Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
26.948 views

Kristenisasi di Indonesia (1) : Dari Pendidikan Hingga Mistik

Riwayat kristenisasi di Indonesia serentang dengan datangnya penjahat kolonial. Selama lebih dari tiga abad Indonesia dijajah oleh Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris. Status sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia sekaligus memiliki kekayaan alam yang melimpah menjadikan Indonesia target penting bagi misionaris dan kolonialis. Ibaratnya, Indonesia itu kembang desa yang banyak dipuja.

VOC atau Perusahaan Belanda di Hindia Timur yang dibentuk pada 1602 merupakan wakil imperialisme Belanda di Asia Tenggara. Latourette dalam A History of Christianity mengakui, “Prinsip dan kaidah Kristen dalam kebijakan-kebijakan imperialisme Belanda memainkan peranan yang sangat banyak.” Aqib Suminto dalam Politik Islam Hindia Belanda menuturkan bagaimana pada 1661 VOC melarang umat Islam melaksanakan ibadah haji.

Kebijakan ini merupakan realisasi anjuran Bogart, seorang Katolik ekstrim di parlemen Belanda. Bogart menilai para haji sangat berbahaya secara politis. Karena itu, melarang perjalanan ibadah haji jauh lebih baik ketimbang menembak mati para haji itu. C. Guillot dalam Kiai Sadrach: Riwayat Kristenisasi di Jawa menuturkan bahwa pada awalnya pusat penyebaran Kristen adalah Maluku. Banyak orang Maluku yang menjadi tentara yang kemudian dikirim ke kawasan-kawasan utama militer Belanda di Jawa, seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya. Mereka itulah yang pertama kali membentuk jemaah Kristen pribumi.

Dalam menjalankan kristenisasi, VOC meniru cara-cara yang dilakukan Spanyol dan Portugis, yaitu cara-cara memaksa

Dalam menjalankan kristenisasi, VOC meniru cara-cara yang dilakukan Spanyol dan Portugis, yaitu cara-cara memaksa. Penjajah Belanda memaksa rakyat pribumi untuk menerima ajaran Kristen. Sebaliknya, jika seorang Belanda masuk Islam, keuangannya akan dihentikan dan orang itu akan ditangkap serta dikeluarkan dari wilayah tersebut. Perlindungan para imperialis Barat membuat para misionaris memiliki posisi penting di masyarakat. Ketika Indonesia merdeka, orang-orang Kristen menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan dan memiliki pengaruh besar dalam percaturan politik.

Perubahan dalam mukadimah UUD RI dari “Ketuhanan yang Mahaesa dengan menjalankan kewajiban syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” merupakan contoh kuatnya pengaruh Kristen di Indonesia. Selanjutnya, setiap rancangan undang-undang atau peraturan pemerintah yang dianggap menguntungkan kaum Muslim selalu ditolak keras oleh kalangan Kristen, misalnya dalam perdebatan seputar RUU Peradilan Agama 1989. Sebaliknya, yang dianggap dapat menjauhkan kaum Muslim dari ajaran Islam selalu didukung penuh, seperti dalam perdebatan RUU Perkawinan 1973.

Berbagai konflik sejak 1997 yang melibatkan pemeluk Islam dan Kristen di Kalbar, Timtim, NTT, Ambon, Irian, Poso, dan Maluku, sebenarnya tidak lain adalah buah dari aktivitas kristenisasi yang tak kunjung padam dan dipadamkan.

Seribu Jalan Menuju Kristen
Banyak cara ditempuh para misionaris demi memurtadkan umat Islam. Media Dakwah (No. 192 - Juni 1990) memuat bocoran dokumen Keputusan Dewan Gereja Indonesia di Jakarta tertanggal 31 September 1979 perihal program jangka panjang kristenisasi di Indonesia yang intinya bertujuan meningkatkan populasi umat Kristen agar sama dengan umat Islam. Ini dilakukan dengan mempropagandakan program keluarga berencana kepada kalangan Muslim dan mengharamkannya bagi kalangan Kristen. Berikut ini ialah sebagian modus kristenisasi yang ada di lapangan.

