Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.878 views

Berguru kepada Kematian

Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat semasa SMA meninggal dunia. Usia yang masih muda karena anak-anaknya pun masih kecil. Hal itu mengetuk dinding hati untuk mengingatkan diri tentang ajal. Betapa ia datang tanpa diminta dan direncana. Sungguh, membuat hati makin merasa kerdil di hadapan-Nya.

Beberapa tahun berselang, ada juga teman yang meninggal ketika di usia belasan tahun dan dia masih duduk di bangku SMA. Saat itu ia sempat bercanda bahwa alangkah indahnya menjadi perawan di surga. Dan ternyata, ia meninggal tak lama setelah mengungkapkan hal itu. Giris hati. Betapa ajal datang tak disangka-sangka, tak pedulu juga berapa usia. Tak harus menunggu tua untuk mati. Bahkan kanak-kanak pun, tak bisa menghindar dari kematian bila sang ajal tlah tiba.

Peristiwa kematian mengajari kita banyak hal, utamanya adalah kesadaran bahwa satu ketika nanti, kitalah yang berada di posisi itu. Terbujur kaku tanpa daya. Tinggal seonggok daging tanpa nyawa yang siap kembali ke tanah. Hilang semua harta, tahta dan gelar yang diperjuangkan selagi masih ada nyawa. Sungguh, ternyata akhir semua pencapaian itu hanyalah terbujur kaku berteman kain kafan saja.

...Peristiwa kematian mengajari kita kesadaran bahwa satu ketika nanti, kita terbujur kaku tanpa daya. Tinggal seonggok daging tanpa nyawa. Sungguh, ternyata akhir semua pencapaian itu hanyalah terbujur kaku berteman kain kafan saja...

Sobat, jangan pernah takut mengingat mati. Mati adalah sesuatu yang alami yang pasti menimpa setiap makhluk yang bernyawa. Rasa takut mengingat mati itu haruslah menjadi pelecut diri untuk semakin menjadi lebih baik dari hari ke hari. Bukan malah menghindar dan mencoba lupa diri seolah-olah bisa hidup seribu tahun lagi.

Mati adalah pengingat bagi diri bahwa banyak amal yang masih belum terlaksana di saat usia semakin beranjak. Semakin ingat mati, semakin semangat kita mengejar bekal untuk kehidupan nanti. Bukan sebaliknya, ingat mati menjadikan loyo prestasi karena merasa itu semua tak akan dibawa mati. Saya ingat salah satu teman yang berkomentar dangkal ketika tahu ada yang mengambil kursus computer. “Toh, di akhirat nanti kemampuan computer tak bakal ditanya malaikat Mungkar Nangkir,” begitu katanya.

Betul. Sungguh naïf apabila ada malaikat yang bertanya pertanyaan demikian. Tapi itu tak berarti umat Islam boleh bersikap pasif dan anti teknologi. Bila demikian adanya, maka inilah yang diharapkan oleh musuh-musuh Islam yaitu ketika umat bangga berada dalam kebodohan dengan alasan zuhud dan qonaah. Amat mudah bagi mereka untuk menghancurkan Islam bila umatnya sudah dihinggapi penyakit sekulerisme ini yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Seolah-olah ilmu computer dan Islam adalah dua bidang berbeda yang tak mungkin bisa ketemu.

Sungguh benar sabda Rasullah SAW yang menyatakan bahwa berusahalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan berusahalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok. Dunia akhirat seorang muslim itu seimbang, tak ada pemisah-misahan antara kehidupan dunia dan akhirat. Memaksimalkan potensi diri di dunia untuk kepentingan tabungan di akhirat kelak. Jadi, ada sebuah kesinambungan hubungan antara kehidupan dunia dan akhirat kelak.

..Semakin ingat mati, semakin semangat kita mengejar bekal untuk kehidupan nanti. Bukan sebaliknya...

Kilasan tafakur diri seperti itulah yang menghantar kepergian seorang sahabat di tidurnya yang panjang. Seiring mata yang basah dan hati yang gerimis, terbersit tanya di hati, “Adakah dia dulu sempat mengira bahwa usianya akan berakhir semuda ini?” Rahasia ajal, sungguh sebuah misteri Ilahi. Tergetar hati mengingat bahwa satu ketika nanti, diri ini juga akan terbujur kaku seperti jasadnya yang tlah ditinggalkan nyawa.

Benarlah apa yang diindikasikan oleh Rasulullah tercinta bahwa pada diri seorang mukmin, semua kondisi itu baik baginya. Bila ia mendapat kenikmatan maka ia bersyukur. Dan bila kesedihan yang didapat, maka ia bersabar. Syukur dan sabar itu sama-sama baiknya.

Ya Allah….saksikanlah bahwa saya bersyukur atas sisa usia sehingga bisa menambah amal baik untuk bertemu dengan-Mu kelak. Sehingga bila saatnya nanti sang ajal menjemput, saya siap menyambutnya dengan senyum terindah. Dan saya bersabar atas kepergian seorang sahabat yang di saat terakhirnya menyebut-nyebut nama saya karena rasa rindu lama tak bertemu. Dan ketika saya menjawab kerinduan itu, kami tak lagi bisa saling memeluk. Hanya untaian doa saja yang mampu kupersembahkan mengiringi tidur panjangnya menuju kehidupan baru. Selamat jalan, sahabat. [ria fariana/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X