Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
Oleh: Ayunin Maslacha
(Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surabaya)
Berawal dari paham sekulerisme yang menghendaki keterpisahan antara agama dengan kehidupan, dalam segala aktifitas manusia termasuk rana pendidikan. Tak terbendung, penyakit ini telah menginfeksi keseluruhan negri-negri Muslim. Bahkan menumbuhkan sel-sel kanker pada tulang punggung keberadaan dan keberlangsungan ummatnya, yakni tsaqafah (kebudayaan). Bersambut perih saat sekulerisme merebut posisi tsaqafah Islam didalam hati anak-anak Muslim. Tiada jalan yang lebih mulus untuk dilaluinya kecuali menempuh jalan pendidikan.
Dengan dibawah kendali driver ideologi Kapitalisme, terwujudlah sudut pandang pragmatis dalam pendidikan yang akibatnya tujuan dari pendidikan itu sebatas materialistik. Meski Profesor James Duderstardt menyebut era ini sebagai The Ages of Abundance Knowledge (zaman keberlimpahan ilmu pengetahuan dan teknologi), namun tidak mampu menjawab krisis kemanusiaan, krisis ekonomi, krisis moral, krisis politik dan krisis generasi. Terdapat tiga rangkai kerusakan tujuan pendidikan yang melanda negri-negri Muslim dibawah kuasa ideologi ini (Makalah Konferensi Perempuan Internasional, Khilafah dan Pendidikan, 11/3/2017), yaitu:
Satu. Upaya penyusupan tujuan pendidikan asing sebagai agenda penjajahan.
Berdalih dibalik kontra-radikalisme dan terorisme saat ini, kafir Barat memiliki kepentingan serius untuk meredam ghirah kebangkitan Islam. Dimulai dari merubah kurikulum pendidikan yang sebenarnya bukan lantaran masalah internal negara-negara Muslim, melainkan untuk mempertahankan hegemoninya dinegri-negri Muslim, dari dunia Arab hingga ke Asia Timur Jauh.
Di Indonesia, mulai tahun 2016 diterapkannya kurikulum pendidikan Islam yang baru, yang menekankan pada pemahaman Islam yang damai, toleran dan moderat. Yang sebenarnya adalah menciptakan bentuk Islam yang menolak Jihad dan pemikiran politik Islam seperti dukungan terhadap Syari'ah dan Khilafah, disisi lain justru menerima kepercayaan-kepercayaan non-Islam yang berasal dari liberalisme dan keimanan lain dibawah kedok "keragaman budaya". Menteri Agama RI menyatakan bahwa kurikulum baru ini adalah respon pemerintah untuk mempromosikan perdamaian ditengah meningkatnya penyebaran 'doktrin radikal'.
Kedua. Kapitalisasi dan komersialisasi pendidikan.
Sebagai konsekuensi diterapkannya sistem ekonomi liberal Kapitalis, menjadikan negri-negri Muslim ramai-ramai melakukan privatisasi pendidikan demi tujuan komersil. Globalisasi Kapitalisme mengharuskan: 1. Semua negara harus mengadopsi sistem ekonomi liberal, dengan slogan perdagangan bebasnya, 2. Privatisasi dalam semua sektor publik, 3. Menempatkan negara sebagai penjamin bagi kelangsungan sistem ekonomi pasar. Sehingga berimbas pada mahalnya biaya pendidikan dan pendidikan bukan lagi milik publik/rakyat tapi milik lapisan sosial kaya tertentu didalam masyarakat.
Disini, pendidikan dipandang sebagai industri tersier yang dipelopori oleh WTO -organisasi perdagangan dunia- yang telah menetapkannya melalui GATS (General Agreement on Trade in Services). Didalamnya telah mengatur liberalisasi perdagangan 12 sektor jasa, antara lain layanan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, jasa akuntansi, pendidikan tinggi dan pendidikan selama hayat, serta jasa-jasa lainnya.
Ketiga. Profesionalisme, Keahlian Individu, dan Kepuasaan Intelektual.
Dibalik paham individualisme, pendidikan hanya dipandang sebagai alat untuk meraih kesuksesan individu, mengejar mimpi dan manfaat jangka pendek hanya untuk kepentingan personal dan keluarga semata. Paham ini juga diadopsi oleh peradaban Kapitalisme, yang memaknai kesuksesan hanya sebatas mendapat pekerjaan dan profesi tertentu agar meraih kemapanan finansial. Lalu menggeser nilai-nilai sakral dalam ajaran agama dan tradisi, sehingga menjadi instrumen pembentukan gaya hidup yang berorientasi pada kesenangan dan kepuasan semata.
