REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Pemerintah Iran tak akan membiarkan perguruan tinggi di negaranya mengajarkan disiplin ilmu tertentu yang dianggap terlalu berbau 'Barat'. Mata kuliah itu bakal direvisi oleh Kementerian Pendidikan di sana.
''Perluasan dari 12 disiplin ilmu-ilmu sosial seperti hukum, studi perempuan, hak asasi manusia, manajemen, sosiologi, filsafat...psikologi dan ilmu politik akan ditinjau ulang,'' ujar menteri senior Pendidikan, Abolfazi Hassani seperti dikutip surat kabar Arman.
''Isi ilmu-ilmu pelajaran itu bersandarkan pada kebudayaan barat. Kaji ulang dmaksudkan agar mata kuliah itu sesuai dengan ajaran Islam,'' tambahnya.
Hassani mengatakan, perguruan tinggi di Iran tak diizinkan membuka jurusan baru dalam bidang ilmu-ilmu tersebut. Kurukulum dalam jurusan ilmu-ilmu tersebut juga akan direvisi. Penguasa Iran menuduh Barat berusaha merusak negara Islam dengan mempengaruhi generasi muda melalui dekadensi budaya.
''Banyak disiplin ilmu dan kemanusiaan yang didasarkan pada prinsip-prinsip materialisme yang mendustakan ajaran Islam,'' kritiknya. ''Ilmu-ilmu seperti itu hanya akan mengarah pada penyebaran keraguan dalam dasar-dasar ajaran agama.''