Selasa, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Maret 2015 09:55 wib
9.550 views
Jangan Takut Kerut: Karena Senyummu adalah Cantikmu
Enggan tersenyum selama 40 tahun! Bayangkan, ada loh perempuan yang memutuskan tidak tersenyum sejak usianya belasan tahun. Namanya Tess Christian. Hal ini dilakukannya karena ia tak ingin ada kerut menghiasai wajahnya. Karena setiap senyuman, membawa bekas yang diyakini merupakan cikal-bakal kerutan di masa tua. Ia tak ingin terlihat tua berapa pun usianya kelak. Sehingga diputuskanlah bahwa ia tak akan lagi tersenyum apalagi tertawa. Bahkan ketika di hari pernikahan atau pun ketika putri pertamanya lahir. Ia bertahan untuk memasang wajah datar demi takut terlihat tua.
Ide aneh dari orang-orang yang menjadikan kehidupan ini segalanya. Masa muda atau pun terlihat awet muda adalah sesuatu yang harus dipertahankan apa pun taruhannya. Mereka merasa bahwa cara tersebut lebih efektif daripada suntik botox. Selain harganya mahal, suntik botox ada kalanya berhasil tapi bisa juga gagal sehingga mengakibatkan muka yang bersangkutan peyot nggak karuan.
...Betapa sempitnya hidup ketika orientasi manusia semata-mata hanya agar terlihat cantik atau awet muda...
Betapa sempitnya hidup ketika orientasi manusia semata-mata hanya agar terlihat cantik atau awet muda. Memang sih hampir semua perempuan ingin selalu terlihat cantik dan awet muda juga kalau bisa. Tapi apakah sampai segitunya cara untuk mendapatkan tujuan ini?
Cantik adalah sesuatu yang relatif meskipun menjadi tua adalah sesuatu yang pasti. Tapi banyak kok mereka yang usia boleh tua tapi kecantikan tak luntur dari pesona dirinya. Karena kecantikan fisik ini umumnya tidak berdiri sendiri. Dia satu paket dengan kepribadian yang itu terlihat dari akhlak dan pembawaan diri yang menyenangkan bagi orang lain.
Secantik-cantiknya orang apabila ia jutek, judes, sombong, menyebalkan maka wajahnya langsung turun derajat. Begitu sebaliknya. Orang akan terlihat menarik dengan kepribadian yang ramah, murah senyum, baik hati, akhlak yang luhur sehingga semua orang merasa nyaman di dekatnya. Mereka tak lagi memperhatikan hidungnya yang pesek atau bahkan berapa kerut ada di wajahnya.
Kerut bukan sesuatu untuk ditakuti. Apa gunanya tanpa kerut di wajah tapi pasang tampang kaku seperti arca. Nggak asik banget kan? Padahal dalam penelitian ilmiah, senyum adalah reaksi wajah untuk memberi efek rasa bahagia dalam jiwa. Meskipun faktanya kita dalam kondisi sedih, dengan tersenyum ada otot-otot tertentu yang tertarik untuk memberi efek bahagia. Ini dari segi ilmiah.
Sebagai muslim yang menjadikan Islam sebagai standar hidupnya, senyum sangat dianjurkan dalam dien yang mulia ini. Banyak hadis menyatakan betapa murah senyumnya sang junjungan nabi besar Muhammad SAW kepada orang lain.
...di dalam Islam senyum adalah ibadah. Yang namanya ibadah nilainya mulia dan ada pahala di sisi Allah, insya Allah...
Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i ra dia berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Tirmidzi)
Dari Jarir bin Abdillah ra dia berkata,
“Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Saw tidak pernah menolak aku untuk duduk bersama beliau. Dan tidaklah beliau melihatku kecuali beliau tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lebih dari itu, di dalam Islam senyum adalah ibadah. Yang namanya ibadah nilainya mulia dan ada pahala di sisi Allah, insya Allah.
Dari Abu Dzar ra, dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim).
...Basuh muka dengan air wudhu, tundukkan pandangan dari hal yang haram untuk dilihat, hadapkan wajah dan hati dengan khusyuk ketika salat, dan tetap tersenyum pada sesama...
Masya Allah, indahnya ya. Hanya dengan tersenyum saja itu nilainya sedekah. Membahagiakan orang lain dengan senyuman memberi efek bahagia pada diri sendiri juga. Tak perlu takut kerut, tak perlu takut terlihat tua, tak perlu juga suntik botox, dan tak perlu hal-hal yang tak ada efeknya bagi tabungan di akhirat. Karena bagi seorang muslim, hidup tidak hanya di dunia ini saja. Ada dimensi lain yang kita tuju dan rindukan yaitu akhirat dan berakhir di surgaNya, insya Allah.
Jadi, masalah kerut bukan hal besar yang harus dirisaukan hingga tak mau tersenyum sekian lamanya. Basuh muka dengan air wudhu, tundukkan pandangan dari hal yang haram untuk dilihat, hadapkan wajah dan hati dengan khusyuk ketika salat, dan tetap tersenyum pada sesama. Itu semua adalah tips untuk seorang muslim untuk awet muda dan terlihat cantik, insya Allah. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: abnxcess.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!