Bahkan ada kalangan pengusaha atau pemimpin korporasi bisnis menyalah artikan bahwa fungsi pendidikan itu adalah untuk mencetak sebanyak mungkin professional dan tenaga ahli. Ini terlihat dari survey yang dilakukan McKinsey & Co. tahun 2016 yang melibatkan 77 perusahaan dengan 6.000-an responden. Hasil survey mengkonfirmasi bahwa didunia elit korporasi kapitalis terjadi pertarungan sengit dalam memperebutkan talent-talent jenius yang jumlahnya terbatas.
Tiga kerusakan tujuan ini membawa konsekuensi berbahaya bagi umat manusia. Sebab, pendidikan yang dijauhkan dari agama, dan dibisniskan jelas tidak akan pernah mampu membangun, memajukan dan meningkatkan martabat kehidupan rakyat, namu justru menjadi pelayan agenda penjajahan asing, memproduksi keuntungan bagi bisnis, dan sebagainya. Serta, sistem pendidikan yang berfokus pada tujuan individualistis hanya mendidik individu agar mampu mencari pekerjaan untuk kesuksesan pribadi, namun miskin moral dan integritas akhlak, membuat banyak generasi muda Muslim rentan terjebak dalam penyakit sosial. Seperti narkoba, pergaulan bebas, tawuran dan lain-lain.
Merumuskan Obatnya
Wabah sekulerisme telah menjangkiti dunia pendidikan negri-negri Muslim. Seperti analogi penyair, Al-Akhtal yang menggambarkannya, "seperti penyakit ruam - tersembunyi tapi terus menyebar serentak". Maka obat yang paling mujarab haruslah mampu meresap sampai kedalam, membunuh dan mencabut akar-akarnya. Paham ini (Sekulerisme) harus digeser dengan paham aqidah Islam yang harus dipahami dan diemban oleh kaum Muslim keseluruhan.
Kala Islam telah dinobatkan sebagai asas keberlangsungan hidup didunia, maka dalam hal pendidikanpun, Islam mampu membangkitkan upaya sadar, terstruktur, dan sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Bahkan hal ini disusun dalam pasal 178 Rancangan Undang-Undang Dasar Negara Khilafah oleh Hizb ut Tahrir, bahwasannya negara tanpa memandang perbedaan agama, ras, dan jenis kelamin wajib menyediakan pendidikan untuk warganya secara gratis. Yang tentu sistem pendidikan ini juga ditopang oleh sistem ekonomi dan sistem politik Islam.
Dalam pasal 179 menyatakan,
"Negara menyediakan perpustakaan, laboratorium, dan semua sarana ilmu pengetahuan lainnya diluar sekolah dan universitas, untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin melanjutkan berbagai penelitian dalam bidang ilmu, seperti fiqh, hadits, dan tafsir Al-Qur'an, pemikiran, kedokteran, teknik dan kimia, penemuan-penemuan, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk menciptakan sekelompok besar mujtahidin serta para ilmuwan dan penemu yang luar biasa didalam umat".
Dengan dasaran inilah, maka jelas tujuan pendidikan Islam akan mampu menjawab tantangan zaman. Tujuan itu diantaranya:
Satu. Membentuk manusia bertaqwa yang memiliki kepribadian Islam secara utuh, berarti pola pikir dan pola sikapnya didasarkan pada aqidah Islam.
Kedua. Menciptakan ulama', intelektual dan tenaga ahli dalam jumlah berlimpah disetiap bidang kehidupan yang merupakan sumber manfaat bagi umat, melayani masyarakat dan peradaban - serta negara Islam akan menjadi negara terdepan, kuat dan berdaulat sehingga menjadikan Islam sebagai ideologi yang mendominasi dunia.
Wajarlah, sejarah dunia tak bisa memungkiri lahirnya manusia-manusia hebat, para pemimpin seperti Umar bin Khattab ra., Umar bin Abdul Aziz, Harun ar-Rasyid. Dan para ulama' dunia seperti Asy-Syafi'i, Ibnu Taimiyah, Nafissah binti Hassan. Serta para ilmuwan terkemuka seperti Ibn Sina, Al-Khawarizmi, Mariam 'Al-Astrolabiya' Al-Ijliya dan nama-nama lain yang tak tertampung karena begitu banyak.
Dan benar, apa yang disampaikan oleh Prof. Syed Muhammad Naquid al-Attas dalam bukunya, Islam and Secularism, "The aim of education in Islam is therefore to produce a goodman... the fundamental element inherent in the Islamic concept of education is the inculcation of adab". Wallahu a'lam bish shawab. [syahid/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com