Rabu, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 3 April 2019 08:07 wib
3.693 views
Di Padang, Prabowo Kembali Bantah Fitnah Soal Khilafah dan Larangan Tahlilan
PADANG (voa-islam.com)—Prabowo Subianto, capres nomor urut 01 kembali membantah fitnah yang ditujukan kepada dirinya soal khilafah dan tahlilan. Bantahan Prabowo ini disampaikan pada kampanye akbar di Kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa (2/4/2019).
"Yang menuduh Prabowo akan melarang tahlilan. Prabowo ini khilafah, yang menuduh saya khilafah dia yang sebetulnya khilafah. Jangan suka memecah belah, Islam kita itu Islam yang damai, Islam yang rukun. Kita (hidup) saling menghormati. Kita selalu ingin Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu. Satu tujuan, tapi jangan bohong," ungkap Prabowo di hadapat ratusan ribu massa.
Pada kesempatan ini, Prabowo juga mengkritik pemberitaan di media yang sebagaian tidak jujur.Prabowo menyebut banyak media yang membohongi rakyat.
"Kalian bawa kamera ngeliput nggak? Itu rakyat ambil juga atau jadi etok-etok? Banyak media di Jakarta tidak jelas kerjanya. Kerjanya membohongi rakyat Indonesia," kata Prabowo di hadapan ratusan ribu massa saat kampanye akbar di Danau Cimpago, Kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa (2/4/2019).
"Eh Saudara-saudara. Oke ya, begini mereka itu, mereka mengira hidup di zaman dahulu rakyat Indonesia bisa ditakuti. Kepala desa dipanggil, bupati dipanggil, diancam-ancam. Mereka tidak mengerti kekuasaan ada di tangan rakyat?" lanjutnya.
Ini bukan pertama kali Prabowo melempar kritik terhadap sebagian media. Pada Desember 2018, dia mengkritik sebagian media terkait pemberitaan acara Reuni 212 di Monas.
Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
"Kita dipandang dengan sebelah mata, kita nggak dianggap, karena dibilang kita nggak punya duit. Mereka sudah tutup semua. Buktinya, hampir semua media tidak mau meliput 11 juta lebih orang yang berkumpul, belum pernah terjadi di dunia. Saya kira ini kejadian pertama ada manusia kumpul sebanyak itu tanpa dibiayai oleh siapa pun, mereka dibiayai oleh dirinya sendiri dan rekannya sendiri dan mereka yang mau bantu rakyat sekitarnya. Saya kira belum pernah terjadi," ucap Prabowo.
"Tapi hebatnya, media-media yang kondang, media dengan nama besar, media yang mengatakan dirinya objektif, bertanggung jawab untuk membela demokrasi, padahal justru mereka ikut bertanggung jawab, mereka bagian dari usaha manipulasi demokrasi," sambungnya.* [Detikcom/Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!