Selasa, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 24 September 2019 02:57 wib
7.389 views
Selepas Aksi, 92 Mahasiswa Demonstran yang Terluka Mendapat Perawatan Sementara di Unisba
BANDUNG (voa-islam.com) - Sekitar 92 mahasiswa mendapat perawatan usai melangsungkan demonstrasi di depan Gedung DPRD Jabar, Senin (23/9/2019). Para mahasiswa tersebut mendapat perawatan di Universitas Islam Bandung (Unisba).
Data tersebut hasil rekap Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) Korps Sukarela (KSR) Unisba. Para mahasiswa dari berbagai kampus itu mendapat perawatan di aula kampus selepas massa aksi bubar dari lokasi aksi terakhir di Gedung DPRD Jawa Barat.
Ketua LKM KSR Unisba Faisal mengatakan, pihaknya memberi perawatan kepada para mahasiswa dibantu berbagai elemen. Di antaranya KSR Universitas Pasundan, PMI Kota Bandung, dan petugas kesehatan dari Dinkes Kota Bandung.
Mereka yang mendapat perawatan rata-rata karena masalah sesak nafas oleh gas air mata, mata pedih karena water canon, shock, dan memar. Disamping itu, terdapat mahasiswa yang tulangnya patah dan luka parah jenis lainnya.
Mereka lalu dilarikan ke rumah sakit, seperti RS Hasan Sadikin, RS Halmahera, RS Sariningsih, dan RS Baromeus Bandung.
"Dilarikan ke rumah sakit untuk luka yang serius seperti patah tulang. Dapat kabar ada yang kepalanya bocor, sesak napas, langsung dirujuk ke rumah sakit," katanya seperti dikuti dari ayobandung.com.
Sementara itu, Rektor Unisba Edi Setiadi tidak mempermasalahkan kampusnya dijadikan jalur dan tempat evakuasi massa aksi. Selain karena alasan sisi kemanusiaan, bentuk pertolongan itu diwajarkan karena mahasiswa merupakan warga kampus yang harus dilindungi.
"Ya tidak apa-apa, jadi tempat evakuasi, tempat kawan-kawan yang kena semprot gas air mata, tidak menjadi persoalan bagi Unisba, makanya saya memerintahkan kerahkan semua ambulan, tenaga medis, dokter, mahasiswa kedokteran disuruh ke sini," katanya.
Dia pun menilai, kekisruhan demo yang terjadi merupakan hal wajar. Hal itu dinilai sebagai miss komunikasi antara massa aksi dan aparat pengawal.
"Mungkin pengunjuk rasa memaksakan kehendak, polisi juga mempertahankan tugas pokoknya," tandasnya. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!