Rabu, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 3 April 2019 06:38 wib
3.811 views
Bahkan Indonesia Basket League Juga Jadi Ajang Kampanye Paslon 01
JAKARTA (voa-islam.com) - Tim sukses capres 01 sepertinya tidak kehabisan akal untuk mengkampanyekan jagoan mereka di semua kegiatan bahkan di bidang olahraga tidak luput jadi ajang kampanye mereka.
Operator liga basket Tanah Air, Indonesian Basketball League (IBL), menyebar undangan deklarasi dukungan salah satu pasangan calon Presiden 2019 kepada kontestan IBL.
Undangan itu muncul ke permukaan dalam salah satu grup Whatsapp olahraga basket Senin (1/4/2019) malam. Dalam surat itu disebut sepuluh klub peserta IBL diminta untuk mengikuti deklarasi.
"Undangan berpartisipasi dalam acara Deklarasi Dukungan Komunitas Olahraga Bersama Para Ikon Olahraga Indonesia untuk Jokowi Amin. Diinformasikan kepada masing-masing tim IBL apabila ingin mengikuti acara tersebut mohon memberikan konfirmasi kehadiran dan berapa jumlah personil yang akan mengikuti acara tersebut paling lambat tanggal 4 April 2018 (2019) pukul 17.00 WIB melalui IBL. Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih," tulis isi undangan tersebut deklarasi dukungan untuk paslon 01.
Dikutip dari Detik.com, undangan ini berindikasi adanya pelanggaran dari aturan yang dibuat IBL sendiri karena dalam pasal 8 aturan IBL tertulis, setiap personel klub IBL termasuk namun tidak terbatas pada perorangan yang terkait langsung terhadap personel klub IBL dilarang menyiarkan pandangan-pandangan politik secara berlebihan akan dikenakan denda Rp 25 juta.
Meskipun mengakui adanya undangan tersebut, namun direktur IBL, Hasan Gozali menolak pihaknya telah melakukan pelanggaran aturan yang telah dibuat IBL. Hasan menyebut jika aturan itu sudah tidak berlaku sejak musim ini. Dia bersikukuh IBL tidak melakukan pemaksaan.
"Untuk peraturan pelaksanaan itu sebenarnya itu peraturan tahun lalu, tahun ini tidak ada. Dan di sana ditulis kalau berlebihan. Jadi selama tidak provokosi atau menjatuhkan satu sisi tidak masalah. Kalau dia menunjukkan saya pro 1, saya pro 2 tak masalah tapi kalau memprovokasi baru," dia menambahkan.
"Jujur saya tak ingat kapan dihapus. Tapi, nanti saya cek lagi. Seingat saya tahun ini sudah tidak ada (saat Stapac juara) sudah tidak ada. Saya juga tak ingat menghapus itu (aturan) karena apa?" dia mengungkapkan.
Hasan menegaskan aturan IBL mengalami penyesuaian setiap tahunnya.[fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!