Ahad, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 13 September 2009 10:00 wib
5.389 views
Kau Rayu Aku Dengan Status FBmu ^_^
Aku terkesima dengan status-status di FBmu. Kata-katamu begitu bersahaja, bermakna, dan sering membuat hatiku berkaca-kaca. Kau lambungkan diriku, meski aku pun hanya bermodal GR saja saat membaca status-statusmu. Inikah kata-kata untukku? Padahal bisa jadi itu bukan untukku. Tapi status-status itu sudah berhasil merebut hatiku...
Aku sendiri juga tidak tahu, kenapa kamu bisa sebegitu pandai menulis status. Padahal sehari-hari yang aku tahu, kamu tidak selembut itu. Gayamu urakan, cara bicaramu juga sering tidak berkesan, dan tidak terlalu sopan. Pengetahuan kamu juga tak sehebat itu, saat berdiskusi kamu pun tak terlihat pandai berlogika dan dialektika. Tapi sungguh, status-statusmu mengaduk-ngaduk hatiku...
Aku sendiri juga tidak tahu, kenapa kamu bisa sebegitu pandai menulis status. Padahal sehari-hari yang aku tahu, kamu tidak selembut itu. Gayamu urakan, cara bicaramu juga sering tidak berkesan, dan tidak terlalu sopan.
Ingin aku segera terbangun dari keterpesonaan ini. Bahwa ini semua hanya permainan kata-kata. Namun nampaknya aku tak terlalu bisa, menyadari kesalahan yang sudah lama mengikat hati dan pikiranku. Meski dari lubuk hati yang terdalam aku tahu, status itu bukan murni dari pikiranmu. Tapi apakah aku peduli dengan itu, mungkin saja aku peduli, tapi lebih sering aku tidak mau tahu itu. Karena ternyata statusmu telah membelitku...
Bagaikan air hujan, status yang kau tulis berkali-kali di fbmu, telah membuat aku tenang. Meski kadang hanya kutipan, copy paste-an, tapi nampaknya itulah yang justru aku butuhkan. Karena aku tidak begitu perlu untuk tahu status terkinimu. Sedang apakah kamu, lagi berpikir apakah kamu, bagiku tidaklah penting. Karena statusmu telah berkali-kali merayu hatiku...
Namun percayakah kamu bahwa manusia akan selalu mengenal kebosanan. Meski semuanya berawal dari sebuah kenikmatan, kesenangan dan kebahagiaan. Karena semakin kau membuaiku, semakin aku tahu bahwa semuanya itu palsu. Sesuatu yang tidak tulus hanya akan berakhir di lisan, tapi tidak pernah dibenarkan oleh hati dan perasaan. Dan ketika aku tahu ini semua palsu, salam persahabatan dariku, semoga Allah mengampunimu...
(burhan shodiq)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!