Rabu, 19 Jumadil Akhir 1446 H / 7 Mei 2014 14:12 wib
32.886 views
Paradoks 230.000 Likes 'Fanpage Voa Islam' di Delete Facebook, Aku Rapopo
Sahabat Voa Islam yang dirahmati Allah,
Nampaknya demokrasi menyisakan residu, kenapa?
Meski dimaknai sebagai kebebasan berpendapat tapi bagi dalam alam demokrasi ada yang tak boleh dilanggar para 'relawan nasi bungkus' Jokowi yang didanai mafia-mafia rakus pengejar tahta presiden. Wajar kah?
Akan wajar apabila mereka bisa menerima perbedaan pendapat, faktanya karena mereka 'sok suci', maka mafia membayar ratusan hingga ribuan relawan demi mengejar membersihkan reputasi tuannya agar tidak ada yang boleh mengkritiknya.
Ini dia ketidakwajarannya, bahkan memaksa orang untuk membenci dan menutup akun social media di Facebook. Seperti relawan Jokowi yang dikenal beringas dan sarkasme dalam menyerang lawan politik Jokowi. Ini Fakta lho. Catat ya, ini fakta dan telah diamini oleh puluhan praktisi dan tokoh politik hingga akun whistle blower pembela korupsi.
Menjunjung demokrasi tapi kok tak demokratis?
Social Media bisa disebut sebagai 'anak kandung' demokrasi yang memang beridelogi sama dan memang menjadi mediator dan tolak ukur hidupnya demokrasi di sebuah negara. Termasuk di Indonesia.
Kami pun mengalaminya, Voice of Al Islam alias voa-islam.com pun memiliki facebook fanpage yang sudah 3x di blokir facebook (atas aduan facebooker yang tak suka / haters) dalam kurun waktu 3 bulan. Kebenaran data berita, kebenaran Al Qur'an dan Al hadist bisa diberangus para haters lantaran voa-islam mengangkat hakikat X-mas sesuai pandangan Al Qur'an dan As Sunnah yang sahih sekalipun.
Orang yang sedikit tetapi sesuai dengan tuntunan Al Qur'an dan As Sunnah, maka mereka benar. Orang yang banyak tetapi mereka menyelisihi Al Qur'an dan As Sunnah, maka mereka keliru.
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلا يَخْرُصُونَ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” [QS.al-An'am/6: 116]
Imam Abu Ja’far ath-Thobari rahimahullah berkata:
“Allah azza wa jalla menjelaskan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: Wahai Muhammad, janganlah kamu taat kepada orang yang berpaling dari agama Allah, karena mereka mengajak kamu mengikuti sesembahan mereka. Jangan kamu taati mereka ketika mengajak kamu agar makan sesembelihan yang disajikan untuk tuhan-tuhan mereka, dan yang disembelih dengan menyebut nama tuhan mereka, dan jangan kamu taati perbuatan mereka yang tersesat. Jika kamu taat kepada umumnya manusia di permukaan bumi ini, pasti mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah yang benar dan menghalangi kamu dari yang benar juga, karena pada saat itu mereka kufur dan tersesat. Dan jika kamu menaati mereka kamu akan seperti mereka, karena mereka tidak mengajak kamu kepada petunjuk, bahkan mereka telah jatuh kepada kesesatan karena mereka hanya mengikuti dugaan dan kira-kira belaka. Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah melarang kamu yang demikian itu karena Allah lebih tahu tentang mereka daripada kamu. Wahai Muhammad, ikutilah yang Aku perintahkan kepadamu dan tinggalkan apa yang Aku larang kepadamu dan jangan kamu menaati mereka, dan jangan kamu tinggalkan larangan mereka, karena Aku lebih tahu siapa yang mendapat petunjuk dan siapa yang tersesat.” [Tafsir ath-Thobari: 12/65]
Faktanya, demi bosnya, atau kelompoknya, dalam demokrasi social media yang menggunakan suara terbanyak (yang dipesan para bosnya) memberangus suara Allah & Nabi Muhammad SAW. Awas Kualat lho..
Demikian halnya dengan fakta bahwa Jokowi di dukung ribuan relawan Jasmev & Bara JP yang latah menyerang voa-islam tanpa mereka sadari sebagai pendukung demokrasi. Malah tak demokratis bukan?
