REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Presiden Mahmoud Ahmadinejad hari Rabu menuduh Presiden Barack Obama mencampuri urusan dalam negeri Iran setelah pemimpin AS itu menyerukan dukungan global bagi warga Iran yang berjuang menuntut demokrasi lebih luas.
Ahmadinejad, yang dikukuhkan lagi sebagai presiden Iran tahun lalu dalam apa yang disebut oposisi sebagai pemilihan curang, menyebut pemerintah AS sebagai "kediktatoran paling bengis".
Amerika telah mengumumkan sebuah perluasan dari sanksinya terhadap Iran, memberlakukan penalti terhadap perusahaan dan individu yang terkait dengan program nuklir dan misil Iran.
Menteri Keuangan Timothy Geithner mengumumkan sanksi yang diperluas itu Rabu. Ia menyebut ini sebagai langkah pertama pelaksanaan sanksi terhadap Iran yang disetujui DK PBB minggu lalu.
Geithner mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih, bahwa Amerika berharap negara-negara lain juga mengumumkan penalti-penalti baru terhadap Iran dalam waktu dekat. Uni Eropa bersiap memberlakukan sanksi baru terhadap Teheran pada Kamis, menyasarkan sektor-sektor penting dari sektor gas dan minyak Iran.