Sabtu, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 13 April 2019 16:56 wib
5.277 views
Pegawai Bandar Udara Palembang Beri Surat dan Sumbang Duit, Sandi Menangis
PALEMBANG (voa-islam.com) - Tawa renyah dan senyuman seorang pegawai Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang yang ditemui Sandiaga Salahudin Uno sesaat berangkat menuju Lampung pada Jumat (12/4/2019) siang kembali mengisi pikirannya. Dadanya pun sesak, ketika membaca habis surat yang diberikan sang pegawai BUMN itu.
Secarik surat dan uang senilai Rp350 ribu terus dipegang Sandi mulai dari pesawat tinggal landas hingga mendarat di Bandara Raden Inten II Lampung. Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 itu mengaku tersentak dan sedih usai membaca curahan hati sang pegawai yang digoreskan dalam secarik surat.
Dalam surat tersebut, sang pegawai mengaku prihatin atas keadaan ekonomi bangsa yang morat marit. Terpuruknya ekonomi bahkan mendesak perusahaan tempatnya bekerja terancam dijual kepada pihak asing, walaupun perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini.
Oleh karena itu, sang pegawai mengaku menaruh harapan besar kepada dirinya maupun Prabowo untuk kembali membawa kemakmuran negeri. Tidak hanya menyejahterakan masyarakat, tetapi membawa bangsa Indonesia kepada kejayaan dan kemandiriaan.
‘Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Kepada Yth (Yang Terhormat) Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Wakil Presiden Sandiaga S Uno, bersama dengan surat ini saya memohon dengan sangat, bila kelak Allah SWT memberikan amanat kepada bapak menjadi pemimpin negeri ini, tolong bapak menolak holding BUMN sektor penerbangan.
Bagi kami karyawan yang perusahaan kami terancam terlepas dari status BUMN menyesakkan kami dan keluarga pak. Besar harapan kami kepada bapak, semoga Allah melampangkan keberkahan rezeki dan kesehatan bagi bapak sebagai pemimpin kami. Amin ya Rabbalalamin.
Kami titip nasib kami dan bangsa ini pak.’
“Ya saya sangat terharu sekali, semua karyawan dari Bandar Udara menyampaikan pesan tidak ingin ada holding usaha penerbangan. Saya trenyuh mendapat surat titipan atas kekhawatiran para karyawan BUMN terhadap rencana holding yang menurut mereka akan mengancam kelangsungan nasib mereka,” ungkap Sandi.
Menurutnya, BUMN sebagai merupakan aset bangsa yang harus dijaga. Bukan dijadikan komoditas ataupun aset strategis yang dengan mudah dijual lantaran adanya tekanan pihak asing.
“Saya meyakini bersama Prabowo-Sandi, kita akan melakukan review secara menyeluruh. Tujuan-tujuan untuk aksi korporasi jangan sampai merugikan para karyawan dan harus disosialisasikan dengan baik. Sepertinya para karyawan tidak mengerti apa maksud dari pemerintah atau Kementerian BUMN melakukan rencana pembentukan holding, itu yang harus dibenahi,” jelas Sandi.
“BUMN kita harus menjadi benteng pertahanan ekonomi nasional dan menjadi bumper (pelindung) ekonomi rakyat. Jangan digunakan hanya untuk kepentingan segelintir orang, apalagi untuk melanggengkan rezim. BUMN harus mampu untuk terus menjadi salah satu penggerak dari ekonomi sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945,” tutupnya menegaskan.[fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!