Jum'at, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Maret 2010 14:38 wib
2.018 views
Gedung Putih: Obama ke Indonesia Bukan untuk Tamasya
WASHINGTON - Gedung Putih gerah dengan tudingan beberapa pihak yang menyebut kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang mengajak serta keluarganya ke Indonesia sebagai "perjalanan wisata" dan refreshing setelah dipusingkan urusan reformasi pelayanan kesehatan yang alot di negaranya. Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, menyatakan tudingan itu tak benar, karena Obama membawa missi penting ke Indonesia dan Australia.
"Presiden akan menghadiri konferensi tentang demokrasi dan pembicaraan kontraterorisme selama kunjungannya ke Indonesia," ujarnya. Menurutnya, Amerika tak bisa menutup mata bahwa Indonesia berperan penting dalam hal ini. Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Itu sebabnya, dalam kunjungannya di Indonesia, Obama akan berpidato seperti yang dilakukannya saat berkunjung ke Kairo, Mesir. "Ini penting bagi meningkatan kualitas hubungan dengan AS," ujarnya.
Saat ditanya apakah dengan membawa Sasha dan Malia ke tempat dimana Obama pernah menghabiskan empat tahun masa anak-anaknya, maka hal itu bisa dibaca sebagai semacam "perjalanan edukasi" atau tamasya bagi keluarganya? Gibbs menggeleng cepat. "Tidak sama sekali," ujarnya.
Menurutnya, Obama meyakini lawatannya kali ini sangat penting, mengingat Asia adalah wilayah yang tak bisa dipandang remeh oleh AS. Itu sebabnya, Presiden tak berencana menunda lagi dan akan kembali ke negaranya secepatnya untuk kembali membahas sejumlah agenda dengan parlemen, khususnya tentang reformasi pelayanan kesehatan.
Bila agenda utama dengan Indonesia adalah soal kontraterorisme, maka agenda pembicaraan dengan Australia, katanya, adalah soal perdagangan. "Kita tahu, Australia adalah negara yang dengan mereka kita menikmati surplus perdagangan," ujarnya. Selain itu, Australia tak bisa dianggap remeh karena negara ini adalah penyokong utama AS di Afghanistan.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!