01. Pendidikan
Bagi para misionaris, pendidikan merupakan jalan terbaik untuk mempengaruhi masyarakat. John Moot, misionaris Amerika, mengatakan, “Kami harus mengajarkan ajaran agama kepada anak-anak. Sebelum dewasa, anak-anak itu harus kami tarik ke Kristen dan sebelum konsep Islam terbentuk dalam jiwa anak-anak itu, jiwa mereka harus kami tundukkan.” Karena itu, mereka mendirikan lembaga pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, tentu saja dengan kualitas pendidikan dan fasilitas yang canggih. Karenanya, bisa dimaklumi mengapa kalangan Kristen seperti kebakaran jenggot ketika RUU Sisdiknas hendak di-UU-kan.

02. Kesehatan dan Pengobatan
Di dunia ini akan selalu ada orang yang sakit dan orang sakit akan selalu memerlukan dokter. Di mana ada kebutuhan terhadap dokter, di sana ada kesempatan untuk menyebarkan ajaran agama. Di rumah sakit Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, pasien Muslim biasanya mendapat brosur tentang penghiburan dan penyembuhan Yesus Kristus. Di rumah sakit Advent Bandung, pasien Muslim diajak berdoa bersama oleh rohaniwan rumah sakit dengan tata cara peribadatan Kristen. Tahun 2003 lalu diselenggarakan Bandung Festival 2003 di GOR Saparua, Bandung. Dalam poster dan selebaran tertera bahwa di sana akan ada pengobatan gratis oleh Peter Youngren. Dari susunan acara yang mencantumkan doa bersama, dari sosok Peter Youngren yang mejeng di poster, dan dari penyelenggara acara itu, mudah ditebak bahwa itu adalah ajang pemurtadan di tengah kota.

03. Perkawinan/Pemerkosaan
Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen. Ia diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tak berdaya, ia dibaptis. Linda, siswi SPK Aisyah Padang, diculik, disekap, diteror secara kejiwaan supaya murtad ke Kristen dan menyembah Yesus Kristus. Di Bekasi, seorang pemuda Kristen pura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis Muslimah salehah. Setelah menikah, mereka melakukan hubungan suami-istri. Adegan ranjang yang telah direncanakan itu difoto oleh kawan pemuda Kristen itu. Setelah dicetak, foto itu ditunjukkan kepada sang Muslimah dibarengi pertanyaan: “Tetap Islam atau pindah ke Kristen?” Bila tidak pindah agama, foto-foto telanjang Muslimah itu akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, akhirnya sang muslimah terpaksa dibaptis demi menghindari aib.

04. Narkoba
Di Desa Langensari, Lembang, Bandung, Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos menyebarkan Kristen dengan cara merosak moral calon korbannya terlebih dahulu. Di sana, para pemuda berusia 15 tahunan dicekoki minuman keras dan obat-obatan terlarang sampai kecanduan berat. Setelah kecanduan, para pemuda itu dimasukkan ke panti rehabilitasi Doulos untuk disembuhkan sambil dicekoki injil (Republika, 10 dan 12 April 1999).

05. Filantropi
Para misionaris sering menampilkan diri sebagai orang yang penuh belas kasih terhadap sesama manusia. Mereka mendatangi orang-orang miskin sambil menawarkan makanan (beras, mi instan, gula, dll.) secara gratis. Mereka juga memberi obat-obatan, pakaian bekas, alat-alat pertanian (bibit, pupuk, obat pembunuh serangga/hama, dll.).

Setelah orang desa merasakan manfaatnya, barulah para misionaris menyatakan maksud yang sebenarnya, bahwa mereka adalah pelayan dari Yesus Kristus, dan bantuan yang orang desa nikmati itu adalah dari Yesus. Lalu sang misionaris bertanya, mana yang lebih baik, Islam atau Kristen? Singkatnya, masyarakat desa dibaptis.

06. Kristenisasi berkedok Islam
Para misionaris menggunakan idiom-idiom keislaman dalam tata cara peribadahan serta menerbitkan buku-buku dan brosur berwajah Islam, tapi isinya memutarbalikkan ayat-ayat al-Quran dan hadis, untuk mendangkalkan akidah umat. Ayat-ayat Ilahi dipermainkan untuk melecehkan Islam sembari menjunjung tinggi Kristen. Maksudnya jelas, agar kaum muslim meragukan ajaran Islam lalu pindah ke Kristen. Cara ini dilakukan misalnya dengan meniru kebiasaan umat Islam dalam hal bangunan dan tata cara ritual.