Paradoks Dihapusnya Facebook Fanpage VOA ISLAM, Aku Rapopo
Voa-islam sebagai media non-partai tentu terus mendedikasikan dirinya hanya mengharap ridho Allah, kendatipun di bulan Maret 2014 kehilangan Facebook Fanpage yang telah dibangun sejak Juli 2009 lalu. Kehilangan ini tak seberapa besar berpengaruh buat voa-islam.
Ada paradoks, data Alexa dan Google Analytics menginformasikan kabar yang mengejutkan. Ada apa?
Ini dia, data membuktikan bahwa sejak Juli 2009 - Maret 2014 kami mengelola Facebook dengan bantuan facebook fanpage, sesekali menggunakan facebook ads dan SEM google ads tersebut ternyata Voa Islam hanya mampu bercokol sepekan di rangking 1 Media Islam nasional berdasarkan laporan Alexa, yaitu rangking 217 Indonesia pada periode 1-6 Januari 2014. Selebihnya terlempar di rangking 283 dan sempat terlempar di rangking 330 versi Alexa.com
Paradoksnya adalah meski periode Maret sampai dengan Mei 2014 kami tidak lagi serius mengurusi facebook fanpage voa-islam namun justru anggapan akan kehilangan banyak pembaca tak terbukti.
Sejak hilang dari jagat Facebook, voa-islam justru gemilang rangking Alexa. Pengunjung yang tadinya didominasi oleh facebook link dan google sebesar 30-40%, ternyata setelah Akun FB didelete bukannya menghilang, justru kenaikan pencarian di google semakin meningkat tajam sebesar 50-60% dan membuat reputasi voa-islam.com semakin baik berdasarkan peringkat Alexa yang terus naik dari rangking 300an, lalu menanjak tajam ke rangking 250an, di awal bulan Mei semakin gemintang dengan meraih pencapaian tertinggi sepanjang sejarah berdirinya voa-islam.com dengan bercokol di posisi 185 Nasional atau menjadi media Islam nasional no.1 di Indonesia dengan melampaui situs berita dakwatuna.com, islampos.com, arrahmah dan situs yang berafiliasi dengan PKS ataupun hidayatullah.
Fenomena kenaikan ini tentu menjadi catatan positif yang harus disambut dengan terus memperbaiki kualitas tulisan dan kauntitas berita yang 'penuh ghirah' dan 'membuka tabir dusta' media mainstream yang sudah dicekoki milyaran rupiah untuk meng-karbitkan para tokoh dan bos-bos mereka itu.
Prestasi ini tentu atas izin ALLAH tentunya. Alhamdulillah.
Lalu Rangking 185 Nasional Periode Mei 2014 ini Seberapa hebat?
Alexa mencatat bahwa Voa-Islam.com selangkah didepan situs-situs berita nasional seperti METROTVNEWS.com & BERITASATU.com, Really?
Gak percaya? Mari bicara data, Voa-islam.com Rangking 185 Periode Mei 2014.
Rangking #193 Telkom.co.id
Rangking #211 Metrotvnews.com & Rangking #212 Beritasatu.com
Alhamdulillah, luar biasa pencapaian ini, mampu melampaui situs berita nasional seperti metrotvnews.com dan beritasatu.com yang tentunya dibiayai dengan dana milyaran rupiah. Subhanallahu...
Rangking Media Islam Nasional Mei 2014 dalam daftar TOP 500 :
Rangking #233 : Dakwatuna.com
Rangking #246 : PKSpiyungan.org
Rangking #310 : Islampos.com
Rangking #468 : Arrahmah.com
Bagi voa-islam.com ini sebuah kepercayaan publik yang luar biasa.
Kami segenap tim yang bertugas berusaha terus meningkatkan kinerja dan semoga bermanfaat bagi kejayaan dan membela izzah umat Islam di Indonesia. Karena Indonesia milik Allah.
Alhamdulillah, luar biasa pencapaian ini, mampu melampaui situs berita nasional seperti metrotvnews.com dan beritasatu.com yang tentunya dibiayai dengan dana milyaran rupiah. Subhanallahu...
Jadi facebook bukanlah segalanya, Allah-lah pemberi segalanya. Meski seluruh wartawan voa-islam kehilangan juga akun personalnya karena laporan para haters, Aku Rapopo. Lha wong ridho Allah kok yang dicari. Tul gak?
Akun di delete Facebook? Aku Rapopo... :)
Didunia, tak ada yang abadi. Wassalam [Abu Ammar/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!