Kamis, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 17 September 2009 00:00 wib
4.106 views
Lebaran Sebentar Lagi
Tak terasa, puasa sudah berjalan hampir satu bulan dan lebaran pun tinggal hitungan hari. Senang campur sedih pastinya. Senang karena lebaran adalah saat perayaan kemenangan setelah sebulan menahan hawa nafsu, sedih karena bulan penuh berkah segera berakhir.
Tradisi menjelang lebaran, biasanya para ibu-ibu dan bapak-bapak pada sibuk berbenah ini itu. Ibu sibuk bikin kue lebaran, bapak sibuk mempermak rumah. Semuanya jadi sok sibuk di hari-hari injury time begini. Kamu pun biasanya tak pelak, menjadi seksi sibuk juga dimintai bantuan baik oleh ibu atau bapak.
Diminta mengantar ke pasar atau mall untuk membeli keperluan lebaran dan bersih-bersih rumah menjadi menu tahunan setiap mendekati momen lebaran. Kayaknya asik-asik aja membantu ortu menyambut hari kemenangan itu. Tapi hal tersebut jadi gak asik lagi ketika aktifitasnya malah melalaikan ibadah di penghujung Ramadhan. Karena keasikan berbelanja, sholat tarawih jadi malas. Malah yang parah bila belanjanya siang hari, karena kecapekan muter-muter mall jadinya puasa malah batal. Nauzhubillah.
Begitu juga dengan aktifitas beres-beres rumah. Karena semangatnya, sampai peluh berleleran dan akhirnya kehausan di tengah panasnya cuaca bulan September. Kalau gak kuat iman, gampang banget alasan ini dijadikan sebagai dalih untuk membatalkan puasa. Aduh….enggak banget deh.
Tahu gak, kalo batal puasa sehari aja di bulan Ramadhan tanpa alasan syar’i, maka puasa tersebut nilainya gak bakal bisa digantikan oleh ribuan hari di bulan lainnya
Tahu gak, kalo batal puasa sehari aja di bulan Ramadhan tanpa alasan syar’i, maka puasa tersebut nilainya gak bakal bisa digantikan oleh ribuan hari di bulan lainnya. Jadi rugi banget kalo kamu sampai batal karena alasan yang diada-adakan. Gak keren, bro!
Beda kalo kamu membatalkan puasa karena bepergian jauh untuk mudik, misalnya. Kalo ini mah sudah ada aturannya dalam Islam yaitu untuk perjalanan sekitar 90 km. Bahkan karena saking sayangnya sama Ramadhan, banyak kok pemudik yang memutuskan untuk mudik setelah sholat Id. Selain menjaga agar puasanya penuh, juga menghindari macet.
Lagipula, sebetulnya esensi lebaran bukanlah apa yang telah disebutkan di atas itu semua. Lebaran atau hari raya itu adalah untuk mereka yang berpuasa. Untuk mereka yang telah menempuh puasanya bukan sekedar menahan lapar dan dahaga tapi benar-benar bisa mencapai derajat muttaqin/orang bertakwa sebagaimana diindikasikan dalam Al-Qur’an.
Jadi, lebaran bukanlah baju baru, banyak roti, rumah kinclong karena catnya baru, dan banyak uang saku. Lebaran adalah hari raya untuk kembali fitri karena amal ibadah selama sebulan lamanya diterima oleh Allah SWT. Lebaran adalah saat dimana manusia kembali suci karena dosa-dosanya telah dibersihkan dengan amalan mulia seperti puasa, zakat, shodawoh dan sholat malam serta tilawah Qur’an.
Semoga kita semua, menyambut lebaran dengan penuh kesyukuran dan kegembiraan karena derajat muttaqin telah tersematkan dalam iman dan amal kita. Selamat menyambut lebaran ya
Ria Fariana, voice of al islam..... ^_^
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!