Jum'at, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 18 Oktober 2019 21:43 wib
8.132 views
Buzzer, Penyebar Kebaikan or Kebohongan?
Oleh: Yuyun Suminah
Istilah Buzzer sudah tidak asing lagi kita sering mendengarnya. Ya kan? Apa itu Buzzer? Buzzer adalah kata Bahasa Inggris yang berarti lonceng atau alarm. Lonceng atau alarm ini berfungsi untuk memanggil, memberitahu dan mengumpulkan orang untuk berkumpul atau melakukan sesuatu.
Di era digital dengan kecanggihan teknologi, Buzzer ini menjadi alat pencetak uang alias pekerjaan yang menggiurkan. Di Indonesia sendiri bayaran bagi para Buzzer bisa mencapai 1-50 juta. Angka yang fantastis! Modalnya hanya kuota Internet, HP dan jari, buzzer sudah bisa mendapatkan uang.
Universitas Oxford menerbitkan penelitian berjudul 'The Global Disinformation Order 2019 Global Inventory of Organised Social Media Manipulation' yang digarap oleh Samantha Bradshaw dan Philip N. Howard. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa Indonesia menjadi satu dari 70 negara yang menggunakan pasukan siber alias buzzer untuk sejumlah kepentingan sepanjang 2019. (CNN Indonesia.com)
Banyak lembaga pemerintah maupun swasta menggunakan jasa Buzzer. Tujuannya adalah untuk menyebarkan isu, propaganda, berita, dll, sehingga bisa membentuk opini di tengah-tengah masyarakat. Buzzer ini bisa bernilai positif dan negatif tergantung apa yang disebarkannya. Seperti apa ya buzzer yang positif dan negatif?
Buzzer Penyebar Kebaikan
Rasulullah berpesan kepada kita lewat bersabdanya yang artinya: "Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun".
Buzzer kebaikan, bisa jadi tidak mendapatkan apa-apa dalam bentuk materi alias gaji selama di dunia. Tapi ada "gaji" langsung dari Allah karena yang disebarkan adalah kebaikan. Apalagi bila kebaikan itu dikerjakan juga oleh orang lain, maka pahalanya akan terus mengalir tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Ngiler kan?
Buzzer Penyebar Kebohongan
Buzzer juga ada loh bahkan banyak yang kerjaannya nyebarin berita-berita bohong alias hoax. Secara materi mereka mendapatkan keuntungan tetapi sejatinya mereka sedang menabung dosa akibat dari kebohongannya. Dan siap-siap saja tuk mempertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah. Kita harus jeli, cermat dan teliti ketika mendapatkan informasi apapun, cek dulu kebenarannya.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" (QS al-Hujurat:6)
So, pilihan ada di tangan kita. Mau jadi buzzer penyebar kebaikan atau sebaliknya, buzzer penyebar kebohongan? Muslim yang memiliki akidah Islam yang lurus tentu tahu mana yang akan dipilih. Wallahu'alam. (rf/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!