Selasa, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 7 November 2017 00:12 wib
7.087 views
Dunia Model, Manis yang Mematikan?
Oleh: Ayeesha Fauzia
Akhir-akhir ini dunia modelling internasional dihebohkan dengan kasus meninggalnya Vlada Dzyuba, model cantik berusia 14 tahun asal Rusia yang jatuh pingsan lalu koma beberapa saat sebelum lenggak lenggok di atas catwalk Shanghai Fashion Week 2017. Disinyalir Dzyuba meninggal karena kelelahan akut setelah bekerja 13 jam non stop. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Ruijin, koma selama dua hari dan meninggal di tempat yang berjarak 13 Jam penerbangan dari kota tempat tinggalnya di Perm Rusia.
Dzyuba, remaja yang masih berstatus sebagai pelajar sekolah menengah pertama ini sejak dua tahun lalu "terjebak" pada dunia yang menitikberatkan estetika visual. Dunia yang memaksa semua yang terlibat di dalamnya harus bekerja keras untuk berjuang memenuhi standar penampilan fisik yang sering membahayakan kesehatan. Banyak model yang menderita anoreksia berat dan bulimia karena obsesi mereka atas tubuh kurus sekaligus tuntutan profesi untuk tetap kurus. Sedikit saja berat badan mereka bertambah maka beresiko mengalami pemecatan dari agency model yang mengontrak mereka.
Gelimang perputaran uang pada industri fashion ini seolah mengubur aspek moral dengan mengekploitasi remaja bahkan anak-anak di bawah umur. Banyak model yang rentan terhadap eksploitasi fisik, pelecahan seksual dan human trafficking. Satu data memaparkan sebanyak 68,3% model mengalami kegelisahan dan depresi, 29,7% mengalami pelecehan seksual di tempat kerja. Meskipun banyak sekali sisi kelam dunia modelling namun profesi sebagai model masih menjadi impian sebagian besar remaja puteri di dunia tidak terkecuali remaja Indonesia.
...Gelimang perputaran uang pada industri fashion ini seolah mengubur aspek moral dengan mengekploitasi remaja bahkan anak-anak di bawah umur. Banyak model yang rentan terhadap eksploitasi fisik, pelecahan seksual dan human trafficking...
Sekolah modelling tumbuh subur dan kaya peminat meski biayanya mahal. Dari mulai remaja yang berpakaian seksi sampai mereka yang berhijab syar'i sudah seperti tak beda lagi saat mereka lenggak lenggok di atas catwalk, wara wiri di sosial media dan televisi. Wajah dan tubuh mereka terpampang di baliho-baliho besar yang bertebaran di sepanjang jalan. Miris saat banyak remaja muslim ikut-ikutan trend ala remaja kafir, padahal sejarah dunia selalu diukir oleh orang-orang hebat semasa mudanya, saat energi masih full, semangat menggelora, fisik dan psikis mendukung. Dengan fisik dan akal pikiran yang sehat akan terlahir kreatifitas dan inovasi yang tiada henti, makanya masa muda disebut masa produktif.
Dunia telah mencatat sejumlah nama besar remaja hebat yang lahir dari peradaban Islam, seperti Abbas Ibnu Firnas dari Cordoba (abad 9 M), beliau menciptakan gantole dan parasut karena terdorong oleh ayat "Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan." (TQS Ar-Rahman:33). Prestasi itu menjadikan dia sebagai manusia pertama yang terbang dengan peralatan teknologi.
Lihat juga masa mudanya Ibnu Sina (Avicenna), beliau mulai belajar Al-Qur'an dan sastra di usia 5 tahun, usia 10 tahun sudah hafal Al-Qur'an, menguasai sastra, rasawuf dan geometri. Di usia 16 tahun Ibnu Sina sudah menguasai ilmu pengobatan dan mulai merawat pasien, usia 21 tahun menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Al-Majmu. Dan masih banyak lagi sederet nama remaja hebat yang dicetak oleh peradaban Islam.
Corak masa depan kita nanti akan terlihat dari apa dan bagaimana kita mewarnai masa muda, jadi warnailah hidup dengan Islam. Remaja Islam harus menjadi agen perubahan, penyeru kebaikan, menguasai berbagai ilmu pengetahuan, bukan cuma menjadi remaja yang pintar lenggak lenggok di atas catwalk atau tebar pesona memamerkan tubuhnya yang aduhai dan wajahnya yang rupawan di berbagai sosial media dan tv, bukan juga remaja yang cuma bisa haha hihi diacara tv yang tidak bermutu. Tapi remaja yang bisa menjadi bagian dari kebangkitan Islam agar Islam kembali menjadi rahmat bagi seluruh alam. Semoga! (riafariana/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!