam peribahasa "Sehari selembar benang lama-lama menjadi selembar kain." Atau dalam peribahasa lain, "Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit." Dengan demikian, kita membentuk habit baik.

Aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus bisa terealisasi jika benar-benar diniatkan. Walaupun motivasi sudah luar biasa menggebu-gebu, akan tetapi tidak ada niat merealisasikan, maka akan tetap tidak berjalan. Maka, realisasi aktivitas yang sedikit dan kontinyu, akan lebih baik daripada tidak sama sekali.

Untuk melakukan aktivitas menjadi habit perlu implementasi dari niat. Dan dalam pelaksanaan habit itu ada pengaruh siklus yang terbentuk dari petunjuk (cue), hasrat/keinginan (craving), tanggapan/respon (reward). Dari sinilah yang nantinya akan memunculkan lingkaran kebiasaan. Kebiasaan akan otomatis dilakukan di alam bawah sadar dan akan dilaksanakan tanpa paksaan sebagai kebiasaan yang telah mengkristal secara terus-menerus. Ini yang disebut "HABITS loops" alias "lingkungan kebiasaan."

Selanjutnya melakukan penyatuan/memadukan antara habit yang disenangi dan yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaan ini dipengaruhi dua faktor secara internal dan eksternal.

Faktor internal berasal dari dalam dirinya sendiri. Yaitu sesuatu yang disenangi namun dalam jangka panjang merugikan. Sebaliknya sesuatu yang tidak disenangi namun dalam jangka panjang menguntungkan.

Habit staking ditambah dengan temptation building (habit yang telah lama dilakukan ditambah dengan habit batu yang hendak dilaksanakan). Caranya dengan dua hal sebagai berikut :

1. Setelah (habit lama), saya akan (habit baru)

2. Setelah (habit yang saya perlukan), saya akan manambah (habit yang saya inginkan).

Sedangkan hasrat eksternal (social group) yaitu mencakup tiga group sosial (lingkungan, pergaulan - interaksi) : the close (yang dekat), the many (yang banyak), the powerful (yang hebat).

Untuk group yang dekat (the close) adalah keluarga. Maka penting bagi ayah bunda atau pasangan calon ayah bunda untuk menyamakan visi misi dalam rumah tangganya. Karena keluarga menentukan habit dari anggota keluarganya. Satu dan yang lainnya saling mengingatkan dan saling mendukung.

Yang kedua adalah the many (yang banyak) habit bisa mengikuti komunitasnya. Misal, komunitas bersepeda, komunitas menulis dll. Kalau pesan Emak untuk kebaikan dari habit yang berasal dari luar (komunitas) ini maka tak lain adalah berkumpul dengan orang-orang shaleh.

Dan yang ketiga adalah the powerful, yaitu mengikuti orang yang dianggap hebat, seperti idola. Seperti saat ini, banyak anak-anak, remaja hingga para Emak mengidolakan budaya K-Pop atau mengikuti gaya draKor. Dan sisi lain ada yang  mengikuti tokoh shalih dan shalihah seperti para sahabat dan shahabuayah Rasulullah Saw. Dan itu juga akan mempengaruhi habit.

Pengaruh Cue dan Craving di Alam Kapitalisme

Di alam sekularisme sekarang banyak sekali kemaksiatan. Komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender merajalela, aborsi tak lagi ditutupi, perzinaan tak lagi jadi barang larangan, riba yang membudaya, perceraian membahana dan sederet persoalan lainnya.

 

Semuanya tersebab kita hidup di tatanan yang menciptakan banjir Cue dan cravingmaksiat ditambah dengan adanya respon/penghargaan atas sebuah kemaksiatan.

Di alam kapitalisme, hal-hal buruk (maksiat) dibuat jelas dan terlihat sangat menyenangkan. Adanya petunjuk kemaksiatan yang selalu diulang-ulang, misalnya film-film yang merusak anak-anak dan remaja, tontonan di gadged yang vulgar dan bisa diakses oleh anak-anak dan remaja.

Sisi lain juga yang menambah banjir maksiat yaitu adanya kebijakan-kebijakan yang diterapkan. Kebijakan yang selalu diputuskan bukan sebagai perbaikan kondisi masyarakat, akan tetapi lebih kepada muatan bisnis semata. Misalnya saja, hukum minuman keras, hukum pornografi, dan hukum-hukum yang mengarah kepada kebebasan hak azasi manusia.

Untuk hasrat/keinginan (craving) selalu disuguhkan rangsangan-rangsangan kemaksiatan pula. Tidak hanya di lingkungan akan tetapi hingga tataran negara. Misalnya saja kebebasan dalam berpakaian, kebebasan dalam berkumpul dengan lawan jenis dan lain sebagainya.

Di alam sekulerisme diperkenankan berhubungan tanpa status dan itu legal selama suka sama suka. Sebaliknya, ketika manusia hendak taat kepada Allah dengan menempuh rumah tangga dengan poligami, misalnya, akan dipandang rendah, aneh dan terutama dipersulit secara sah oleh negara.

Dan yang terakhir tanggapan/respon (reward) di alam sekulerisme-kapitalisme sangat luar biasa. Keberhasilan dari maksiat justru banyak mendapatkan penghargaan/tanggapan berupa materi dan kedudukan.

Semua itu yang menumbuhsuburkan habit-habit maksiat di tengah-tengah masyarakat. Tidak hanya kalangan rakyat jelata, tapi juga para intelektual dan politisi hingga para pemegang kebijakan. Tidak heran jika habit buruk mendarah daging dan berakibat menjamurnya kebiasaan buruk yang merugikan individu dan kelompok. Ini semua akibat ditetapkannya sistem yang memfasilitasi berjalannya habits loops yang buruk.

Mengubah Pemahaman ke Arah yang Lebih Baik

Ada cara-cara untuk mengubah kebiasaan/habit buruk yang merugikan ke habit baik dan menguntungkan. Tidak hanya untung di dunia, akan tetapi beruntung hingga akhirat.

Untuk hal-hal buruk (maksiat) harus diupayakan dengan cara membuatnya jauh dari pandangan mata hingga tidak terlihat dan dibuat tidak menarik. Yang terpenting adalah ingat akan balasan yang akan dipertanggungjawabkan kelak  di akhirat akan hal-hal maksiat tersebut.

Sebagai muslim, meskipun hidup dalam habitat kapitalisme, semestinya, tetap berpegang teguh kepada hukum Allah SWT. Meskipun cue dan craving, secara belum sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Islam. Akan tetapi, ikhtiar berbuat kebaikan yang rutin dan terus-menerus dengan tujuan ridha Allah SWT.

Di sinilah peran kita dalam mencapai tujuan tertinggi yaitu "Dari 1% aktivitas kebaiakan di jalan Allah, yang terus mengalir menggapai ridha illahi tuk surgaNya nanti."

Terus berusaha menyampaikan pemikiran Islam di tengah-tengah umat, dengan berada dalam lingkungan (jamaah dakwah) yang mengemban pemikiran Isalm pula, agar segera tercapai peradaban Islam yang mulia. Maka, harapan untuk menghadirkan cue dari Sang Maha Pencipta; craving untuk selalu taat kepadaNya dan reward dari Allah benar-benar terwujud. Yaitu berupa ridha dan surgaNya.

1% habit baik di jalan Allah, 100% balasan dari Allah. Insyaallah. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X