Bangunan gereja GPIB Padang memakai lambang-lambang Minang untuk merayu orang Minang agar tertarik kepada Kristen. Di beberapa desa di Yogyakarta, misionaris meniru adat kebiasaan umat Islam, seperti tahlilan, pakai kopiah yang biasa dipakai umat Islam, dan tak lupa mengucapkan salam ‘Assalaamu’alaykum’, dll. Ada juga sholat 7 waktu dengan pakai peci, sajadah, tiwalul Injil dan qasidah versi Kristen yang dilakukan oleh Kristen sekte Ortodoks Syria. Mereka juga sering mengadakan natalan bersama dengan memakai atribut Islam, seperti yang pernah dilakukan jemaat Doulos di Kampung Sawah.

07. Penerbitan buku
Buku yang diterbitkan ada yang berwajah Islam dan ada yang langsung menghujat Islam. Contoh yang berwajah Islam adalah Ayat-ayat Al-Quran karya Drs. A. Poernarna Winangun. Sementara Islamic Invasion: Confronting the World’s Fastest Growing Religion oleh Robert Morey adalah contoh yang menghujat. Dan masih banyak lagi buku-buku sejenis.
Ada dua target yang ingin dicapai dengan menerbitkan buku-buku berwajah Islam. Pertama, target ke dalam, yaitu memantapkan ajaran Kristen, seolah-olah ajaran Kristenlah yang benar. Kedua, target ke luar, yakni mengelabui umat Islam yang masih dangkal pemahaman agamanya, agar mau membaca lalu meyakini doktrin Kristen.

Buku-buku itu diterbitkan oleh Yayasan Jalan Al-Rachmat, Yayasan Christian Center Nehemia Jakarta, Yayasan Pusat Penginjilan Alkitabiah (YPPA), Dakwah Ukhuwah, dan Iman Taat kepada Shiraathal Mustaqiim. Sementara buku yang menghujat biasanya terjemahan tanpa identitas penerbit asli.

08. Mistik
Para misionaris kini kerap menggunakan jurus-jurus alam gaib untuk memurtadkan orang Islam. Sabili (Edisi 12 - Desember 2003) dan GATRA (Edisi 51, 31 Oktober 2003), menurunkan laporan mengenai maraknya aksi pemurtadan lewat jin, sihir, dan hipnotis di Sumatra Barat. Banyak muslimah di sana yang dibuat kesurupan lantas diajak masuk Kristen. Ada juga yang ketika kesurupan selalu mengucapkan kata-kata khas Kristen seperti ‘Yesus’, ‘Bunda Maria’, dan marah bila dibacakan ayat-ayat al-Quran.[dsb]

Komar Ibnu Mikam, kontributor voa-islam.com

Baca juga berita terkait:

  1. Bahaya!! Sinterklas Bisa Tularkan Flu Babi.
  2. Jelang Natal, Iklan Bugil di Gereja Bikin Heboh
  3. Aneh, Hadiah Natal bagi Keluarga Kristen yang Mau Bercera.
  4. Mengaku Sarjana Islam, Pendeta Terbongkar Kedoknya.
  5. Jangan Kaget! Bocah Kristen 4 Tahun Sudah Bisa Merampok dan Doyan Miras.
  6. Kontroversi Natal: Kebohongan Sinterklas, Sosok Pemalas
  7. Gereja Katolik Minta Maaf atas Wabah Pelecehan Seksual Pastur terhadap Anak-anak.
  8. Gereja Episkopal Calonkan Dua Pendeta Gay Sebagai Uskup.
  9. Awas Kristenisasi: Pendeta Bagikan Rumah Gratis!
  10. Kristenisasi di Indonesia: Dari Pendidikan Hingga Mistik.
  11. Pendeta Bajak Pesawat, Ngaku Dapat Wahyu Tuhan.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Resensi Buku lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X