Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
JAKARTA (voa-islam.com)--Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf angkat bicara terkait tindakan permusuhan yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap muslim pasca insiden terbunuhnya seorang guru Perancis yang mempertunjukan kartun Nabi Muhammad di kelas.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir Presiden termuda Prancis tersebut telah bersikap agresif terhadap Islam melalui tudingan muslim separatisme-nya dan menggambarkan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.
Komentarnya tersebut tidak lepas dari wujud dukungan Macron terhadap penerbitan karikatur Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo atas klaim kebebasan berekspresi.
“Bukan kali ini saja Perancis melakukan tindakan agresif terhadap Islam maupun komunitas muslim, baik dalam skala perorangan maupun Negara. Maka sudah sepatutnya umat Islam di seluruh dunia marah dan mengecam sikap permusuhan yang ditunjukan secara eksplisit oleh Macron,” tegas Bukhori di Jakarta, Senin (26/10/2020)
Politisi PKS ini menambahkan, pihaknya sangat mendukung tindakan warganet, masyarakat Arab yang melakukan boikot, maupun segenap muslim di seluruh dunia yang merasa terusik sehingga memutuskan berdiri untuk membela kemuliaan Nabi Muhammad.
“Ilustrasi Nabi Muhammad melalui gambar sangat mengusik rasa keagamaan umat Islam mengingat dalam tradisi Islam hal tersebut secara jelas dilarang . Karena itu, jika ia (red, Macron) memang berkomitmen untuk menghormati segala perbedaan dalam semangat perdamaian, semestinya ia juga mampu menghormati prinsip kebebasan berkeyakinan sebagai sebuah nilai universal” ujarnya.
Lebih lanjut, alumni Universitas Islam Madinah Arab Saudi ini mengingatkan agar Presiden Perancis tersebut segera meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya proses radikalisasi terselubung dan meruncingnya polarisasi di tengah masyarakat Perancis dan global.
“Saya khawatir sikap permusuhan oleh Macron ini akan memicu bahaya di kemudian hari jika tidak diantisipasi. Artinya, sangat potensial isu ini menjadi tunggangan oleh segelintir kelompok radikal untuk menciptakan kekacauan di tengah masyarakat sehingga bisa berakibat pada timbulnya lebih banyak korban. Sebelum segalanya menjadi lebih buruk, Ia harus meminta maaf dan memastikan penghinaan ini tidak terulang di waktu mendatang,” tegasnya
Di sisi lain, Bukhori juga menyoroti fenomena Prancis sebagai negara di Eropa yang menyumbang persentase tertinggi angka kelahiran bayi di luar pernikahan berdasarkan temuan Eurostat pada 2018. Ia menilai sistem sekularisme Perancis yang menyudutkan peran agama dalam kehidupan masyarakat telah memberikan efek buruk bagi wacana pembentukan institusi keluarga yang utuh.
“Nyatanya dibalik slogan kebebasan yang gigih mereka dengungkan, terdapat banyak bayi yang lahir dari buah perkawinan yang tidak sah. Alhasil, kebebasan anak untuk berhak memiliki orang tua yang utuh dan bertanggung jawab terkorbankan,” pungkasnya.* [Ril/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |