Bukan Perang tapi Banyak yang Mati

JAKARTA (voa-islam.com)- Fahri Hamzah menyatakan bahw kita telah berlaku permisif terhadap nyawa manusia, dan kita juga permisif kepada kegagalan yang dirayakankan sebagai sukses. Tidak ada yang bertanggungjawab atas matinya korban.

“Dalam situasi kita, banyak yang menganggap kalau jatuh korban yang banyak maka segera kita sebut mereka pahlawan,” cuitannya, Kamis (25/4/2019).

Dalam perang saja, contohnya, di mana-mana jatuhnya korban setelah berminggu atau berbulan atau bertahun, sering menjadi alasan pemerintah diminta menghentikan perang atau bahkan pemerintah dijatuhkan. 

Ini bukan perang, ini hanya mengurus pencoblosan 1 menit, korban berjatuhan. Ada apa?”

Kemungkinan Fahri sedang menyinggung kematian petugas KPPS di Pemilu 2019. Ratusan lebih petugas diketahui meninggal. Hamir 500-an yang dalam kondisi tidak sehat. Korban meninggal terdapat di berbagai daerah di Indonesia.

(Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Tersangka KPK Ancam Bongkar Dana Pilpres jika Tidak Dilindungi
• Pemilu Berjalan Lancar. Said: Anda Waras?
• Bukan Human Error, tapi Tuman Error
• Dua Orang Ini Sindir Bengkaknya Suara
• Langkah Gubernur Anies Perluas Pembebasan PBB Diapresiasi Fahira Idris
• Erwin Aksa Klaim Prabowo-Sandi Unggul Telak di Sejumlah Daerah
• Anies Bebaskan Rumah Para Pejuang dari PBB
• Kisah Saksi PKS Selamatkan Suara PSI