JAKARTA--Air minum embun dalam botol (purence dew drinking water) yang dihasilkan dari kelembaban udara dengan teknologi syatemized dew process (SDP) akan mampu mengatasi gangguan sirkulasi darah, kata peneliti dari Badan Litbangkes Kemenkes.
Dalam Seminar Upaya Preventif dan promotif tentang mengatasi gangguan sirkulasi darah di Jakarta, Rabu, Dra Lucie Widowati, Apt, MS dari Badan Litbangkes itu mengatakan, air minum embun Purence merupakan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sehingga dapat terditribusi dengen lebih efisien dan efektif untuk membuang racun dari dalam tubuh.
Dengan demikian, katanya, sel-sel dan jaringan tubuh terpelihara dengan baik sehingga tubuh manusia akan dapat lebih tahan terhadap serangan penyakit, sangat baik untuk pencernaan, dan metabolisme tubuh, menjaga vitalitas tubuh dan melembabkan kulit sehingga wajah tampak awet muda dan cerah.
Berdasarkan hasil uji pra-klinis yang dilakukan oleh Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes bekerja sama PT Divine Eternair Water Indonesia pada Maret- November 2009 bahwa terapi air embun (Purence Dew Therapy) mampu menurunkan koleterol dan LDL.
Air embun juga mampu mencegah dan membantu menyembuhkan atherosclerosis (penebalan dinding arteri dikarenakan penumpukan lemak, seperti kolesterol) yang akan menyumbat sirkulasi darah, membantu mengencerkan darah sehingga mencegah dan mengurangi risiko stroke.
Selain itu, mampu mengatasi dan menecegah sembelit, membantu mencapai berat badan yang ideal, membuang racun dan garam dari tubuh secara efektif, serta menjaga kelembaban kulit dan tubuh.
Dalam seminar yang diadakan Badan Litbangkes itu juga menampilkan pembicara antara lain Dr dr Anwar Santoso,SpJP (Dirut RS Harapan kita Jakarta), dr Delima, MKes (Badan Litbangkes) dan Dr Tjandrawti Mozef (dari LIPI).
Sementara itu, Tjandrawati Mozef mengatakan, tanaman sukun (Artocorpus altillis) merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, melalui penelitian sejak 2004 hingga saat ini, tanaman sukun diketahui berkhasiat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Uji toksisitas ektrak sukun pada tikus putih selama 90 hari menunjukkan mampu menurunkan kolesterol dalam darah dan mampu menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta, serta tidak mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati maupun hematologi pada tubuh tikus putih.