Jokowi Ucap Sontoloyo, Politisi: Dipakai sebagai Kata Makian

JAKARTA (voa-islam.com)- Ucapan Joko Widodo terkait sontoloto dikritik keras oleh Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan. Menurut Hinca, ucapan Jokowi tersebut pada umumnya dipakai untuk memaki.

Son•to•lo•yo (Dipakai sebagai kata makian). Sekali lagi, jika kita membuka lembar revolusi mental sebagai sebuah janji 2014 lalu, lihat bagaimana mekanisme nya? Siapa pelopor revolusi mental? Jawaban: pemerintah. Jadi, beri contoh baik. Agar gerakan itu tak sebatas kalimat,” demikian cuitannya.

Sebelumnya Jokowi menyebut banyak politisi sontoloyo karena mempersoalkan kebijakan dana kelurahan yang akan diterbitkan oleh pemerintah. Jokowi ketika itu menjelaskan dana kelurahan sejatinya bisa dimanfaatkan warga untuk membangun lingkungan. 

Seperti memperbaiki jalan hingga selokan, layaknya dana desa. Namun sayang, belum diluncurkan, keinginan Jokowi itu sudah menjadi polemik di tengah masyarakat. Menurut dia, hal tersebut merupakan ulah politikus yang ingin mempengaruhi masyarakat.

"Itulah kepandaian politikus untuk mempengaruhi masyarakat, hati-hati, banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo," demikian katanya.

Ia menyampaikan kepada masyarakat agar tak mudah dipengaruhi oleh omongan politikus. Terlebih yang ingin memecah belah persatuan bangsa. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Keprihatinan, Harapan, dan Himbauan Muhammadiyah Soal Pembakaran Bendera
• Menteri Jokowi “Nyelam” di Kubangan Lumpur Beracun
• Polda Selidiki Penyebar Video Pembakaran Bendera Tauhid di Garut
• Ini Kronologis Pembakaran Bendera Tauhid di Garut, Polisi Akan Lakukan Tindakan Hukum
• Akan Tiba Balasan Pembakar Bendera Tauhid
• Segala yang Identik dengan HTI tak Bisa Dilarang
• Pembakar Bendera Tauhid: Ngaku Moderat tapi Radikal
• Anggota DPD Sebut Pelaku Pembakaran Bendera Tauhid di Garut Termasuk Biadab