REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES - Seorang penyelam profesional bertekad melakukan misi menyelam untuk mencari tubuh Usamah bin Ladin dan membuktikan kepada dunia bahwa dia benar-benar mati dan tubuhnya benar dibuang ke laut.
Bill Warren dari San Diego, California, akan menghabiskan waktu mulai bulan depan menjelajahi kedalaman Laut Arab bagian utara, lokasi yang disebut-sebut Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai lokasi pembuangan jazad bin Ladin.
Menggunakan teknologi canggih, ia menyewa kapal selam, diperkirakan dengan biaya 400 ribu dolar AS. Ia menyelam bersama tim yang dipimpinnya. Mereka akan berangkat dari India Barat.
US Navy Seal menjatuhkan tubuh Osama bin Laden dari USS Carl Vinson ke Laut Arab, tak lama setelah penyerbuan ke rumah persembunyiannya di Pakistan.
Pria eksentrik berusia 59 tahun ini kepada The New York Post menyatakan alasan mengapa ia meluncurkan ekspedisi mahal. "Aku terutama melakukannya untuk membuktikan apakah ia benar-benar mati. Kami melakukan ini karena kami warga Amerika patriotik dan merasa bahwa Presiden Obama gagal memberikan buktinya," katanya.
Warren menambahkan: "Saya punya pacar Rusia, dan dia memberitahu saya bahwa di sana, di kalangan intelijen, mereka tidak percaya bin Ladin benar-benar mati. Aku tidak percaya pemerintah terlebih Obama. "
"Pemerintahan Obama harusnya merilis foto, seperti yang dlakukan dengan Billy Kid, atau Dillinger, atau bahkan Saddam Hussein."
Berbicara tentang tantangan yang terbentang di depannya, Warren berencana untuk menggunakan sisi teknologi tinggi scan sonar yang pernah digunakan untuk menemukan Titanic.
USNavy Seal membunuh orang paling dicari di dunia itu di kompleks di Abbottabad, Pakistan pada Mei. Menurut Gedung Putih, Bin Ladin dimakamkan di laut dari USS Carl Vinson.
Pemerintah AS menyatakan bahwa bukti foto tidak ada.
Jika Warren berhasil menemukan tubuh Bin Ladin, ia akan segera melakukan tes DNA di atas kapal dan merilis foto-fotonya pada publik. Misi ini dilaporkan didanai oleh investor yang berbasis di Chicago, Skotlandia, dan New York.