Komnas HAM Periksa CCTV di TKP Penembakan Enam Laskar FPI

Komnas HAM mengapresiasi sikap Jasa Marga yang terbuka dan mau bekerjasama. Choirul berharap dari hasil pemeriksaan CCTV ini semakin banyak puzzle yang terungkap.

JAKARTA (voa-islam.com)—Komisi Nasionl Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) melakukan pemeriksaan ke tempat kejadian perkara (TKP) penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50, Jumat (18/12/2020). Tim penyidik Komnas HAM memeriksa CCTV yang menurut Jasa Marga tidak merekam peristiwa.

"Tim penyelidikan Komnas HAM RI melakukan pemeriksaan langsung dan pengambilan keterangan di tempat objek yang menjadi kendala tidak berfungsinya CCTV dengan maksimal," kata Komisioner Komnas HAM RI M. Choirul Anam dikutip Voa Islam pada laman Komnasham.go.id, Jumat (18/12/2020).

Saat di TKP, tim penyidik Komnas HAM mendapat penjelasan langsung dari petugas Jasa Marga. “Tim ditunjukkan, diterangkan dan mendapatkan penjelasan langsung dari Jasa Marga dan petugas teknisnya. Termasuk dipraktikkan bagaimana mereka memperlakukan objek tersebut,” jelas Choirul.

Komnas HAM mengapresiasi sikap Jasa Marga yang terbuka dan mau bekerjasama. Choirul berharap dari hasil pemeriksaan CCTV ini semakin banyak puzzle yang terungkap.

“Semakin terang peristiwa dengan cepat. Kami masih berharap jika ada masyarakat yang mengetahui, memilki atau menguasai informasi atau apapun yang berkaitan dengan peristiwa tersebut dapat memberikan kepada Komnas HAM RI,” ujar Choirul. *[Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• HRS Center: Sidang Perdana Praperadilan Habib Rizieq 4 Januari 2021 di PN Jakarta Selatan
• Wartawan Senior Edy Mulyadi Tolak Jadi Saksi Penembakan Laskar FPI, Ini Empat Alasannya
• Anis Matta dan Fahri Hamzah Apresiasi Kebijakan Vaksin Gratis untuk Atasi Pandemi Covid-19
• Christ Wamea: Ada Ustaz Mimpi Ketemu Rasul Dilaporin, Giliran Ada yang Hina Rasul Diam Saja
• Fadli Zon: Indonesia Darurat HAM
• PKS: Uji Klinis Fase Tiga Vaksin Sinovac Harus Objektif
• Refly Harun Heran untuk Apa Polisi Menguntit Rombongan HRS di Jalan Tol
• Politisi Demokrat: di Negara Otoriter, Hukum Dijadikan Alat Penguasa Menghukum Pengkritik