Senin, 5 Ramadhan 1446 H / 6 Desember 2010 17:20 wib
1.402 views
Untuk Kelima Kali, Katering Basi Terulang di Madinah
MADINAH–Untuk kelima kalinya katering jamaah haji di Madinah kembali ketahuan basi. Kali ini katering basi itu menimpa jamaah kloter 17 embarkasi Medan (MES). Katering ini diproduksi oleh perusahaan katering Makram.
Kepala Sanitasi dan Surveilans Balai Pengobatan Haji Indonesia Zainal Ilyas menyatakan, makanan yang basi menimpa kloter 17 MES, Sabtu (4/12/2010) kemarin. Makanan yang basi itu berupa sayur untuk makan siang. Makram sudah mengganti makanan untuk jamaah yang menginap di Hotel Dyar Amal itu.
“Itu untuk menu makan siang Sabtu kemarin. Makram sudah mengganti 360 boxks” kata Zainal, saat dihubungi Minggu (5/12/2010).
Ketua Sektor II Tamrin Toemba menyatakan, sayur basi tersebut berupa buncis. Saat diterima, sayuran tersebut rasanya sudah asam. Laporan yang diterima Tamrin, makanan tersebut dari katering Haedari dan Makram.
“Iya sudah diganti semua, tapi gantinya baru malam,” kata Tamrin.
Pengawas Katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Sri Ilham Lubis menyatakan, makanan basi tersebut belum sempat dimakan oleh jamaah. Sri sebelumnya telah melakukan pengecekan terhadap Dapur Makram dan Al Haedari. Dari pengecekan tersebut, proses masak dan penyajian makanan tidak ada masalah.
“Mereka bilang permasalahannya ada di heater, mesin penghangat makanan, yang tidak dicolokkan ke listrik, itu yang membuat potensi ke sayur cepat mudah basi,” kata Sri.
Untuk mengantisipasi makanan basi, Sri telah melakukan sidak ke 10 perusahaan katering di Madinah. Kesepuluh perusahaan katering tersebut adalah Al Fatani, Haedari, Golden Fork, Munif, Makram, Salale, Hanan Sanai, Muhsin, Al Mazroi, Andalus.
Sri juga mengungkapkan pihaknya akan menempatkan pengawas di setiap dapur katering. Selain itu memberikan teguran dan peringatan keras kepada katering yang menyajikan makanan basi.
Sebelumnya, Jumat (3/12/2010), makanan basi menimpa jamaah kloter 55 Jakarta-Saudi (JKS). Sebanyak 133 boks yang berisi nasi, lauk dan sayur yang disediakan perusahaan katering Haedari untuk menu makan siang kloter tersebut sudah berlendir dan bau.
Kemudian, Kamis (2/12/2010), lebih dari 10 boks makanan dari Haedari juga basi. Sebelumnya, Fatani pada Rabu (1/12/2010) juga ketahuan menyajikan makanan basi. Pada gelombang pertama, Fatani juga melakukan kasus yang sama. Sebanyak 100 jamaah saat itu sakit perut karena mengkonsumsi makanan basi tersebut.
Penanggung jawab Dapur Haedari Kusnadi mengakui pihaknya lupa memberi pelatihan petugasnya soal cara operasional heater. Haedari berjanji memberi pengarahan petugasnya dan tidak akan mengulang kasus yang sama.
Sementara Fatani dikenai sanksi dengan dipotong 25 persen jatah katering untuk jamaah haji. mch /Riyanto
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!