Banyak pertanyaan yang timbul mengenai apakah Paus Benediktus secara pribadi terlibat upaya menutup-nutupi sebuah kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh seorang pastor Katolik.
Sejumlah dokumen yang ditunjukkan kepada koran New York Times menuduh bahwa di tahun 1990-an, jauh sebelum menjadi Paus, dia tidak menanggapi sejumlah surat keluhan mengenai satu kasus pencabulan di Amerika.
Pastor Lawrence Murphy dari Wisconsin dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap 200 anak laki-laki tuna rungu. Vatikan mengatakan pihak berwenang Amerika telah menyelidiki kasus itu dan menghentikannya.
Selama lebih dari 20 tahun sebelum dia diangkat menjadi Paus, Uskup Joseph Ratzinger memimpin Jemaat bagi Doktrinasi Agama, kantor Vatikan yang memiliki berbagai tanggung jawab, antara lain menanggapi kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh pastor.
'Sangat Ramah'
Dokumen-dokumen yang dibaca oleh New York Times menunjukkan bahwa pada tahun 1996, Paus, yang saat itu bernama Uskup Ratzinger, dua kali tidak menanggapi surat-surat yang dikirim langsung kepadanya. Surat-surat itu mengenai Pastor Lawrence Murphy, yang saat itu bekerja di satu sekolah tuna rungu di Wisconsin sejak tahun 1950-an.
Tiga uskup agung Wisconsin diberitahu bahwa Pastor Murphy melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, tetapi tuduhan tersebut tidak dilaporkan kepada pihak berwenang Amerika pada waktu itu.
Para korban yang sekarang sudah separuh baya mengatakan kepada New York Times bahwa Pastor Murphy membuka celana mereka dan meraba-raba mereka di kantornya, di mobil, di rumah ibunya, pada saat kunjungan sekolah dan di tempat tidur anak-anak itu di asrama.
"Dia sangat ramah, sangat baik dan bisa memahami orang lain. Saya mengetahui dia berbuat salah, tetapi saya tetap tidak percaya," kata Artur Budzinski, 61, mantan murid di Sekolah St John bagi Anak-anak Tuna Rungu di Milwaukee, Wisconsin.
Menurut surat kabar New York Times, Pastor Murphy kemudian secara diam-diam dipindahkan ke Dioses Superior di Wisconsin utara tahun 1974, tempat dia tetap bebas bekerja di tengah anak-anak di sekolah selama 24 tahun. Dia meninggal pada tahun 1998 dan masih menjabat pastor.
Jurubicara resmi Paus, Federico Lombardi, menyebut kasus itu "kasus tragis" tetapi dia menekankan bahwa Vatikan baru terlibat pada tahun 1996, ketika pihak berwenang Amerika menghentikan kasus itu. "Selama pertengahan tahun 1970-an sebagian korban Pastor Murphy melaporkan pelecehan seksual kepada aparat Amerika," kata Pastor Lombardi dalam satu pernyataan. "Kantor Jemaat bagi Doktrinasi Agama tidak diberitahu mengenai kasus ini sampai sekitar 20 tahun kemudian."